Bab 2

44 4 0
                                    

Plak

Gia menampar wajah Chika sangat keras membuat wajah Chika tertoleh. Dan terlihat bekas tamparan di wajah Chika yang membuat Chika terdiam beberapa saat.

Gia hanya tersenyum kemanangan dan puas menampar wajah mulus Chika. Dan terlihat Chika hanya diam beberapa detik.

Plak

Tiba tiba saja Antara datang dan menampar wajah Gia cukup keras. Antara geram melihat Gia yang semana mena dengan Chika dan tidak bisa dimaafkan.

"Maksud lu apa nampar, Chika!" bentak Antara emosi di hadapan Gia.

Gia hanya diam dia bingung secara bersamaan dan juga terlihat kesal kepada Antara yang berani menampar wajahnya. Semua ini gara gara Chika sekarang Antara pasti akan membencinya dan menjauh darinya. Dirinya akan membalaskan dendam nanti lihat saja Chika dan tunggu tanggal mainnya.

"Sekarang lu minta maaf cepat ke Chika atau mau gw tampar balik lagi?"

"Tapi, Antara"

"Gak ada tapi tapian," tegas Antara menatap tajam ke arah Gia.

Gia hanya berdecak kesal dirinya harus menuruni gengsi nya hanya karena Antara yang meminta jika bukan, karena Antara dirinya sangat tidak sudi meminta maaf kepada Chika.

Gia pun pergi bersama csnya. Dari pada harus minta maaf mending dirinya cabut.

Antara yang mau menahannya di tahan oleh Chika. "Gk perlu, Antara."

"Tapi Chika dia udah keterlaluan sama kamu."

"Ini urusan aku Antara, jadi kamu gk perlu ikut campur."

"Oke fine, tapi inget aku akan selalu ada untuk kamu jika kamu butuh sesuatu."

Chika hanya mendesis mendengar kata kata buaya. Chika pun pergi meninggalkan Antara sendirian. Antara hanya memandang Chika yang meninggalkannya, dirinya hanya tersenyum tipis setelah kepergian Chika.

***

Saat bel pulang berbunyi. Adel langsung keluar kelas setelah membereskan alat tulisnya.

Adel pun mencari keberadaan Keyla di kelas nya tetapi tidak ada. Terpaksa Adel mencari di luar tetapi setelah berada di luar area sekolah dirinya juga tetap tidak menemui Keyla.

"Keyla lu dimana sih?" monolog Adel yang pusing mencari Keyla.

Tanpa sengaja dirinya menabrak seorang perempuan cantik dan perempuan itu hampir saja terjatuh, karena Adel menahan tubuh perempuan itu yang terjatuh dipelukannya. Masih mending jatuh di pelukannya dari pada jatuh di tanah.

Tatapan mereka bertemu satu sama lain. Membuat Adel menatap lekat mata indah perempuan cantik di hadapannya. Dan Adel menelan salivanya susah payah karena momen canggung ini.

Di saat mereka saling bertatap tatapan. Perempuan itu malah mendorong Adel untuk menjauh darinya, membuat Adel mundur beberapa langkah.

"Maksud lu apa? Mau modus sama gw?" Kesal perempuan itu lalu merapihkan dirinya.

"Sory gw gak sengaja."

"Lain kali jalan itu pake mata, biar gak asal nabrak orang."

"Tapi kan jalan pake kaki, kalau pake mata itu untuk melihat," jelas Adel. Membuat si perempuan itu malah bertambah kesal.

"Tau ah capek ngomong sama lu. Sial gw untung gw gak jatuh atau lu mau modus sama gw biar dapet pelukan gratis gitu?" ketus perempuan itu lalu melipatkan tangan nya di dada.

Adel hanya bingung. Sejak kapan dirinya modus sama cewe? Emang dirinya lesb* apa. Dirinya masih normal emang perempuan itu yang aneh.

"Najis gw modus sama lu, mending gw modusin tukan satpam."

"Bicit lu, pokoknya gw sial ketemu lu."

"Gw juga kali sial ketemu siluman ular kayak lu. Udah mah badan lu berat. Masih untung gw tahan kalau gk udah jatuh lu ketanah," jawab Adel menatap sinis perempuan ini yang malah terus menyudutkannya.

Perempuan itu malah pergi dengan kesal tanpa mengucap kan satu kata pun ke Adel. Adel hanya membiarkannya dari pada harus adu mulut akan membuat tambah naik darah jika terus di lanjutkan.

Keyla pun menghampiri Adel dengan senyuman yang manis banget kaya madu tapi ini mengalahkan madu. Membuat siswa memperhatikan Keyla dan menatap kecantikan Keyla yang sangat cantik, manis, walau sedikit pendek tapi gak pendek pendek amat kok. Dan juga rambut yang tergurai membuat Keyla semakin cantik.

"Hai, nunggu lama ya?" tanya Keyla dengan senyum polos nya dan tidak berdosa.

Adel yang hari ini sial gara gara harus menabrak perempuan yang menyebalkan karena sedikit adu argumen dan sekarang malah melihat Keyla hanya tersenyum tanpa dosa setelah dirinya sangat sial. Dirinya sudah capek capek menyarinya di kelas dan di luar kelas dan Keyla malah nanya. Pakek nanya lagi

"Bodo," jawab Adel dan menatap tajam ke arah Keyla yang hanya cengengesan saja.

"Sory, yaudah ayo pulang. Jangan marah dong nona Adel yang cantik, ntar malah tambah imut tau," ledek Keyla membuat Adel malah bertambah kesal dengan sikap Keyla.

Adel langsung berjalan pergi dahulu baru di susul oleh Keyla hanya tertawa puas melihat Adel yang kesal.

***

Saat malam hari. Adel sedang rebahan di kasur sambil bermain game di handpone nya seperti biasanya.

Di saat sedak asik bermain game tiba tiba saja ada yang menelpon membuat Adel hanya mengabaikan telepon tersebut. Dirinya juga melihat bahwa itu Keyla yang menelpon nya dirinya hanya mengabaikan telepon nya sebentar karena nanggung sebentar lagi selesai. Tetapi Keyla berulang menelpon dirinya terpaksa Adel pun menjawab teleponnya.

"Adel"

"Hm?"

"Kok gak dijawab, pasti main game aku tebak"

"Hm kenapa emang?"

"Kamu lagi sibuk gak?"

"Gak, emang kenapa?"

"Eh besok anterin aku jalan jalan mau gak?"

"Besok kan sekolah"

"Ya sehabis pulang sekolah, perkedel"

"Hm"

"Yaudah aku matiin dulu"

"Hm"

Keyla pun langsung mematikan teleponnya. Dirinya kesal karena Adel hanya menjawab singkat dan sok cool pasti karena main game terus.

Liat aja besok dirinya akan membuat rencana agar Adel berhenti bermain game dan fokus pada dirinya...eh

'Awas lu Perkedel gw cuekin balik' batin Keyla.







Tbcc gays.

Jangan lupa folow akun author juga hehe

Oh ya sampai jumpa lagi ke bab berikutnya~


Berakhir atau Bertahan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang