Sister ILY: 10. Actual Event

1.1K 72 2
                                    

"Aku ingin kembali mengambil nama ku."

Hening, pria setengah baya yang duduk berhadapan dengannya tidak merespons sedikitpun, tatapannya tetap sama sejak tadi, dingin, sejak kali pertama bertemu tatapan dingin atau datar yang selalu Clia dapatkan dari pria itu, dan Clia tidak pernah berharap lebih dari itu.

"Aku menolak rencana yang telah kalian buat dengan sangat matang, dan penuh pertimbangan, tapi kali ini aku benar benar tidak bisa menuruti keinginan kalian," Clia tidak peduli walau perkataan itu tidak di dengar atau di tanggapi, setidaknya ia telah berusaha

"Antonio nama itu telah tersemat bersama nama mu, dan selama nama itu melekat pada dirimu, maka kamu harus patuh semua perintah Papa," balas Pria itu tegas, yang tidak lain adalah Xward El'v Antonio Papanya

"Dan beberapa hari lalu Mama mu sudah mengirimkan persiapannya bukan, dan tunggu sampai undangan atas nama mu jadi, Papa akan minta Mama mu mengirimnya," lanjutnya

"Tapi aku tidak mencintainya!" tegas Clia, menolak keras akan perjodohan yang telah keluarganya rencananya

"Lalu wanita itu yang kamu cinta?" Clia hanya bisa menghela nafas mendengarnya

Papanya tau tentang hubungannya dengan Ziva, dan saat itu Xward sangat marah padanya, bahkan semua akses yang berhubungan dengannya di awasi oleh Papanya, hal itulah yang akhirnya membuat Clia tidak ingin lagi menerima bantuan dari keluarganya hingga ia hidup sederhana dan berjuang sendirian, karena yang bisa menerima dirinya apa adanya hanya ia sendiri.

"Aku sudah tidak lagi berhubungan dengannya," balas Clia dingin, ia tidak suka Papanya terus membahas hal yang sudah berlalu

"Bagus, dan jangan sampai Adikmu tau tentang hal itu, kamu harus menjaganya dengan baik, dan harus mengawasinya, Papa mempercayakannya padamu."

"Tentang itu aku mulai merasa keberatan, secepatnya aku akan minta Grace pindah dari apartemen ku," balas Clia tidak acuh

"Clia, Papa tidak suka kamu terus membangkang seperti ini!" ujar Xward dingin seperti biasanya

"Baiklah, aku akan patuhi perjodohan itu, tapi tentang Grace, aku akan tetap membuatnya pergi dari apartemen ku secepatnya mungkin." Clia bangkit dari tempatnya, dan berlalu pergi begitu saja

Clia menghela nafas kasar mengingat pertemuannya dengan Papanya beberapa hari lalu, dan tentang perkataannya pada Papanya hari itu Clia lakukan, ia benar benar membuat Grace pergi dari apartemennya, dan kini ia hanya bisa memandang dari jendela apartemennya taksi yang membawa Grace pergi.

Tok

Ketukan itu membuyarkan semua pikiran Clia, dan wanita itu bergegas membuka pintu."Clia, bilang sama aku kalau berita tentang pernikahan kamu itu bohong!" ujar Ziva, yang datang secara tiba tiba, dan menyerang Clia dengan perkataannya barunya

"Terlepas dari benar atau tidaknya, kamu sudah tidak ada hak tau tentang hal itu," jawab Clia dingin, tangannya mendorong pintu ingin menutupnya, tapi Ziva menahannya

"Kamu lupa, aku bilang hubungan kita tidak akan pernah selesai, dan aku cuma kasih kamu waktu buat berpikir," tegas Ziva, yang engga sedikitpun melepaskan Clia

"Terserah, tapi begitu aku menikah dengan seorang pria hubungan kita akan benar benar selesai, Ziva." kedua tangan Ziva mengepal kuat mendengar perkataan itu keluar dari mulut Clia

"Kalau aku tidak bisa memiliki mu, orang lain juga tidak akan bisa memiliki mu!"

Ziva menarik satu tangan Clia, mencengkramnya amat kuat, sampai Clia tidak bisa melepaskannya, Ziva menyeret Clia keluar dari apartemennya, membawanya paksa, masuk ke dalam mobilnya, dan Ziva mengemudikan mobilnya meninggalkan apartemen.

"Jangan gila Ziva!" teriak Clia di dalam mobil, karena Ziva mengemudi dengan sangat ugal ugalan

"Kalau gitu bilang kalau kita akan bersama, aku bakal bantu Ayah kamu keluar dari penjar dan kembaliin nama besar kamu, lalu ayo kita hidup bersama selamanya." Clia menatap Ziva getir mendengar hal gila itu

"Tidak semua yang kamu bilang, dan cinta aku udah bukan milik kamu, Ziva, jadi tolong berhenti kaya gini," mohon Clia, dan hal itu justru membuat Ziva tertawa, dan semakin gila

"Kalau itu yang kamu mau, akan ku bawa cinta ku pada mu sampai mati!" tekat Ziva, membuat Clia bergidik ngeri mendengarnya

Clia yang tidak bisa berpikir jernih berusaha merebut kemudi dari Ziva, membuat mobil mereka melaju semakin ugal ugalan, dan kecepatannya tidak setabil, Ziva yang tidak ingin kalah berusaha mempertahankan kemudi tetap di tangannya.

"Ziva awas..." teriak Clia saat mobil kontainer besar hampir saja menabraknya, beruntungnya mobil itu membanting setir

Tapi tidak lama suara benturan keras di susul ledakkan terdengar amat keras dari arah belakang, Clia melirik arah belakang, dan ternyata mereka telah menyebabkan kecelakaan beruntut.

"Ziva berhenti aku mohon, jangan kaya gini," ujar Clia frustasi, ia sangat mengenal Ziva, wanita ambisius yang tidak akan berhenti sampai keinginannya terpenuhi

"Aku akan berhenti kalau kamu janji kita akan sama sama lagi," tekan Ziva bernegosiasi

"Aku mungkin bisa bilang iya, tapi Ziva aku udah engga bisa bohong sama diri aku sendiri, kalau cinta aku udah milik orang lain."

Bldakk...

Mobil mereka tertabrak, tubuh Clia terpental pental di dalam mobil, saat mobilnya berguling guling di jalanan, begitu mobil berhenti Clia merasakan sakit yang teramat sakit di kepalanya, ia berusaha menahannya dan melirik Ziva yang sudah tidak sadarkan diri, darah mengalir dari kepalanya, membuat Clia gemetar dan menangis sejadi jadinya.

"To.. tolong..." Clia berusaha bersuara di sisa tenaganya

Dari serpihan kaca yang pecah Clia melihat banyak kendaraan yang berhenti, juga banyak orang yang melihatnya mereka hanya menatapnya dengan tatapan iba, tanpa mau membantunya sedikitpun, Clia mengerti mereka takut di salahkan. Kepala Clia terasa semakin berat, ia berusaha menyentuhnya, saat tangan berhasil menyentuh area kepalanya Clia baru sadar kalau sedari tadi darah mengalir dari kepalanya.

"Akh, aku mohon tolong." hatinya terus berteriak berharap seseorang menolongnya

Keadaan semakin ramai suara sirine polisi terdengar nyaring oleh Clia, tapi Clia tau bukan hanya dia yang butuh pertolongan, karena banyak mobil yang juga mengalami kecelakaan yang di sebabkan oleh mobilnya. Clia tidak menyesal telah tegas pada Ziva tentang perasaannya, tapi ia amat merasa bersalah atas apa yang terjadi saat ini.

Perlahan tatapan Clia mulai berbayang, suara orang orang saling bersautan, mata Clia yang mulai kabur menangkap cahaya kilat, ia tau seseorang tengah memotretnya, wartawan pasti sudah tiba di sana, mengingat dirinya adalah Putri keluarga konglomerat yang terkenal pasti mereka akan mengincar dirinya sebagai berita utama, tapi Clia tidak punya tenaga untuk marah dan bersembunyi, karena kepala terasa semakin sakit, hingga perlahan kesadaran mulai memudar, dan Clia menutup matanya tidak sadarkan diri.

...

Gak nyangka masih rame aja...
Yuk yuk ramein biar updatenya semngat...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sister, I Love You [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang