Mentari pagi menerobos masuk melalui celah gorden, membuat tidur lelap Grace terusik, gadis itu mengerjapkan matanya sembari mengeliat, matanya melihat ke sekeliling tidak ada Clia di sana, Grace beranjak untuk mencarinya, tapi tidak menemukannya di manapun, tapi banyak surat yang berantakan di ruang tamu.
"Undangan pernikahan?" Grace bertanya pada dirinya sendiri, sembari mengambil kertas undangan itu dan membolak baliknya
"Ini milik Kakak," kata Clia yang tiba tiba muncul, dan merebutnya dari tangan Grace asal
"Iya mana mungkin milik ku, lagi pula tertulis nama Kakak di undangan itu," sarkas Grace dengan tatapan dingin
"Kakak bisa jelasin semuanya sama kamu," balas Clia, membuat Grace menghela nafas dan duduk di sofa
Clia ikut duduk berhadapan dengan Grace, suasana canggung mulai meneruskan, di tambah Clia tampak gugup di hadapan Grace, sedangkan Grace menatap Clia dengan penuh tanda tanya, dan kekecewaan, karena Kakaknya berusaha menyembunyikan hal itu.
"Beberapa hari lalu Mama ngirim itu, dia minta Kakak buat pilih desain undangan-"
Grace tersenyum smirk mendengarnya,"Hal ini berjalan cukup lama, Kakak enggak bisa nolak apapun yang Mama Minta."
"Apa Mama tau kalau selama ini Kakak juga punya hubungan sama perempuan?" tanya Grace prontal, membuat Clia yang tadinya menunduk kini menatapnya
"Apa itu penting," Clia malah membalasnya dengan pertanyaan, bukannya menjawab
Grace tidak habis pikir masalah bertubi tubi mendatangi mereka, baru saja beberapa saat Grace tau kalau selama ini ada perempuan yang terus mengejar Clia, dan kini ternyata Clia juga menjalani hubungan dengan seorang pria yang orang tua mereka jodohkan.
"Ayo akhiri ini, sebelum kita semakin jauh," kata Clia, membuat Grace menatapnya dengan tidak percaya
"Harusnya Kakak akhiri hubungan dengan pria itu, lagi pula aku tau Kakak enggak cinta sana dia," balas Grace berapi api
"Soal kita, lagi pula itu hanya rasa penasaran, Kakak hanya mencintai mu sebagai adik." Grace tidak percaya akan mendengar hal itu
"Jangan gini Kak, berhenti jadi penurut kita bisa hadapin ini bersama," kata Grace yang mulai berkaca kaca
"Siapa yang mau punya hubungan gila sama Adiknya yang sesama perempuan, itu cuma akan ngancurin reputasi, harusnya kamu ngerti dan sadar." tertegum, perkataan itu benar benar menyakiti hati Grace
Air matanya luruh di hadapan Clia. Namun, Grace menghapusnya dengan kasar menunjukkan tatapan tajam juga dingin. Sejak awal tinggal bersama memang Grace merasa janggal dengan sikap Kakaknya yang manis, karena selama ini mereka selalu tidak akur, Grace selalu merasa kesal pada Clia karena orang tua mereka selalu membanggakan prestasi Clia yang memang jauh di atasnya, tapi ia tidak menyangka Kakaknya akan sejahat itu mempermainkannya.
"Kakak akan memanggil taksi, dan selama kamu tidur Kakak sudah mengemas barang mu, juga mempersiapkan tempat tinggal untuk mu," kata Clia, membuat Grace semakin tidak percaya
Baru saja semalam Clia menyentuhnya sepihak dengan alasan hukuman, tapi pagi ini dia begitu berubah drastis."Lakukanlah, aku akan pergi jika ini yang Kakak mau." Grace beranjak pergi menuju kamarnya
Mengambil pakaian yang tersisa untuk ia kenakan saat ini, Grace membersihkan dirinya, setelahnya mengambil koper yang di siapkan Clia, sungguh bodoh Grace tidak sadar kalau sedari dirinya bangun tidur koper itu sudah ada di sana harusnya ia menaruh curiga, tidak ambil pusing Grace membawa koper itu meninggalkan kamar.
"Taksinya sudah menunggu di bawah, sudah Kakak tujukan ke alamat apartemen baru mu, dan sudah di bayar," kata Clia yang masih setia duduk di sofa
"Terimakasih atas bantuannya, lain kali aku ganti uang Kakak untuk penyewaan apartemen dan ongkos taksinya," balas Grace dengan nada dingin
"Apartemennya milik mu, Kakak membelinya untuk mu." Grace terkejut mendengarnya, walau ia tidak menunjukan reaksi apapun
"Baiklah, setelah dapat uang aku akan pindah dan sewa apartemen," jawab Grace, dan berlalu pergi begitu saja
Grace langsung masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya, sedangkan kopernya di masukan ke dalam bagasi oleh sopir. Rasanya aneh saat Clia membelikan apartemen untukmu, karena apartemen yang di tinggalinya saat ini saja sangat sempit, dan kecil.
Tidak lama akhirnya mobil taksi berhenti di depan lobby apartemen,"Apa kita tidak salah alamat?" tanya Grace ragu, karena mereka berhenti di depan apartemen mewah, di tambah apartemen itu lebih dekat ke kampusnya
"Saya sudah memeriksanya, dan alamatnya memang benar."
"Kalau begitu terimakasih, Pak." Grace keluar dari mobil taksi, sopir itu ikut keluar membuat Grace mengambil kopernya di bagasi, setelahnya Grace berjalan di lobby
"Hallo selamat pagi Nona, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis, saat Grace baru saja tiba di sana
"Saya minta akses kamar atas nama Cliantha," pinta Grace, dan resepsionis itu terlihat mengecek daftar di tabletnya
"Mohon maaf Nona tidak ada nama Cliantha di dalam daftar kami," jawabannya, membuat Grace mengerutkan dahinya, berpikir ia salah masuk apartemen
"Maaf Nona sebelumnya, tapi kami memiliki Klien Anonim yang membeli unit apartemen baru baru ini atas nama Gracesia Rylla Antonio." Grace membulatkan matanya mendengarnya hal itu
Tidak mau banyak berpikir Grace menunjukkan kartu identitasnya untuk mendapatkan akses ke kamarnya, setelah mendapatkan kartu aksesnya Grace berlaku pergi menuju lantai dua puluh menggunakan lift, rasanya banyak pertanyaan berputar di kepalanya, membuat Grace bingung, tapi ia mencoba tenang. Begitu masuk kedalam kamar apartemennya, Grace amat terkejut, karena interiornya sangat mewah, sudah pasti harga apartemen ini sangat mahal apa lagi tempatnya sangat strategis.
Tok
Seseorang menyusul Grace,"Ini kunci mobil anda, Nona." Grace menatap bingung pada pria berpakaian serba hitam yang memberikan kunci padanya
"Saya tidak menyewa mobil," jawab Grace, ia berpikir mungkin saja orang itu salah
"Nona Clia yang memberikannya untuk anda, Nona Grace." Geace menaikan sebelah alisnya heran mendengar Clia yang membelikannya
"Baiklah, saya terima." tangan Grace terulur mengambil kunci mobilnya dari pria serba hitam di hadapannya, setelahnya bergegas menutup pintu apartemennya
Tentu banyak hal janggal yang Grace rasakan, tidak masuk akan untuk seorang Cliantha membelikannya apartemen mewah juga mobil, sedangkan dirinya sendiri hidup sederhana selama ini, dan untuk menganggap ini hadia yang Clia siapkan untuknya, rasanya perkataan Clia tadi pagi menepisnya, mengingat Clia hanya mempermainkannya. Grace menyimpan kopernya di samping lemari, setelahnya merogoh ponselnya yang tiba tiba terus bergetar.
Banyak notifikasi masuk ke ponselnya,"Anak sulung konglomerat kaya Atonio Corp tewas dalam kecelakaan beruntut." Grace membekap mulutnya tidak percaya akan berita yang muncul di notifikasinya
Tiba-tiba ponselnya kembali bergetar, panggilan masuk dari Mamanya.
"Grace, Kak..ak kamu, kecelakaan!"
...
Happy Reading
Hmm... Jangan marah
Udah lama nunggu eh dapat part menyedihkan, monmaaf yahSemoga masih ada yang nunggu dan mau baca.
Thanks buat yang udah setia nunggu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister, I Love You [GxG]
Romance"Kak kok ciumnya di bibir? kan bisa di pipi atau di kening." - Gracesia Rylla Antonio "Yang di cium kok nawar, terserah Kakak dong mau nyium di mana." - Cliantha Ylla Antonio "Ihss Kakak nyebelin!" -Gracesia Rylla Antonio Mungkin tidak jika cinta me...