5. Anak sopan santun

3.4K 300 73
                                    

Happy reading cinta🤍
.
.
.
.
.

Pagi senin yang indah, biasanya dihari ini semua orang sibuk dengan aktivitas pekerjaan yang sudah menunggu untuk segera dikerjakan. Mulai dari anak sekolah, para pekerja korporat, dan para pemimpin perusahaan yang sibuk menghitung aset-asetnya. Jangan lupa pemerintah yang tiap harinya sibuk memikirkan cara agar bisa korupsi dengan aman tanpa ketahuan.

Hal itu tak lepas dari elemental siblings yang juga disibukkan dengan urusan mereka. Para elemental itu disibukkan dengan kegiatan masing-masing, seperti Halilintar yang membantu Gempa menyiapkan sarapan, ttm yang pagi-pagi sudah ngerumpi di teras rumah, Ice yang malah tertidur di meja makan, Solar yang sibuk membaca buku, dan jangan lupakan tiga penghuni baru kita yang sedang sibuk menonton televisi.

Sesaat setelah Halilintar dan Gempa selesai menyiapkan sarapan, Halilintar dengan otoritasnya sebagai si sulung memanggil kesemua penghuni rumah itu. Beruntung bagi mereka semua, karena sesaat setelah menjadi adiwira galaxy, Halilintar memutuskan bahwa mereka akan schooling home saja. Keputusan itu tentu saja disetujui oleh sang ayah yang diwakili oleh kakek tercinta mereka.

Jadi, disini tidak akan ada drama persekolahan yang akan memusingkan kepala.

Lanjut.

Setelah para elemental beserta tiga fusion itu berkumpul dimeja makan, Gempa segera memerintahkan Ice untuk memimpin doa dan mulai menyantap hidangan nikmat buatan Gempa dengan sedikit bantuan dari Halilintar.

"Solar."

"Hm?" yang merasa terpanggil segera menoleh, ia menatap kakak sulungnya yang menatapnya datar. Yah, dia benar-benar Halilintar yang dingin minta ampun.

"Tadi malam kamu tidurnya kemaleman, kan?" tanya si sulung lagi.

Solar dengan cepat menoleh kearah Supra, menatap wajah yang mirip dengannya itu tajam seakan-akan menuduh anak itu yang melaporkan dirinya. Supra yang mengerti tatapan itu menggeleng, ia melirik Halilintar yang masih menatap datar pada mereka.

Gempa yang duduk tepat disamping Halilintar menatap Solar dengan senyum manis legendaris yang diikuti mata emasnya berkilat dengan bengis.

"Kamu lupa pesan kakak ya, Solar?" tanya Gempa dengan sangat lembut.

Solar melotot, ia dengan cepat menyenggol kaki Supra yang duduk disampingnya, "Loh? Enggak kok kak, aku sama Supra ga begadang sama sekali kok. Aku ga bohong!"

Seakan mengerti dengan kode dari Solar, Supra segera mengangguk untuk memperkuat pembelaan ibunya itu, disaat seperti ini rasanya Supra ingin menghilang saja. Hawa yang dikeluarkan oleh Gempa benar-benar mengerikan, lebih mengerikan daripada melawan Rettaka' yang katanya penguasa elemental legenda.

"Kalau mau bohong tuh minimal liat sikon. Kamu lupa kamar kakak sebelahan sama kamar kamu?" sahut Halilintar lagi, perkataannya diselingi seringai yang seakan mengejek dua makhluk yang sedang tertekan ini.

'Terkutuklah Halilintar dengan mulut sialannya itu!'

Solar dan Supra benar-benar tidak dapat mengelak, makanan yang sedang mereka kunyah seakan tidak bisa mereka telan sangking tajamnya tatapan Gempa pada mereka.

"Udah berani bohong ya? Siapa yang ngajarin kamu buat bohong sama kakak, Solar?" tanya Gempa yang hanya dijawab dengan keterdiaman Solar.

"Supra? Kamu juga kenapa ikutan bohong, hm?" tanya Gempa lagi yang dijawab oleh sebuah gelengan kepala dari Supra.

Elemental parents and fusion? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang