Seminggu sudah kepulangan Gempa dan Blaze dari rumah sakit, dan hari ini Blaze, Ice, Thorn beserta Solar dipanggil untuk menjalankan misi.
Mereka telah pergi dari pagi sekali menggunakan teleportasi milik power sphera kuning kesayangan mereka, entah kapan mereka akan pulang.
Sedangkan keempat elemental bungsu menjalankan misi, para elemental sulung dipanggil untuk menghadiri beberapa pertemuan dengan petinggi untuk membahas kehadiran para fusion.
Ketiganya pergi setelah Gempa hampir satu jam memberi nasehat pada para fusion yang akan tinggal dirumah untuk hari ini, "Ingat, jangan pergi keluar rumah sendiri dan jangan hancurkan rumah. Mengerti?" ulang Gempa lagi saat mereka akan memasuki kapan angkasa milik Fang.
"Iya mommy~ kami ngerti." jawab Gentar yang hampir pasrah setelah mendengar ocehan ibunya itu selama satu jam.
"Bunda, hati-hati oke? Jangan paksakan diri bunda." ucap Glacier yang menatap Gempa dengan tatapan khawatir.
Gempa mengangguk sambil tersenyum, tangannya terulur untuk mengelus kepala Glacier dan Gentar secara bersamaan yang mengundang erangan cemburu dari fusion lain.
Sopan dengan cepat mendekati Taufan, berharap sang ibunda melakukan hal yang sama, namun harapan hanya harapan. Ibundanya bahkan menatap aneh pada dirinya yang sedang menumpuk harapan.
"Apakah ibunda tidak akan mengelus kepala ananda?" tanya Sopan setelah sekian detik menunggu tangan Taufan mendarat di kepalanya.
"Buat?" tanya ulang dari Taufan yang mengundang tawa Sori dan Frostfire.
Sopan merengut, wajah yang tadinya penuh rasa damba berubah menjadi raut kesal dan kecewa, "Ibunda sungguh tidak peka."
Taufan tertawa, tangannya ia ulurkan untuk mengelus pelan kepala sang anak dengan lembut, memberi afeksi gembira pada Sopan yang merajuk padanya.
"Udah, kalian semua ingat kan kata-kata Gempa? Buat kali ini tolong dengarin kami, ini untuk keselamatan kalian juga, kami harus pergi sekarang. Frostfire, sebagai yang tertua dari para fusion lain, tolong jaga mereka untuk aku." ucap Halilintar yang menyudahi acara haru itu.
Frostfire yang diamanahkan itupun mengangguk tegas, mata yang biasanya menatap jahil kini terlihat serius, bahu yang biasanya turun itu sekarang lebih terlihat tegap dengan rasa tanggungjawab yang ia pegang.
Ketiga elemental sulung itu menaiki kapal angkasa, Sori dan Gentar melambai dengan girangnya, sementara yang lain hanya tersenyum seadanya.
"Udah acara perpisahannya?" tanya Fang yang menatap bosan ketiga sulung elemental itu.
Taufan tertawa kecil, "Udah dong, kenapa? Mau juga digituin?" jawabnya sambil bercanda dengan lepas.
Fang dan Halilintar memutar malas kedua bola mata mereka, Gempa sendiri hanya menghela napas pasrah sembari mengambil tempat untuk dirinya duduk.
"Ga perlu, abang aku lebih so sweet dari itu." balas Fang dengan fokusnya kepada kapal angkasa yang mulai melayang tinggi.
"Heleh, iyelah tu." jawab Taufan lagi dengan wajah mengejek.
Fang hanya menghela napas dan memandu kapal angkasanya dengan tenang, dirinya tampak tak memperdulikan Taufan yang sibuk mengeksplor isi kapal pemberian kakaknya.
•
•
•"Oke, waktunya buat main! Kak Supra, ayo main kartu bareng kita." ajak Gentar dengan girang, dirinya bersama Sori dan Sopan tampak sedang bermain kartu dengan girang di karpet ruang tengah.
Yang dipanggil menoleh, ia menggeleng sambil menunjukkan rubik miliknya, "Kalian aja, kakak lagi main rubik." balas Supra dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental parents and fusion?
FantasiSetelah terjadinya penyerangan dari sang penguasa elemental legenda, Retta'ka. Boboiboy memutuskan untuk berpecah menjadi tujuh selamanya, ia membiarkan para elemental mengambil alih tubuh aslinya. Sedangkan para elemental mendapatkan sebuah cara me...