V

149 17 0
                                    

~ ~ ~

"Syukurlah misi pertamamu berhasil, Bond." Ia menutup korannya. Sang empu yang dipuji tersenyum, menampilkan giginya yang berseri. Seorang wanita berkedok pria yang memiliki surai blonde dengan manik biru ala bangsawan kali pertamanya memasuki organisasi yang dipimpin oleh Lord of crime.

"Kau cukup unik Bond, Aku tidak menyangka kau akan berbuat sesuatu yang tak terpikirkan olehku."

"Benarkah? Haha! Kau bilang Aku hanya perlu melakukan perintah dengan caraku sendiri."

"Berarti kau cepat tanggap." Bond mengacungkan ibu jarinya ke hadapan lawan bicaranya.

Seseorang tertawa kecil melihat interaksi mereka berdua. "Kalian cepat akrab ya." Ia tersenyum lembut. "Untuk misi selanjutnya..
carilah identitas seorang Lady yang beberapa minggu lalu pindah ke daerah ini." Para anggotanya saling bertukar pandang satu sama lain, mencoba untuk mengerti ucapan dari pemimpinnya.

"Tunggu, apa maksudmu Lady Arainette Launche? Seorang bangsawan primadona?!" Tanya wanita berkedok pria itu tak percaya. Sang pencetus mengangguk sebelum kemudian berdiri, langkahnya menuju pintu dan memutar knopnya, "Carilah sedetail mungkin. Louis, ayo ikut denganku." Adiknya menghampiri sang kakak lalu pergi.

"Tidak biasanya Tuan William meminta kita mencari identitas wanita."

"Hm, ya kau benar. Biasanya dia sudah tau identitas orang-orang di London." Semua setuju dengan pernyataan itu. Sangat tidak biasa bagi seorang William James Moriarty meminta anggotanya untuk mencari identitas terlebih, seorang wanita.

Suara pintu terdengar, seseorang membuka pintu nyatanya, itu Albert yang baru saja kembali dari pertemuan di tengah kota. "Selamat datang Albert." Sebuah sapaan keluar dari mulut Moran, seorang sniper bertubuh tinggi dan kekar.

"Kudengar dari luar kalian membicarakan tentang identitas ya?" Tanyanya sembari melangkah mendekat.

"Ya, misi selanjutnya untuk kami adalah mencari identitas Lady Arainette Launche."

"Kalian beruntung, tak lama lagi wanita itu akan mengadakan pesta di kediamannya yang sekarang. Kalian bisa bertemu dengannya kalau mau."

"Acaranya terbuka untuk umum?"

"Tentu saja."

"Baguslah kalau begitu! Itu akan mempermudah kami."

~ ~ ~

Lady Arainette's mansion, Sunday, 5 p.m.

"Orang ini sangat kaya."

Bond, Moran, Fred dan Louis meneguk saliva mereka gugup sebab, ketika mereka memasuki kediamannya mereka disambut oleh kemewahan dari barang-barang mewah yang ada di dalamnya. Lampu gantung kristal yang berlapis emas menjadi penerang ballroom, berbagai macam makanan dan minuman mewah disediakan. Lantai dan dinding ruang dansa yang terbuat dari emas tak luput dari pandangan pengunjung.

"Rasanya seperti di dalam istana."

"Keluarga Grand Duke tidak pernah gagal."

"Gila." Fred tercengang.

Langkah mereka berempat menuju keramaian. Di sana, mereka mendapati pemilik rumah sekaligus penyelenggara pesta sedang dikerumuni banyak orang. Beruntungnya, keempat orang itu dapat menyapa sang pemilik rumah secara langsung.

"Lady, senang bertemu denganmu." Pemuda bersurai blonde dan bermanik merah bernama Louis membungkukkan badan sopan. "Saya Louis James Moriarty." Seutas senyuman terlukis di wajahnya.

Sang empu yang disapa meyadari kehadirannya lalu menanggapinya, "Senang bertemu denganmu juga, Tuan Louis." Ia memperhatikan pemuda dihadapannya. "Anda mirip sekali dengan Tuan William." Kekehnya terhadap pemuda itu. Pasalnya, dari mata, rambut, wajah dan hal lainnya dari pemuda itu dia sangat mirip dengan kakaknya. Hanya saja, bulu mata yang lentik sudah menjadi ciri khas sang kakak.

Netra amber-nya mengitari ballroom miliknya, ia menyadari bahwa pemuda di depannya datang bersama teman-temannya. "Ah, apa mereka teman anda?" Tanyanya, alisnya dinaikkan.

"Benar mereka teman-teman saya. Maaf saya lupa memperkenalkan mereka."

"Tak apa."

Seorang pria bertubuh kekar dengan rambut khasnya dan manik hitam gelap memperkenalkan dirinya, "Selamat malam Lady, saya Sebastian Moran."

"Saya Fred."

"Saya Bond! Senang bertemu denganmu, Nona Launche." Ia membungkukkan badan ala pangeran sembari tersenyum lebar.

Perhatiannya teralihkan oleh wanita berkedok pria itu. Ia memperhatikannya dengan seksama, merasa familiar dengan penampilannya yang ia yakin mirip dengan seseorang. "Sepertinya saya pernah melihat mu Bond, apa saya benar?"

Orang itu menggeleng pelan, "Saya rasa tidak pernah nona." Ia menghela nafas. 'Apakah dia sadar? Jangan sampai..' batinnya khawatir, ia takut kalau dirinya yang sekarang akan ketahuan bahwa ia adalah Irene Adler.

Sang pemilik surai wine yang panjang nan halus itu meletakkan jemari jenjangnya pada dagu sembari mengusapnya dengan lembut, berusaha untuk memikirkan tentang lawan bicaranya ini. "Sepertinya anda benar haha, maaf sudah membuat anda bingung." Sang empu membuat sebuah simpul senyuman.

"Saya ingin mengobrol banyak dengan anda, Nona Launche! Apakah saya diperkenankan?" Misi dijalankan, para anggota organisasinya bergerak ke posisi masing-masing mendengar isyarat dari Bond.

"Tentu saja, mari kita cari tempat yang nyaman."

~ ~ ~

Jangan lupa klik Vote ★ dan komen yaa~!

Tunggu part selanjutnya!

See you~! (⁠*⁠'⁠ω⁠`⁠*⁠)

The Risk🥀 || Moriarty The PatriotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang