Don't forget to vote, comment and share! (◠‿・)-☆
.
.
.
TOP [6.6]; The Two Heroin
...
..
.Plis, play that song ☝️to feel the sensation.
───•~❉✿❉~•───
"Bangkit dan berjuang. Dunia membutuhkan bukti, bukan hanya sekedar janji. Mengerti, Tuan Putri?"-Putra Duke Gorier; Darren.
───•~❉✿❉~•───
Suara ketukan kaki dua ekor kuda, menggema di dalam hutan Houvs yang begitu sepi. Ditemani oleh rembulan yang bersinar terang di atas langit, juga beribu bintang yang ikut menderang, mata dua manusia yang menunggangi kuda, melirik ke sana ke mari dengan waspada. Meski salah satu dari mereka menggunakan topeng burung hantu.
Tiba-tiba sembusan sihir berwarna biru menyala, melewati samping kuda Putra Duke Gorier, membuatnya terperanjat dan langsung menghindar. "Huh! Hampir saja." Arah pandang Putra Duke Gorier mengikuti asal sihir tersebut. "Pangeran, sihir peri itu berasal dari sana," katanya sembari menunjuk ke arah yang dimaksud menggunakan pedang.
Pangeran yang memakai topeng burung hantu mengangguk-angguk. Mereka lantas turun dari kuda, lalu mengendap-endap mendekati tempat yang dituju.
Beberapa langkah lagi sampai di sana, tiba-tiba sihir yang sama menghembus kencang mengenai dada pangeran dengan sangat kasar, membuat pangeran menggeram dan langsung memegangi dadanya.
"Pangeran!" seru Putra Duke terkejut.
Sekumpulan makhluk berkulit coklat gelap, berkelamin laki-laki muncul di hadapan mereka. Makhluk itu bertelanjang dada, hanya bagian pinggang sampai lutut yang tertutup oleh daun yang dianyam.
Di punggung mereka terdapat sayap transparan seperti kupu-kupu berwarna abu-abu, telinga para makhluk itu panjang seperti kelelawar, sedangkan wajah dan tubuhnya sama seperti manusia.
Dengan sigap Putra Duke Gorier memasang ancang-ancang untuk membunuh mereka menggunakan pedang andalannya. Mata Putra Duke Gorier itu menatap tajam dan waspada, sembari melindungi pangeran yang masih memegangi dada.
Mulut para makhluk itu komat-kamit membaca mantra dan setelahnya mereka bertambah banyak, mengepung dua pemuda bangsawan tersebut. Bersamaan dengan itu, mereka mulai menyerang menggunakan sihir-sihir yang sama.
Putra Duke Gorier kewalahan menangkis setiap sihir yang hendak mengenai dirinya dan pangeran. Mana yang terdapat pada pedang Putra Duke menyala sangat membara, memancarkan percikan berwarna kuning ketika bersentuhan dengan sihir peri.
Sedangkan sang pangeran masih meringis memegangi dadanya yang mulai sesak. Kepalanya mendongak, melihat temannya yang sedang berusaha melindunginya. Dengan sekuat tenaga ia mulai mengeluarkan pedang bermata merah menyala lalu ikut menangkis sihir-sihir peri.
Setelah terbiasa dengan sesak yang melanda dada, Pangeran Buruk Rupa mulai maju dan mengibaskan pedangnya dengan gagah pada para makhluk sialan tersebut.
Dengan lihai pedang bermata merah mengayun sempurna sehingga menewaskan para makhluk bedebah itu dengan mudah.
"Pangeran! Awas!"
Pangeran langsung menghindar kala salah satu sihir yang dikeluarkan oleh peri di belakangnya hampir mengenai pundak kanan. Ia berdecak geram, lalu berlari menuju peri tersebut dan menebasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHEA; A Fairy in Zein's Heart
FantasyFantasi-romance-kingdom Perjanjian berabad-abad yang mengikat antara bangsa manusia dan bangsa peri, tiba-tiba putus karena bangsa peri berkhianat. Dalam perjanjian nenek moyang mereka, mereka saling sepakat bahwa akan hidup berdampingan tanpa in...