bab 2

168 5 4
                                    

HAI!! MAKASIH UDAH SEMPETIN MAMPIR KESINI^^

KALIAN WAJIB BACA PENTING DIMOHON, UNTUK PEMBACA OFFLINE, KALAU UDAH SELESAI BACA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA, SETIDAKNYA KALAU NGGAK KOMEN, ITU VOTE. BIAR AKU TAU, KALAU KALIAN UDAH BACA CERITA INI

SELAMAT MEMBACA✨





..
..

Carla yakin setelah membaca Novel yang berjudul 'life of Pi.' yang entah kesekian kalinya, ia tidak sengaja tertidur dengan kondisi kamar yang berantakan' dengan buku-buku dan juga bungkus makanan yang berserakan .

Tapi mengapa saat Carla membuka mata, ia melihat lampu kristal mewah yang bergantung pada langit-langit ruangan.

Seharusnya kamarnya memiliki aroma cat karena ia melukis sebelum tidur dan tidak sempat untuk membersihkannya.

Dimana aroma cat miliknya?

Kenapa indra penciumannya mengirup aroma yang sangat wangi dan lembut dicium.

Dan kenapa kamarnya menjadi sangat bersih, dan berubah apa orang tuanya merubah kamarnya saat dia tidur? Atau.. di di pindahkan dari kamarnya.

Tidak mungkin.

Carla mengangkat tangannya mencoba memastikan bahwa ini sebuah mimpi dan ia harus bangun dari mimpi ini sebab ada pekerjaan di bengkel dia berkerja, dia harus berangkat lebih pagi kesana untuk mengambil mobil yang sudah ia selesai perbaiki nya kemarin dan harus ia antarkan pada pagi ini.

Sebuah infus terpasang apik pada tangan kanannya, ia berkerut merasakan rasa sakit yang menjalar saat ia mencoba mengepalkan tangan kanannya.

Sontak Carla bangkit duduk tiba-tiba ia terserang rasa bingung dan panik secara bersamaan ia menarik infus pada tangan kanannya.

Ini sakit!

Carla merasa sakit pada punggung tangannya darah segar mengalir keluar dari bekas infus.

"Huh.... Ini cukup sakit"

Dengan kesadaran penuh carla menampar pipinya keras.

Plakkk....

Satu tamparan.

Plakkk

Dua tamparan.

Sialan ini sakit! Carla merasa sakit! Tapi ia tidak kunjung bangun.

Lantas carla berdiri, berlari keluar dari kamar. Tubuhnya membatu melihat kemewahan yang hanya bisa ia lihat pada Televisi, ini seperti rumah milik para Aktor/Mega bintang.

"Wah... Apa ini nyata?"gumamnya kagum.

"Nyonya!"

Seorang Bibi berbadan sedikit bulat menghampirinya dengan rasa khawatir pada wajahnya. "Apa yang Anda lakukan? Kenapa Anda melepaskan infusnya."

Bibi itu terus bertanya. "Nyonya kenapa Anda diam saja?"

"Nyonya!"

antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang