Chap 23 : Bisa dimaafkan ?

564 80 19
                                    

🍂

🍂

🍂

🍂

Heeseung berjalan gugup menyusuri lorong rumah sakit setelah mendapat chat dari Jay. Katanya hari ini dia berhasil ketemu Sunoo tapi anaknya mau ketemu Heeseung. Tadinya dia sudah senang karena rencananya berjalan baik tapi kemudian keraguan muncul ketika Jay bilang Sunoo mau bicara dengan dia. Memang susah banget Sunoo itu dibujuknya.

Sepuluh menit yang lalu dia dapat pesan dari Sunoo, mengajaknya untuk bertemu. Siapa sangka lokasi ketemunya di rumah sakit, tempat Yujin melahirkan.

Heeseung tarik nafas dulu sebelum membuka pintu kamar inap Yunjin. Rambutnya dia rapikan sedikit dengan menyisirkan ke belakang dengan jari-jarinya, begitupun kemeja coklat muda yang dia gulung bagian lengannya sampai seperempat lengan. Tarik nafas dulu untuk tenangkan jantungnya. Kenapa ya, belakangan ini dia sering gugup kalo mau ketemu Sunoo ? Padahal dulu biasa saja.

Pintu dia dorong pelan, penampakan pertama yang dia lihat adalah Sunoo menggendong bayi Yunjin. Senyumnya begitu cerah kala memandang bayi Yunjin. Dia terlalu asik dengan dunianya sendiri sampai nggak sadar Heeseung sudah berjalan mendekat. Yunjin tidak ada disana, tidak ada siapapun kecuali Sunoo. Tak mau mengagetkan Sunoo, Heeseung memilih berjalan ke dekat tempat tidur berseberangan dengan tempat Sunoo duduk.

Dia berdehem kecil menarik perhatian Sunoo. Tidak ada keterkejutan disana. Dia terlihat tenang malah tersenyum ke Heeseung.

"Bayinya lucu." ujar Sunoo menunjukkan anak Yunjin yang tampak tenang tertidur dalam gendongan Sunoo. "Mba Yunjin sama Mas Yeonjun lagi kontrol dengan dokternya." lanjut Sunoo.

Heeseung tak menjawab. Pandangannya terpaku pada pemandangan di depannya. Sunoo sama lucunya dengan bayi digendongannya dengan hoodie biru yang terlihat nyaman memeluk tubuhnya. Pipinya sudah kembali gembul lagi dan senyum dia membuat pipi itu terlihat makin menggemaskan. Rambut hitamnya terjatuh menutupi keningnya, ujungnya hampir menyentuh hidung mancungnya. Heeseung suka Sunoo yang seperti ini, tidak ada kecanggungan diantara mereka.

Lagian dia terlihat cocok menggendong bayi Yunjin. Nggak ada canggung atau takutnya, malah membuatny terlihat menarik di mata Heeseung.

Dih aneh lo Seung. Sunoo gendong bayi Yunjin, bukan bayi lo.

Heeseung gelengkan kepalanya kecil untuk menghilangkan pikiran aneh di kepalanya. Dia pegang pipinya yang sedikit terasa panas. Sedang saltingkah dia ?

"Kenapa kak ?"

"Gapapa. Itu, anu.... Tadi, tadi katanya mau ketemu gue buat ngomong."

"Oh iya lupa. Gue ke distraksi banget sama bayi ini. Gue taruh bentar ya." Sunoo jalan ke arah box bayi di sebelah tempat tidur Yunjin. Menaruhnya dengan hati-hati.

"Suka banget sama bayi ?" mata Heeseung tak lepas mengikuti pergerakan Sunoo.

"Iya, soalnya lucu banget. Kayak boneka." Jawab Sunoo tanpa menoleh tapi sudut bibirnya yang naik bisa Heeseung lihat dari samping.

"Udah cocok kok lo punya anak."

"Iya kah ?" Matanya berbinar menatap Heeseung.

Memang mood Sunoo itu nggak bisa di tebak. Padahal tadi Heeseung udah takut Sunoo bakal ngajak dia debat, ternyata lagi happy ketemu bayi.

Heeseung kasih anggukan kecil.

"Hmm... " Tapi senyum itu mendadak hilang. "Kayaknya nggak deh." Lanjutnya kemudian.

Mr. Boss and Mr. Secretary | Heesun/HeenooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang