"Gue ke apartemen lo sekarang, bisa kan ? Gue perlu tempat curhat kak."
Keluhan diikuti dengan nada yang memelas dan sedih itu nggak mungkin Sunghoon tolak. Ketika bicara lewat telpon begini dia bisa langsung bayangkan wajah sedih si penelpon yang matanya sudah berkaca-kaca tapi tetap tahan tangisnya dengan menggigit bibirnya. Visualisasi macam begitu selalu muncul di kepala laki-laki dengan lesung pipi yang menawan ini. Satu dari sekian banyak orang yang kenal dia di Korea yang bisa buat dia menghentikan semua jadwal pentingnya. Siapa lagi kalo bukan sahabat 'kecil'nya, Kim Sunoo.
Untungnya hari ini Sunghoon sedang nggak ada jadwal pemotretan apapun. Sahabat dari jaman Sunoo masih ingusan ini seorang model, seorang atlet ice skating terkenal di Korea. Siapa yang nggak kenal Park Sunghoon kalo tiap olimpiade ice skating selalu nama dia yang jadi highlight di media-media nasional. Di tambah karena visualnya yang diatas rata-rata wajahnya sering berseliweran di majalah-majalah fashion juga. Belakangan malah mulai muncul di acara variety show. Sangat sibuk memang Sunghoon, tapi kalo udah menyangkut Sunoo dia selalu ada waktu.
Tak sampai 30 menit dari Sunoo menelpon, Sunghoon yang tadi sudah bilang ke Sunoo untuk langsung masuk aja, mendengar suara pintu yang tombol passcode nya di pencet. Cuma Sunoo satu-satunya yang tau passcode apartemen Sunghoon.
Klik, klik. Set, set. Buk.
Suara pintu yang dibuka lalu sepatu yang dilempar dengan sembarangan diikuti dengan suara tas yang dihempas sembarang ke lantai mengalihkan konsentrasi Sunghoon yang pas Sunoo datang dia lagi baca draft naskah untuk mini cameonya. Dia pandang sahabatnya yang masuk dengan penampilan yang kusut banget. Rambut hitamnya yang kini mulai panjang sampai melewati batas keningnya mencuat sana sini, matanya sembab, mukanya menampilkan raut kesal, bibirnya sudah pasti mencebik.
"Temen lo bangke banget !!" makian itu meluncur mulus dari bibir Sunoo sebelum dia hempaskan tubuhnya ke sofa di sebelah Sunghoon.
Sunghoon yang tadi pakai kacamata baca melepas kacamatanya dan meletakkan diatas naskah yang sudah dia taruh diatas meja.
"Temen gue banyak Sun. Temen yang mana ?" Sunghoon putar tubuhnya menghadap ke arah Sunoo. Pandangannya fokus.
Sunoo tuh kalo lagi kesel sama orang bakal ngomel panjang, kalo ngomel maunya di dengerin, sekalinya nggak didengerin siap-siap aja jadi bahan pelampiasan dan Sunghoon kapok banget. Jadi seberapapun sibuknya dia, kalo Sunoo kesel itu jadi prioritasnya untuk mendengarkan. Kayak sekarang ini.
"Si Heeseung doang temen lo yang bangke."
"Oh mantan lo."
"Jangan sebut ya !! Nggak sudi." spontan Sunoo tegakkan tubuhnya, dia tarik sembarang bantal Sunghoon untuk dia peluk. Bibirnya makin manyun, kepalanya dia sandarkan pada kepala sofa. Pandangannya jauh menatap lemari kaca yang berisi penghargaan ice skating Sunghoon. "Capek gue sama dia, sama mamanya, sama hidupnya Heeseung !! Ngilang aja udah paling bener tuh orang."
"Ntar kalo dia ngilang lo nangis lagi." goda Sunghoon sambil terkekeh kecil. Dia tuh gemes liat Sunoo yang manyun-manyun kayak bebek begitu. Tampak samping kan makin gemes ya.
"SIAPA BILANG ?! NGGAK SUDI GUE !" Sunoo mendelik sementara Sunghoon cuma senyum aja diplototin. Sudah biasa dia liat kelakuan Sunoo kalo lagi tantrum begini.
"Marah jangan ke gue. Mending lo cerita ada apa lagi kali ini." nadanya Sunghoon itu selalu tenang dalam situasi apapun dia ngadepin Sunoo.
"Mamanya Heeseung tuduh-tuduh gue bilang gue buat anaknya salah jalan. Anjrit banget kan ? Gue udah kerja setahun lebih sama anaknya masak baru sekarang gue di tuduh begitu ? Cuma karena dulu dia tau gue pacaran sama anaknya bukan berarti sekarang gue bakal ngemis cinta lagi sama anaknya. Males banget. Mending lo yang gue pacarin !!" Ocehan Sunoo keluar begitu saja. Dia nggak sadar kalo kalimat terakhirnya itu buat ekspresi Sunghoon yang tadinya tenang jadi mendadak kaget tapi hanya sesaat karena dia tau Sunoo cuma asal bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Boss and Mr. Secretary | Heesun/Heenoo
Fanfic"Seung, kapan nikah ?" "Seung, mama diundang nikahan anak temen mama, kita kapan ngundang ?" "Kamu udah mau 30 tahun lho Seung, mama jodohin mau ? Biar cepet nikah ?" "Seung, ulang tahun kamu bulan depan mama minta kado mantu ya ?" "Seung, nikah yuk...