Love?

130 8 0
                                    

~ ~ ~

Semburat cahaya yang menembus melewati celah-celah lubang yang ada pada dinding bangunan tua mengakhiri mimpi kelam dari seorang pria yang sedari tadi tertidur pulas. Sepasang mata yang perlahan terbuka melihat seorang wanita dengan surai merahnya yang indah menyambutnya. Wajahnya bercaya bak bidadari yang jatuh dari surga.

'Apa aku berada di surga sekarang?' batinnya.

"Selamat pagi," sambut Arainette dengan senyuman di wajahnya.

Tak disangka bahwa ia akan disambut oleh seorang bidadari di pagi yang cerah ini usai mengalami mimpi buruk tadi malam. Mungkin hari ini akan menjadi hari yang lebih baik dari sebelumnya.

"Apa tidurmu nyenyak, Tuan...?"

"Micheal Helmsley, itu namaku Lady," jawabnya seraya membelai pipi Arainette. 'Gadis ini... ah, apa dia memang sebaik ini?'

Menculik wanita itu memanglah pilihan terbaik yang pernah ia buat. Meskipun banyaknya wanita di luar sana yang sudah ia temui, tetaplah dia pemberi kehangatan ternyaman. Bahkan saat ia membelai pipinya yang terasa halus seperti ini pun dirinya tak berusaha menolak. Apakah wanita ini dapat merasakan cintanya?

"Baiklah kalau begitu..." Perutnya bergemuruh karena para monster yang ada di perutnya sedang meraung-raung kelaparan. "Ah, maaf Tuan! Aku lancang sekali." Kepalanya tertunduk. Sontak, Micheal menaikkan dagu wanita itu dengan telunjuknya. Kini, mata mereka berada di ketinggian yang sama, membuat keduanya dapat melihat dengan jelas manik satu sama lain.

"Kau lapar ya Lady? Kalau begitu kita mampir ke restoran terdekat, bagaimana?"

"Ide bagus, Tuan."

'Hah, mudah sekali.'

Micheal yang mendengar itu lantas meraih tangan Arainette dan menariknya penuh semangat keluar bangunan tua yang menjadi tempat mereka bermalam kemarin.

Mereka berjalan melewati suasana kota yang begitu ramai namun tak ricuh. Banyaknya orang dan kereta kuda yang berlalulalang menyempitkan jalan, tapi itu bukanlah halangan bagi mereka. Wangi semerbak dari sebuah toko roti terhirup oleh indra penciuman Arainette. Ia kian mengendus-endus sembari mengikuti jalur bau ini ke tempat asalnya.

Perilakunya membuat ia seakan berubah menjadi seorang gadis bodoh yang tak tahu malu. Micheal berusaha untuk menghiraukan cibiran orang-orang yang mengenal nona muda ini. Dia sendiri pun sedikit malu melihatnya seperti ini, pasalnya Arainette adalah seorang wanita bangsawan yang terkenal dimana-mana, bisa saja reputasi Arainette sendiri dapat rusak akibat perilaku ini dan Micheal akan terseret ke dalamnya.

Yah, kalian tahu kalau kehidupan seorang bangsawan kelas atas memang sangat ketat dan penuh penilaian dari setiap masyarakat.

Mau tak mau ia harus menghapus rasa malu akan wanita itu. Kalau benar dia adalah wanita yang ibunya maksud mungkin dia akan berubah persis menjadi apa kata sang ibu. Kira-kira itulah isi pikirannya.

Lonceng pintu berbunyi, menandakan seseorang telah masuk ke dalam toko. Berbagai macam roti dengan bentuk dan serta rasa yang beragam terpajang di sana. Mulai dari roti berisi keju, cokelat, selai dan lain-lain. Harumnya bau dari roti yang baru dikeluarkan dari pemanggang mengisi setiap sudut toko itu. Tak hanya roti yang dijual, mereka juga menjual beberapa macam minuman hangat dan dingin, seperti kopi, cokelat panas, susu kocok dan teh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Risk🥀 || Moriarty The PatriotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang