Dear Lord - O×J [Friendly]

614 35 5
                                    


Hari sudah menjelang Sore, Jay.. Lelaki yang dari dulu disuruh menjadi dokter dan masuk sekolah paling bagus diKorea. Baru saja pulang les, Biasanya sih dia bakal jalan kaki pulang.

"Jay.. siapa laki-laki bule itu?!" - Guru Les Jay bertanya, mulutnya sudah dilantai menatap mobil mahal itu..

"Bule.? Laki-laki.. bule.." - Jawab Jay dengan bingung dan mengintip keluar.

Jay's Pov : "OWEN?!?!"

"Ha.. ahaha.. t-teman saya.. Saya pulang dulu ya, Pak.. Terima kasih atas hari ini.."

"I.. iya, hati-hati dijalan.."

Jay berjalan keluar dari Lesnya dan menatap Owen dimatanya, Mati.

"Mengapa kau datang?"

"Ingin mengajakmu makan malam, mau?"

"Tidak."

". . ."

"Mengapa tidak.?" - Lanjut Owen, sangat ingin Jay pergi makan dengannya..

"Gua lanjut belajar lagi dirumah, mak gua udah marah gara-gara ikut balapan sepeda.."

"Kata Shelly mak lu uda keluarin lo dari rumah."

"Iya.. Gua janji bakalan belajar lebih giat, biar ga diusir."

"Mau nga? nginap di hotel ama gue?"

Jay terdiam, ia berfikir sejenak..

"Bukannya lu.. tinggal dirumah Shelly?"

Owen tertawa kecil, ia mengambil tas Les Jay dan membuka pintu mobil untuk Jay.

"Suka gua mau tinggal dimana, masuk gih."

"Gabisa, Wen. Mak gua marah ini.."

"Gue antar lu kerumah, baru minta izin mak lu."

"Gamau." - Jay bilang, menarik kembali tasnya.

". . ."

"At least kasih gua jemput lu pulang?."

Setelah banyak kali nolak, Jay akhirnya nerima. Karna liat jalan ada mbak-mbak aneh, merinding bulunya.

Jay masuk ke mobilnya Owen, dia liat-liat mobilnya. Gada pengharum, kosong.. gada boneka hiasan, membosankan..

"Kenapa nga buat pengharum?" - Tanya Jay, penasaran.

"Lu mau yang ada pengharumnya?"

"Nga.. gua cuman nanya."

"Kalo gua beli pengharum, dengan hiasan lucu.. Lu tiap hari gua antar, jemput. Gimana?"

Jay's Pov : "Kan.. gua yang untung itu, gobl-k.."

"Ga."

"Ga peka banget.."

Ditengah jalan tuh.. MACET, Mengapa? karna buka puasa. Kan sore, makanya orang tuh buka puasa..
[Dikorea ada yang puasa..?]

"Hadeeh.." - Rengek Owen, menutupi matanya dengan tangan kiri dan tangan kanannya nyetir mobil

Jay mikir-mikir tuh.. tadi kalo dia jalan kaki harusnya lebih cepet, tapi.. Disitu ada mbak-mbak sama temen gosipnya, bisa-bisa aja tadi Jay di tarik baru dipaksa minum bareng..

Jay noleh lagi ke Owen, ngeliat dia. Matanya keren, rambutnya keren.. dia kaya, dia jago sepedaan.. Kenapa.. Dia mau ke Korea.?

"Mau makan?" - Tanya Owen pada Jay yang sudah bengong.

"Mau.."

Owen langsung kaget dong, 'Mau..' HAAAH?!

"OKE.!"

"eh, enggak.. bukan gi-"

. . .

Loh? Udah nyampe di tempat steak..

"Lah.? bukannya tadi macet.?" - Tanya Jay yang melihat ke sekeliling dari dalam mobil.

"Sudah gue atasi~" - Kata Owen, dia langsung keluar dari mobil cepet-cepet baru bukain pintu mobil buat Jay.

"Makasi.. Tapi, bukannya disini mahal.?"

"Nga kok, biar puas-puasin kesempatan pertama dan.. bisa jadi terakhir gue." :'( [Sad Owen]

Mereka masuk lah tuh, mesen.. nunggu makanan.. sambil bincang-bincang.

"Wen, di Inggris lu kerja apa?"

"Ada dehh"

"oh.. ok."

"w- woi.. haha.. muka lo kenapa jadi murung gitu.."

"nga, gpp.." - - - 'GPP'..?

"Iya-iya.. gue kerjanya-"

'Ini pesanan-nya, mas.. dinikmati yaa..' -

- Tssssss... <- Suara steak yang masih panas-panas

Mata Jay berbinar-binar, dari aroma.. daging.. bedehh, ngiler.

"Selamat makan.." - kata Jay, kecil. Malu-malu diliatin sama Owen

"Haha.. Selamat makan, jangan buru-buru abis ini gue bawa beli eskrim."

"Ghmhau eshklim.." - Kata Jay sambil ngunyah-ngunyah steak-nya

"Hhuuuf..! panas.." - Sambung Jay karna langsung masukkin steak yang panas ke mulutnya, dilepehin dikit lah steak-nya. Harusnya jijik, kan? Owen malah Shanghe.. [ Menegang ]

Owen's Pov : "Sial.. apaan, gua malah shanghe dimasa bahagia gini?!"

- Glek.! 

Owen hanya senyum melihat Jay makan, sambil motong Steak-nya.

Setelah makan, Owen dan Jay masuk ke mobil.

"Beli eskrim?" - Tanya Owen, menoleh ke Jay yang pipinya agak merah karna udah mulai dingin kalo malam.

"Nga.. gamau.." - Jawab Jay, menghembus tangannya yang kedinginan.

"Jadi mau apa?"

"Pulang."

"Oh.. iya- iya.."

". . ."

"Makasih, ya.. Owen."

Pipi Owen memanas nih.. Lucu banget dilihatnya Jay, udah pipinya agak kemerahan, matanya menyipit karna senyum.. Hadeh..

"iya.. gapapa."

Jay tidak sengaja ngebuka lemari yang ada didepan mobil penumpang depan, dan melihat.. SNACK WASABI DAN BUNGKUS FULL PERMEN WASABI?!?!

Mata Jay berbinar-binar, seolah-olah dia ketemu Harta karun..

"E-eh.. itu.."

"Owen.. lu suka ini?" - Tanya Jay, yang sekarang mata uculnya memandang Owen dan tangannya memegang snack itu.

"Nga.. gua beli.. buat, emm.. nga, gua gasuka."

"Kalo ga suka kenapa beli.? sayang loh.."

"Iya.. haha.."

"Padahal enak.."

Owen's Pov : "Hah? Jay.. Suka.. MAKANAN BEGINIAN?!"

"Kalo mau makan aja, bawa pulang." - Kata Owen selow, karna dia beli itu sebenarnya mau ngeprank Shelly..

"Beneran.? makasih.."

"Iya, gapa-"

- Smooch..~

Pipi.. Owen dicium Jay, Tepat saat mereka sudah sampai didepan rumah Jay.

Jay keluar dari mobil sendirinya, dan melambaikan tangannya ke Owen yang membeku di dalam Mobil.

"Wow.. gua gabakal pernah nyuci pipi kiri gue.."

- -

IVuseful nga up yang 18+ karna Jay itutuh pemalu, jadi kita bawa selow dulu ye.. Anak sabar disayang?

Dear Lord - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang