~Happy Reading~
.
.
.Adel pun sedang bersama Sischa dan Keyla di rumahnya. Dirinya pun sedang asik menggambar sesuatu, sedangkan Sischa dan Keyla asik bermain kartu uno.
Sischa yang kepo pun melirik Adel yang sedang menggambar seseorang, tapi belum jelas karena baru setengah jadi. Sischa pun melanjutkan mainnya, sudah terbiasa melihat Adel menggambar memang hobi bocah itu.
"Kamu gambar apa?" tanya Keyla yang kepo dan berhenti bermain uno dan menaruh uno nya di meja.
"Ah gak ada apa apa kok," balas Adel dan menutupi gambarnya karena malu dengan gambarnya.
"Udah palingan gambar anak sd," timpal Sischa dan menghampiri mereka berdua.
"Sembarangan aja," tegur Adel kesal dan menatap tajam Sischa yang hanya nyegir kuda.
"Eh mirip Keyla tuh," sambung Sischa dengan sengaja dan mendapatkan tatapan tajam dari Adel.
"Hah, aku? Kamu gambar aku?" tanya Keyla dan mencoba melihat gambarnya. Adel pun terpaksa menunjuki gambarnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, karena bingung dengan situasi saat ini.
"Bucin terus," sindir Sischa dan pergi ke dapur ingin mengambil makanan karena lapar dan juga membiarkan dua bocah itu yang asik dengan asmara mereka.
"Mulut lu butuh gw lakban." Kesal Adel dan menghela nafas panjang sekarang hanya ada Keyla, kan membuat dirinya canggung.
"Bagus, boleh aku ambil gak?" puji Keyla dan tersenyum cerah karena melihat gambar Adel yang sangat sempurna dan detail.
"Ambil aja," jawab Adel dan memberikannya.
"Makasih," Keyla pun melihat gambar dirinya yang sedang tersenyum di gambar tersebut.
Adel pun hanya memperhatikannya dan diam, dirinya harus apa lagi agar membuat Keyla peka. Bahwa dirinya sangat mencintai Keyla, karena dirinya tidak percaya diri mengungkap kan perasaannya kepada sahabat masa kecilnya itu.
Dirinya merasa tidak layak dengan Keyla, karena kencatikan Keyla, sifatnya yang lembut dan baik dirinya merasa minder. Dan lagi orang tua Keyla orang kaya.
"Apa dia pantas buat aku? Yang banyak kekurangan nya. Dia terlalu sempurna di mataku," pikir Adel dan hanyut dalam lamunan nya.
Keyla pun menaruh canvas itu di meja, dan memeprhatikan yang Adel hanya melamun sedari tadi. Dirinya terkekeh melihat Adel yang hanyut dalam lamunan, dirinya ingin tau apa yang dipikirkan Adel.
Apakah dirinya?
Keyla pun melambaikan tangannya dihadapan wajah Adel tapi tidak di respon.
Sischa pun baru datang dengan membawa banyak cemilan yang dirinya ambil di kulkas Adel, memang gak tau malu. Tapi ya gak papa sama temen sendiri, beda kalau sama orang lain itu harus malu malu kucing.
Sischa pun duduk di tengah tengah keduanya, dan memberikan snak kepada Keyla dan juga soda.
"Nih gw habis maling dari kulkas, makan aja anggap kaya rumah sendiri," ujar Sischa dengan santai lalu melanjutkan makan snak nya.
Keyla pun tertawa pelan melihat tingkah Sischa yang merasa pemilik rumah ini.
Adel pun tersadar dari lamunan nya eh malah dapat snak dari Sischa tiba tiba.
"Ngambil dari mana lu?"
"Kayak gak tau aja, dari kulkas lu lah. Massa iya gw maling rumah tentangga," jawab Sischa dan nyengir secara bersamaan dan langsung saja ngacir sebelum di terkam Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berakhir atau Bertahan?
Teen FictionBercerita tentang seorang remaja perempuan bernama Adel Lianan Cantika atau biasanya dipanggil Adel. Dirinya mempunyai sahabat kecil bernama Keyla Putri Nugroho atau bisa dipanggil Keyla. Mereka telah bersahabat sejak lama dan juga mereka kadang ak...