Bab 11

103 3 0
                                    

HAI!! MAKASIH UDAH SEMPETIN MAMPIR KESINI^^

WAJIB BACA! PENTING DI MOHON, UNTUK PEMBACA OFFLINE, KALAU UDAH SELESAI BACA JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA, SETIDAKNYA KALAU NGGAK KOMEN, ITU VOTE. BIAR AKU TAU, KALAU KALIAN UDAH BACA CERITA INI

HAPPY READING


........🚶


Akhir-akhir ini aku sudah jarang sekali pulang , anak-anak juga jarang pulang Karena ingin menemani ku dan nenek kakek mereka.

Apa dia sudah pulang?

Hah ... Apa yang aku pikirkan ,pria brengsek itu pasti ada di rumah kekasihnya saat ini.

"Mama?"panggil si sulung pada sang mama yang tengah melamun sambil melihat kearah jendela mobil.

"Ah.. iya sayang ,ada apa hm"

"Mama kenapa tidak menjawab - jawab panggilan ku tadi?"angga

"Mama melamun?"david

"Mama memikirkan ayah?"Angga pun juga turut ikut bertanya.

Pasalnya saat mereka memutuskan pulang setelah keadaan nenek dan Kakek sudah mulai membaik ,mereka memutuskan untuk pulang , namun di perjalanan pulang sang mama hanya termenung sambil melihat jalanan dari jendela kaca mobil tanpa menghiraukan ocehan mereka.

"Tidak sayang , maaf ya mama hanya sedikit leleh saja"ucap Agnes sambil tersenyum kearah anak-anaknya.

"Em.. kalau begitu mama tidur saja ini masih sedikit jauh dari rumah , nanti David bangunkan kalau sudah sampai bagaimana ma?"

"Benar yang di omong Abang ma kalau mama leleh mama bisa tidur dulu nanti kita bangunkan"

"Baiklah mama tidur sebentar ya nanti tolong bangunkan kalau sudah sampai"

Ketiga anak-anaknya pun mengangguk secara bersamaan.

Dan benar saja Agnes pun tertidur dengan cepat,bahkan dia tidur cukup pulas.

"Mama sudah tidur? Cepat sekali"

"Nyonya mungkin kelelahan tuan muda"

"Mama beneran lelah ya bang?"

"Itu sudah pasti mama selalu mengurus kita dan juga nenek dan kakek sendiri pasti mama lelah"

"Aku membenci ayah"ucap David tiba-tiba.

"Aku tau ayah sudah keterlaluan,bahkan ayah jarang pulang dan malah mementingkan kantornya dari pada keluarganya , tapi ... Ayah juga kerja untuk kita juga kan , ayah bahkan berkerja keras untuk itu , ayah sampai rela tidur di kantor tanpa pulang itu untuk kita , ayah pasti sangat sibuk di kantor"

"Tapi... Ayah ..."

"Dengarkan Abang bicara dav , ayah sudah berkerja keras untuk kita , kita harus menghormati ayah"

"Abang selalu membelanya "

"Ayolah... Jangan seperti ini kita sudah sering membahasnya bukan"

"Abang rayyan benar bang"Angga membela

"Terserah, tapi aku akan tetap membenci si tua Bangka itu"kekeh david

"Abang mohon jangan seperti ini"

"Bang ....., mama terlihat sangat lelah ,kita hentikan ini, mama bisa terbangun"ucapnya datar.

Akhirnya perdebatan itu pun berakhir dengan rayyan yang mengalah dan David dengan kebenciannya yang tak hilang.

antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang