Don't forget to vote, comment and share (◠‿・)—☆
.
.
.
TOP [8.8]: The Ending and beginning & flashback
...
..
.───•~❉✿❉~•───
Sangat tidak disangka, setelah lama tidak merasakan serah juga gelisah, sekarang dua perasaan itu kembali meluputi hati seorang pangeran tertua di kerajaan Venlize.
Pangeran itu tampak mondar mandir sembari menunduk, memikirkan ucapan Althea saat di ladang anggur. Ia sadar, ucapan Althea bukan hanya sebatas ancaman. Karena, Althea adalah tipe manusia yang sama sepertinya. Manusia yang selalu membuktikan apapun yang ia ucapkan.
Maka dari itu, Pangeran Xender tidak boleh menganggap enteng ucapan Althea. Ia harus melakukan sesuatu, agar gadis jelata itu diam tak berkutik, bahkan tunduk padanya. Jangan sampai rencananya gagal total.
Hembusan asap berwarna hitam, masuk melewati jendela ruangan kerja Pangeran Xender yang terbuka. Setelah di dalam, asap itu berubah menjadi wujud aslinya.
Sosok itu membungkuk hormat pada Pangeran Xender, sebagai teman sekutunya. "Salam, pada Sang Fajar Pewaris Takhta. Ada apa Anda memanggil saya, Pangeran?"
Rahang tegas pria bangsawan itu mengeras. Pikirannya kembali memunculkan wajah cantik nan sialan gadis bermata emerald yang berhasil mengusik ketenangannya selama ini. "Apa kau mempunyai cara agar gadis jelata itu bungkam selamanya?" tanya Pangeran Xender, dengan nada kesal yang jelas.
Peri goblin itu mendongakkan kepala, melihat intens wajah sang pangeran. Bibir hitam peri itu menipis, pikirannya berputar, mencari cara yang pas untuk memenuhi keinginan sang pangeran. Tak lama, satu rencana licik terbesit di pikiran peri goblin, hingga ia tersenyum asimetris.
Bibir hitamnya membaca mantra, dan di tangan kanannya muncul sebuah bubuk seperti merica yang dikemas rapi dalam toples kecil. Pangeran Xender memicingkan mata melihat bubuk itu. "Bubuk Hervix?" tanya Pangeran Xender tak percaya.
"Benar, Pangeran," jawab peri goblin dengan tenang.
"Apa tidak terlalu berbahaya?"
Pertanyaan yang dikeluarkan Pangeran Xender membuat peri goblin tergelak. Jelas sekali bila pria bangsawan itu mengkhawatirkan gadis jelata bermata hijau, bila terkena bubuk ini. "Apa Anda jatuh cinta pada gadis cantik itu, Pangeran?"
"Apa maksudmu?!" Pangeran Xender langsung menyahut cepat. "Aku sama sekali tidak jatuh cinta padanya!"
Peri goblin hanya tersenyum penuh arti sebagai respon. Setelahnya, peri itu berkata, "Saya tahu Anda adalah penyuka pertunjukan. Maka dari itu, bubuk ini bukan untuk si gadis jelata, melainkan untuk seorang yang paling ia sayangi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHEA; A Fairy in Zein's Heart
FantasyFantasi-romance-kingdom Perjanjian berabad-abad yang mengikat antara bangsa manusia dan bangsa peri, tiba-tiba putus karena bangsa peri berkhianat. Dalam perjanjian nenek moyang mereka, mereka saling sepakat bahwa akan hidup berdampingan tanpa in...