Bab 4 -Cemburu

52 5 0
                                    

~Happy Reading~
.
.
.
.

Saat bel istirahat berbunyi Adel pun keluar dari kelas bersama Sischa disampingnya yang asik ngedumel sendiri, Adel hanya mengabaikannya dan melamun sambil berjalan.

Karena dirinya sedang bad mood jadi dirinya lebih memilih diam dan tidak banyak omong.

Sischa yang menyadari Adel yang hanya diam sedari tadi pun juga ikut terdiam. Dan suasannya malah menjadi tegang diantara mereka berdua, Sischa yang muak dengan keheningan ini pun menepuh bahu Adel.

"Lu kenapa, kok perasaan diam mulu. Kalau ada masalah tuh cerita, jangan dipendem mulu."

Adel pun hanya menghela nafas panjang "Gak papa kok." Singkatnya dan duduk sambil melihat menu makanan di kantin.

"Lu gak liat ig nya Keyla tadi malem?" ujar Sischa menunggu jawaban Adel.

"Gak, kenapa emang?"

"Gw liat di ignya, dia kayak lagi deket sama Antara sih ketua basket. Mereka poto berduaan tau, menurut gw lucu kayak cocok gitu mereka." Jelas Sischa sambil tersenyum sendiri dan tidak jelas.

Adel yang mendengarnya diam seribu bahasa, apalagi ini ya tuhan?

Kalau emang benar wajar tidak dirinya cemburu, tetapi percuma buat apa cemburu hanya sebatas sehabat gak spesial spesialnya kok.

Adel pun hanya melamun sambil melihat pemandangan nya dan tidak sengaja melihat Keyla sedang berjalan bersama dengan Antara.

Keyla tersenyum manis dan tertawa bahagia mengobrol dengan cowo itu dan lagi tatapan Antara juga seperti ada rasa suka sama Keyla. Apa benar yang dikatakan Sischa tadi?

"Adel lu cemburu?" bisik Sischa sambil melirik Keyla bersama dengan Antara.

"Menurut lu aja."

Adel pun memutuskan keluar kantin dari pada harus melihat pemandangan yang sangat menyakitkan. Sedangkan Keyla pun berpapasan dengan Adel ingin menyapanya tidak jadi, karena Adel pergi begitu saja dan bersikap dingin pada dirinya.

Keyla bingung tapi membiarkannya kungkin suasan hati Adel sedang buruk jadi wajar saja.

Adel pun duduk di bangku halaman belakang sekolah. Dirinya ingin menyendiri dulu untuk beberapa waktu, dan ingin menenangkan pikirannya yang berkecambuk.

Saat sedang enak enaknya menyendiri Adel dikejutkan dengan Chika.

"Dor, hayo lagi apa lu. Jangan sok paling sedih," ledek Chika dan menatap sinis Adel.

Adel hanya menatap sinis balik, dirinya bosan berhadapan dengan cewe ini lagi apalagi cewe ini bawelnya minta ampun.

"Bukan urusan lu."

Chika pun hanya mendengus kesal, dan duduk di sebelah Adel. Dirinya mengamati sikap Adel yang hanya diam sedari tadi dan juga sebelum dirinya menghampiri nih bocah, memang sudah diam dari awal.

Kesambet apa tuh bocah?

"Santai, aja kali kan gw cuma nanya."

Berakhir atau Bertahan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang