Mentari pagi masuk melalui celah gorden menusuk kelopak mata Clia yang masih tertidur pulas membuatnya mengerjakan mata seketika, tanpa melirik ke sebelahnya Clia mencari tubuh Grace di samping, tapi di rasa tempat tidur di sampingnya sudah kosong membuat Clia bergegas bangkit, dan melihat sekeliling. Pakaian yang semalam berserakan kini sudah tidak ada, hanya tersisa pakaian miliknya di atas sopa.
Clia bergegas memakai pakaiannya dan mencari Grace, karena ia sangat mengkhawatirkan adiknya."Grace..." panggil Clia, begitu melihat Grace sedang bergulat dengan peralatan masak di dapur
"Pagi Kak, aku sedang belajar membuat nasi goreng untuk sarapan kita semampu ku, lagi pula aku tidak pandai memasak." kata Grace, membuat Clia menghela nafas lega, karena tampaknya Grace baik baik saja
"Apa perlu ku bantu." Clia menawarkan diri untuk membantu Grace memasak nasi gorengnya
"Tidak perlu sebentar lagi juga selesai, Kakak tunggu saja di meja makan." pinta Grace yang di angguki Clia
Clia duduk di kursi meja makan yang bersebrangan dengan tempat Grace memasak, tatapannya tidak lepas dari Grace yang begitu sexy saat memakai apron berwarna pink miliknya, sampai Grace menyusun piring dan menuangkan nasi goreng di atasnya Clia tidak sadar, karena Grace seakan menghipnotisnya.
"Apa ada yang salah?" tanya Grace meneliti penampilannya, saat melihat tatapan Clia tidak lepas darinya
"Hmm.. Tidak. Sudah selesai," balas Clia terdengar gugup, dan dengan cepat mengalihkan tatapannya ke nasi goreng yang sudah tersedia di hadapannya
"Kalau begitu cobalah nasi goreng buatan Grace, semoga saja rasanya enak." kata Grace, yang kini ikut duduk di meja makan, berhadapan dengan Clia
"Pastinya enak," balas Clia percaya diri, karena apapun rasanya Clia akan bilang enak
Clia memasukkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya, mengecap rasa yang mulai membuat lidahnya kebas, karena rasa asin yang begitu kuat, tapi sebisa mungkin Clia membuat ekspresi wajahnya seakan menikmati nasi goreng buatan Grace, karena Clia tidak ingin Grace kecewa dengan masakannya.
"Apa enak?" tanya Grace memastikan, pasalnya ia ragu dengan rasa masakannya
"Iya enak banget." kata Clia, sambil menarik nasi goreng milik Grace dan menuangkannya ke dalam piringnya
"Kak Clia! itu nasi goreng Grace, kenapa di ambil semua sih!" protes Grace, yang kini berusaha menarik piring Clia, tapi Clia terus menjauhkannya
"Kakak laper banget, Grace pesen yang lain aja yah. Biar Kakak yang order lewat aplikasi," jawab Clia membawa jauh piring nasi gorengnya
Grace mengejar Clia berusaha mendapatkan nasi goreng buatannya, karena ia masih tidak yakin kalau rasanya enak, pasalnya Grace asal memasuki bumbu tanpa tau takaran yang pas, ini juga kali pertama Grace menggunakan peralatan masak, dan bergulat dengan bumbu masak, karena itulah ia ingin mencoba rasa masakan pertamanya.
"Kak satu suap saja." wajah Grace membuat Clia tidak tega saat melihatnya, dan akhirnya Clia membiarkan Grace mencobanya
"Uhmm. Asin, ini benar benar tidak enak!" gerutu Grace, membuang nasi goreng yang ada di mulutnya ke westafel
"Harusnya biar Kakak habiskan tidak perlu kamu coba, lagi pula rasanya lumayan." kata Clia, membuat Grace menatapnya
Grace mendekati Clia, mengambil piring di tangan Clia dan menaruhnya di atas meja, Grace menatapnya dan melingkarkan tangannya di pinggang Clia."Tidak perlu begitu, aku tidak ingin Kakak sakit perut, karena masakan ku." tukas Grace
Clia tidak bisa lepas dari pesona Grace, apa lagi gadis itu bersikap sangat intim padanya, membuat gejolak dalam tubuhnya bangun. Tanpa aba aba Clia menarik tubuh Grace lebih dekat padanya, mendaratkan ciuman lembut di bibir Grace, dan di sambut Grace dengan baik, ciuman keduanya tidak berlangsung lama setelah mendengar ketukan pintu.
"Biar Grace yang buka." kata Grace, hendak melepaskan diri dari Clia, tapi Clia menahannya
"Tidak perlu Grace, biar Kakak yang membukanya," balas Clia, melepaskan Grace, dan berlalu ke arah pintu
Begitu pintu di buka, ternyata hanya seorang kurir paket."Ada kiriman untuk anda Nona Antha, silahkan tandatangan." Clia menandatangani buku yang di sodorkan, setelahnya mengambil paket
"Terimakasih." kata Clia, sebelum kembali masuk ke dalam
Grace duduk di sofa memperhatikan Clia yang membawa paket di tangannya, tapi Clia tampak menyembunyikannya masuk ke dalam kamar, membuat Grace yang penasaran langsung mengikutinya, begitu masuk ke dalam kamar Grace melihat Clia memegang banyak surat undangan pernikahan.
"Apa itu Kak?" tanya Grace mengejutkan Clia, yang membuat wanita itu langsung menyembunyikannya
"Hanya surat undangan dari teman ku," jawab Clia, yang terus berusaha menyembunyikannya
Grace duduk di samping Clia mengambil box yang berada di pangkuan Kakaknya."Majalah fashion gaun pengantin, untuk apa?" tanya Grace penasaran
"Itu dari teman ku, di minta untuk Kakak memberi saran tentang model gaun yang cocok dengannya," balas Clia terdengar gelagapan
"Hm begitu yah. Kalau gitu Grace mau mandi dulu, ada kelas siang." kata Grace, yang langsung mengambil handuk dan berlalu pergi
Begitu Grace pergi Clia menatap beberapa model undangan yang bertuliskan namanya, dan nama pria yang sama sekali tidak Clia kenal. Clia langsung mengambil ponselnya di atas nakas, menekan nomor Mamanya, dan menunggu panggilan terhubung.
"Hallo, Mam. Apa Mama mengirim paket untuk ku?" tanya Clia begitu sambungan telepon terhubung
"Yes sayang, jadi kamu sudah menerimanya?. Baguslah, pilihlah yang kamu suka."
"No Mam. Kenapa begitu mendadak, dan tidak bicarakan lebih dulu dengan ku." protes Clia kesal, akan tindak Mamanya
"Mama rasa ini sudah waktunya Clia, kamu sudah dewasa. Sudah dulu Mama harus pergi bersama Papa mu, Mama akhir panggilannya, Bye." Panggilan di akhiri
Clia menghela nafas frustasi, situasi yang sudah ia duga sejak lama akan hadir dalam hidupnya, dan selama ini ia berusaha menghindari hal itu, tapi semuanya sia sia, tetap saja sulit baginya menghindar aturan yang ada dalam keluarga terpandang.
...
Vote and komentar
Maaf kalau chapternya gak berurutan yah, gak tau deh kenapa udh di revisi masih gitu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister, I Love You [GxG]
Romantizm"Kak kok ciumnya di bibir? kan bisa di pipi atau di kening." - Gracesia Rylla Antonio "Yang di cium kok nawar, terserah Kakak dong mau nyium di mana." - Cliantha Ylla Antonio "Ihss Kakak nyebelin!" -Gracesia Rylla Antonio Mungkin tidak jika cinta me...