"Bunda? Glacy boleh tidur sama bunda?"
Malam itu mereka semua sedang berada di meja makan. Menikmati makan malam yang disiapkan oleh Gempa dengan bantuan dari Frostfire yang lumayan pintar dalam bidang memasak itu.
Gempa menoleh pada Glacier yang menatap padanya dengan penuh harap, rasanya Gempa ingin menolak tapi wajah yang lebih identik dengan Ice itu terus membuatnya merasa bersalah jika menolaknya.
Dengan mata yang memandang kearah berbeda, Gempa menyahut dengan gugup pertanyaan Glacier, "Boleh, terserah kamu."
Glacier yang mendengar pertanyaan tersebut tersenyum kecil, matanya berbinar ketika menatap Gempa yang seperti bersinar di pandangannya.
Sedangkan penghuni lain dimeja itu hanya menghela napas, dari apa yang mereka lihat, bisa disimpulkan jika Glacier ini salah satu bucin Gempa yang akan selalu mengikuti Gempa layaknya anak ayam yang mengikuti ibunya.
Namun, presepsi mereka hanya sampai disitu. Sebuah suara cempreng yang terasa familiar mulai mengisi keheningan meja makan malam itu.
"Kalau aku? Aku tidur sama siapa?!" tanya Frostfire dengan wajah yang dipenuhi semangat.
"Sama Blaze." ucap Ice cepat, ia tidak mau sekamar dengan duplikat Blaze itu. Benar-benar akan mengusik ketenangan tidurnya nanti.
"BENERAN? AKU SEKAMAR SAMA MAMA! YEAYYY!" teriak Frostfire kegirangan.
"Kok sama aku sih?" protes Blaze dengan wajah yang berbanding terbalik dari wajah girang Frostfire.
"Kan kamu mamanya." ucap Taufan dengan wajah mengejeknya.
"Diem kau muson!"
"Like like hansome people, wleeee..."
"Kalau Supra nanti tidur sama siapa?" tanya Thorn dengan wajah polos yang menggemaskan.
"Sama Solar aja ga sih? Kalau sama Lintar..." ucapan Taufan menggantung sambil menatap Halilintar dengan ragu.
"Aku ga mau! Supra sama kak Hali aja!" tolak Solar mentah-mentah.
"Supra sama kamu aja ya?" pinta Gempa dengan lembut.
Solar merungut kesal, kalau sudah Gempa yang meminta jelas ia tak bisa menolaknya. Apalagi Gempa itu salah satu kakak favoritnya setelah Thorn.
"Iya deh, terserah." final Solar dengan raut wajah kesal.
Supra tersenyum kecil mendengar jawaban itu, "Makasih ibu."
Solar menoleh, "What? I-ibu?"
"HAHAHA, SOLAR JADI EMAK COY!" ejek Blaze dengan tawanya yang lebar.
"Mama, awas keselek!" peringat Frostfire dengan wajah panik.
"Ngatain orang, kakak juga jadi mama tuh." cetus Solar.
"Eh, sorry ye! Daripada kamu, sering adu mulut sama kak Hali masalah populer ternyata malah jadi emaknya bukan bapak hahahaha." balas Blaze lagi.
"Heh! Jangan bawa-bawa masalah lain dong! Lagian itu juga real kok, aku emang lebih populer dari kak Hali." bantah Solar lagi.
"Apa-apapun, kamu yang jadi ibunya kan? Ngaku aja deh kamu kalah populer, hahahaha." ejek Blaze lagi yang memancing amarah pemilik kuasa cahaya itu.
Solar dan Blaze mulai beradu mulut dengan Frostfire yang mencoba menahan sang Mama dengan sekuat tenaga, dan Supra yang menahan sang ibu sambil menghela napas berat. Menurutnya ini benar-benar memalukan.
Pergaduhan itu masih terus berlanjut hingga keduanya diseret oleh para fusion masing-masing untuk duduk saling berjauhan.
"Udah kan berantemnya, Blaze? Solar?" tanya Gempa dengan senyum manis yang terlihat seperti bayangan malaikat maut bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental parents and fusion?
FantasySetelah terjadinya penyerangan dari sang penguasa elemental legenda, Retta'ka. Boboiboy memutuskan untuk berpecah menjadi tujuh selamanya, ia membiarkan para elemental mengambil alih tubuh aslinya. Sedangkan para elemental mendapatkan sebuah cara me...