Happy reading cinta🤍
.
.
.
."Kuda-kuda kamu kurang kuat."
"Maafkan hamba, tapi bisakah kita istirahat sebentar ayahanda? Hamba cukup lelah berlatih sedari tadi." ucapnya yang diselingi pertanyaan dengan napas yang mulai terengah.
"Oke, kamu bisa istirahat dulu. Aku mau jalan-jalan ke hutan sebentar." jawab Solar dengan ringan.
"Terimakasih ayahanda."
"Hm~" gumam Solar.
Solar mulai berjalan menyusuri hutan itu, sudah lama sejak kedatangan para fusion ia tak datang kemari, biasanya Solar sering berjalan-jalan disekitar sini hanya untuk melihat keadaan sekitar.
Sangking asiknya berjalan Solar tak sadar ia sudah agak jauh dari rumah, namun masih berdekatan dengan Sopan yang beristirahat disebuah bebatuan. Mata yang tertutup kacamata visor berwarna oranye itu menangkap dua buah objek yang sedang tertidur dibawah pohon. Dengan sigap ia memanggil Sopan yang masih beristirahat dengan kipasnya yang mengeluarkan angin sepoi-sepoi.
"Sopan, kemari." panggilnya dengan suara yang tidak terlalu keras.
Sopan dengan cepat menuju tempat sang ayah, menggunakan kuasanya dan berdiri tepat disamping Solar, "Ada apa ayahanda?"
Solar menunjuk kearah pohon yang dihuni dua pemuda familiar dengan dagunya, mengundang rasa penasaran dari sang fusion.
"Itu... Bukankah itu?" ucapnya dengan nada rampung yang seakan bertanya pada Solar.
Solar hanya mengangguk, "Gunakan kuasamu untuk membawa mereka kerumah."
Sopan tersenyum kecil sambil mengangguk, menggunakan kuasa angin turunan sang ibunda, Sopan mengangkat kedua tubuh yang sedang tertidur itu perlahan.
"Ayo pulang, kak Gem pasti senang kita bawa pulang hadiah besar ini." ucap Solar sembari menghayal tentang raut senang sang kakak terhadap pencapaiannya.
"Baik, tapi bagaimana ayahanda bisa tau kalau itu mereka?" tanya Sopan dengan tangan yang mengambang di udara.
"Aku udah ada firasat, lagian alat pendeteksi yang aku bawa berbunyi terus." jawabnya dengan santai.
Sopan mengangguk paham, melirik dua manusia yang masih tertidur terkena angin Sopan yang ia buat.
"Jangan sampai mereka berdua bangun, tetap jaga mereka."
"Tentu ayahanda."
.
.
.
.
.
"Assalamu'alaikum!"Terdengar empat suara familiar dari pintu rumah yang membuat Gempa reflek menyahut dengan sedikit teriakan.
"Wa'alaikumsalam."
Gempa yang sedang memasak didapur menoleh ke depan, disana terlihat Frostfire, Glacier, Ice dan Blaze yang baru pulang dari acara latihan mereka.
Gempa dengan sigap mematikan kompornya dan menyambut kedua adik dan kedua anaknya dengan wajah keheranan, "Kalian kenapa kotor banget?"
Blaze dan Frostfire tersenyum lima jari, mengangkat tangannya seraya membentuk huruf V dengan kedua jarinya, "Tadi pas abis latihan kami main-main di sungai yang ga jauh dari rumah itu, makanya kotor hehehe." jelas Blaze dengan senyum tak bersalah.
Gempa menggeleng pelan, "Yaudah, pergi sana mandi. Kalian bau!" ucap Gempa sambil memperagakan orang yang mencium bau tak sedap.
"Bunda... Glacy mandi dikamar bunda ya? Um, sekalian mau pinjam baju bunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental parents and fusion?
FantasySetelah terjadinya penyerangan dari sang penguasa elemental legenda, Retta'ka. Boboiboy memutuskan untuk berpecah menjadi tujuh selamanya, ia membiarkan para elemental mengambil alih tubuh aslinya. Sedangkan para elemental mendapatkan sebuah cara me...