bab 1

286 6 2
                                    

Haiii selamat datang di cerita ke dua yang ku buat, oh iya maaf kalau ceritanya agak berantakan hehe:)

semoga para pembaca menikmatinya.

selamat membaca..

.
.
.
.
.
.
.

"Carla"teriak seorang ibu pada sang anak yang mengambil roti di meja dan langsung pergi setelah salam dengan sang ibu dan sang ayah.

"Huh.. anak itu memang benar-benar"

"Sabar sayang jangan marah-marah ini masih pagi"

"Anak mu itu yang membuatku naik darah terus"

"Udah sayang nanti Adi telat ,ayok kita sarapan,mungkin Carla lagi ada tugas pagi"sang ayah menenangkan.

"Aku hanya khawatir,dia kan ngk sarapan lagi tadi"

"Tadi dia sempat memakan roti sayang ,udah jangan khawatir lagi nanti ayah akan telfon Gea buat nyuruh Carla makan di kantin"

"Gea memang teman Carla yang sangat perhatian ya yah, nanti suruh Gea kesini ya ,oh iya yang lainnya juga nanti bunda mau masak banyak makanan kesukaan mereka "

"Iya Bun..."

"Bunda lapar"ucap sang anak memelas.

Sang bunda yang melihat langsung menyiapkan makanan untuk anaknya.







......




Di lain sisih tepatnya di sekolah terlihat seorang gadis cantik yang kini tengah duduk di bangku perpustakaan sambil membaca buku dengan ogah-ogahan.

"Hari yang sial, bagaimana gue bisa terdampar di tempat membosankan ini sih"gerutunya.

Gadis itu bahkan hanya membolak-balik halaman dengan helaan nafas.

Dia benar-benar bosan.

Lalu dia pun mulai menelusuri perpus lagi dia sungguh bosan ingin menemukan buku yang menarik untuknya, tapi yah... Percuma saja dia itu paling benci membaca, tapi bagaimana pun jika berdiam diri yang ada dua senior yang sendari tadi mengawasinya akan melapor ke dekan.

Ini di karenakan dia berangkat sedikit telat dan yah.. dia lupa membawa skripsinya.

Hah!!....... Sialan

"O... Apa ini, buku ini seharusnya tidak disini bukan?"ucapnya kebingungan,Karna menemukan buku novel di barisan buku bisnis.

Dia pun mengambil buku tersebut, dia berniat memberikan /bertanya pada penjaga perpustakaan dimana letak buku novel ini di taruh , namun langsung ia urungkan saat mengetahui bahwa di buku itu tidak ada kartu buku yang biasa ada di setiap buku di perpustakaan.

Dia masih ingat betul bahwa peraturan di perpustakaan ini cukup ketat ,dan salah satunya itu buku yang tidak ada kartu bukunya akan di buang oleh penjaga perpustakaan.

Setiap buku yang akan di masukkan ke perpus pasti Langsung mendapat kartu buku/ stempel dari perpus.

"Haduh.. sayang banget kalau di buang ini masih bisa dibaca kok, yah... walau agak sedikit kotor dan usang"

antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang