bab 9

93 3 0
                                    


HAI!! MAKASIH UDAH SEMPETIN MAMPIR KESINI^^

WAJIB BACA! PENTING DI MOHON, UNTUK PEMBACA OFFLINE, KALAU UDAH SELESAI BACA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA, SETIDAKNYA KALAU NGGAK KOMEN, ITU VOTE. BIAR AKU TAU, KALAU KALIAN UDAH BACA CERITA INI

HAPPY READING




......🚶





Ini tidak ada peningkatan aku harus apa lagi, jika seperti ini terus , kematianku juga akan semakin mendekat.

Apa aku bantu aja ya si vano buat Deket sama anak-anak, tapikan gue udah di cap iblis di novel ini mana mau dia, Ais... Sial kepalaku rasanya mau pecah.

Kring....

Kring ..

Mendengar telfon rumah berdering, Agnes pun turun kebawah.

"Siapa bi?"

"Ah.. ini tuan ,nyonya"

"Oh.. emang ada apa dia telfon"

"Tuan menyuruh untuk mengambilkan berkas yang tertinggi di ruan kerjanya nyonya"

"Hmm baiklah bibi tolong ambilkan berkas yang di maksud , saya yang akan mengantarkan pada vano"

Bibi sempat terdiam kaget.

"Nyonya yakin?"

"Kenapa tidak, udah tolong ambilin saya akan siapkan makan siang untuk veno dulu bi"

"Ah .... B-baik nyonya"

Setelah bibi pergi Agnes pun berjalan ke dapur mengambil lauk pauk yang iya masak tadi , ini memang jam makan siang jadi dia membuat makan untuk makan siangnya bibi dan pak Supri juga dia.

Agnes memang terbiasa jika saat makan ada yang menemaninya , jadi dia mulai menyuruh pak Supri dan bibi nanik untuk makan bersama dengannya jika dia lagi sendirian di rumah.

"Ini nyonya"

"Bener hanya ini? "Ucapnya sambil menerima sebuah map.

"Iya nyonya kata tuan map biru yang ada di meja , dan map biru yang ada di meja tuan hanya ini"

"Ah.. baiklah, bi nanti tolong masakkan makan untuk si kembar ya , nanti aku mau berkunjung ke rumah orang tua ku dulu setalah mengantar ini"

"N-nyonya ingin ke rumah tuan besar?"

"Iya , aku ingin kesana dan melihat ibu dan ayahku"

"Ah.. begitu baiklah nyonya , soal tuan muda serahkan saja pada bibi"

"Baik saya berangkat dulu ya bi, tolong jaga rumah sebentar, nanti kalau ada yang nyariin bilang saja aku di rumah orang tuaku ya bi"

"Baik nyonya"

"Hati-hati nyonya"

Agnes pun menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam mobil.




...

"Bapak langsung pulang saja , nanti tolong jemput anak-anak juga"

"Tapi n-nyonya anda..."

"Nanti saya pakai taksi pak Supri,tenang saja , kasian nanti anak-anak ngk ada yang jemput"

"Baik nyonya"

Agnes pun mulai memasuki kantor yang cukup besar ini dengan perasaan kagum.

Wah.. aku tak menyangka kantornya akan sebesar dan semegah ini.

antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang