Dear Lord - V×S + ? [18+]

1K 53 22
                                    

*"Vin, bangun yuk.?" - Bisik Sung ditelinga temannya itu, seketika..

- Glek.!  <- Suara nelen liur

"Apaan lu.? brengsek.." - Ucap Vinny dengan emosi, telinganya memerah dan.. mulai timbul gunung di celana pendeknya itu.

Vinny's Pov : "Sh-t.. Gua tegang, malah ada Sung lagi.." - Pikiran Vinny udah kacau balau..*

~  [Maap yang puasa..]

"Bangun yuk.?"

"Diem lu, sialan.." - Ucap Vinny, sambil menutup telinganya yang memerah.

Sung agak.. kaget, YANG BENER AJA? rugi dong.. enggak. Vinny? seorang Vinny malu?!

"HAAAH?!" - Jerit Sung, sambil menarik tangan Vinny karna ingin melihat kedua kalinya.

"Brengsek! Menjauh, sial.!"

"Kasih liat dong.. Sekali aja!"

"Tidak, tidak akan!"

. . .

Sung melihat kearah celana Vinny, dan matanya makin melebar. Pipinya sedikit memerah.. ia tak percaya, apa yang dilihatnya..

Vinny's Pov : "Anj-ng.."

"Mau dibantu?" - Tanya Sung terang-terangan..

"Hah.?"

"Lu denger gua kan?"

"Woi.. Jangan bercanda lah.." - Tegas Vinny, tidak ingin berharap banyak.

"Iya.. gua serius, tapi lu Bawah."

"Gak!"

"Mau kagak?!"

"Gunting, Batu, Kertas.. Tiga kali menang dia Top!?"

"Oke! Awas lo, gada rematch." - Kata Sung, memastikan Vinny akan memegang kata-katanya.

Gunting - Gunting..

Batu - Batu..

Batu - Batu..

Kertas - Kertas..

Sung's Pov : "Anj-ng.. apaan sih, seri mulu.."

Vinny's Pov : "Sialan.. gua gamau jadi Bawah.."

- Cklack..

"Vin, elu masih ada ramen nga?"

. . .

JREENG.! Minu.. Datang diwaktu yang.. yahh, agak tidak tepat..

"Masih.. Masih kok, lu mau gua masakkin?" - Tanya Vinny, dengan senyuman jahatnya.

"I-iya.. gua laper, diusir lagi dari rumah.."

Minu's Pov : "Apaan co.. serem bet, ada Sung sih.."

"Sung.. dia aja jadi bawah.." - Bisik Vinny pada Sung

"Bwolehh~" - Jawab Sung, sambil tersenyum lebar

Mereka bertiga jalan ke Dapur, Vinny memasak dua Ramen untuk Minu. Sementara Sung dan Minu duduk di counter dapur.

Saat selesai, Vinny meletakkan mangkuk Ramen itu dan berjalan ke belakang Minu untuk memberinya.. Kejutan?

- Brak!.

"w-woi.." - Rengek Minu, saat ia terdorong di counter dapur.

"Gua suapin, ya?" - Kata Sung, sambil menghembus Ramen itu dan mengarahkannya ke Mulut Minu.

"I- ini.. tangan gua kenapa harus di tahan? Vin, jangan aneh-aneh dah.. serem tau.."

"Gua ga aneh-aneh, uda berapa kali lo makan Ramen dirumah gua? Hmm.?" - Tanya Vinny, menggosok bendanya yang sudah tegang tetapi masih dikurung di kandang..

"Buka dong mulutnya.." - Kata Sung, menyodokkan Ramen itu ke mulut Minu

Akhirnya Minu memakan ramen itu karna lapar, meski posisinya ini.. bukan posisi ternyaman untuk makan..

Celana Minu dilonggarkan Oleh Vinny, yang sekarang berada dibelakangnya. Vinny memasukkan dua jarinya di mulut Minu dengan paksa.

"Isep, biar ga sempit." - Bisik Vinny ditelinga Minu, membuat Minu merinding. Sangking takutnya, Minu jadi nurut sama Vinny :'I

"Ha- aah.. V- vin.! sakit.."

"Hah.? sakit ye? Perasaan dompet gua lebih sakit buat beliin stok ramen.." - Katanya, mempercepat gerakan kedua jarinya, keluar masuk-keluar masuk.

"A-ah.! a-aneh.. rasanya aneh.. Vin.. Sakithh.."

"Woi.. gua gimana.?" - Ucap Sung, merajuk..

"Tch.. gua belum ngapa-ngapain tod.." - Balas Vinny, tidak kalah emosinya.

Sung duduk di couter Dapur dan membuka celananya, ia mengambil ramen itu dengan sumpit yang tadi ia pakai lalu melekkannya pelan-pelan di Dïçknya..

"Makan." - Sung menarik rambut Minu, mendekat ke adiknya yang sekarang tertutupi oleh ramen dan basah oleh kuah ramen yang harum itu..

"Engg.. Haa.. Ammf.!"

Minu nurut-nurut aja, karna makin lama.. Lubangnya itu udah enak banget, ia uda melayang keluar pikiran sangking enaknya.

"Aanh~ aaahh.. Mashukkin.. Vhinny~"

Ucap Minu, sambil menghisap Dïçk Sung dengan lapar..

"Waah- waah.. Langsung aja ya.."

- Jbleeb.!

"Aannh~ Vhin.. dalemh bahnget..~" - Desahnya, merasa benda Vinny sudah sangat dalam terkubur dilubangnya.

"F-fu-k.. So tight.. Anh.." - Desah Vinny, merasa lubang Minu ngedut-ngedut dan seperti menghisapnya untuk masuk lebih dalem..

"Sh-t.! Gua keluar, Minu.." - Tubuh Sung sedikit melengkung, Dïçknya mengeluarkan cairan putih didalam mulut Minu..

Minu melepehkan cairan itu dan mendesah kuat, lubangnya benar-benar dihantam habis oleh Vinny..

"Aa-ah.! Ma- mau keluar! Nggh.. haa..~"

- Plok.!
- Plokk.!

- Crrtt~..

"Haah.. haa.." - Gumam Vinny, di telinga Minu.

"Ng.. Sialan, kalian berdua benar-benar yang terburuk.." - Kata Minu, kesal.

Vinny mengeluarkan adiknya dan membiarkan cairan putih itu keluar dari lubang Minu dan menyentuh lantai.

Sung disitu tertawa, melihat betapa kacaunya Minu dibuat oleh mereka.

"Lu cocok jadi cewe, Min."

"Bac-t.." - Jawab Minu, sambil memakan ramennya yang sudah setengah bengkak..

Hujan sudah turun, suasana dapur jadi lebih tenang..

~

👉👈 - Epsnya spesial, Buat Mas_jihoon sama yang lain <3

Aku seneng klo dapet komen >:'3 
[ IVuseful nerima request kalian kok <3 ]

Dear Lord - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang