Chapter 6

493 67 2
                                    


Budayakan Vote sebelum membaca!

Happy reading guys.

.

.

.



**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ 🥀🥀🥀 ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

"saya ingin meminta pertolongan anda."

"Pertolongan apa?"

Sringh!-

Sekeliling mereka berubah, Yudrain berdiri di sebuah ruangan putih keemasan. Dia terkejut, tetapi kemudian takjub dengan tempat ini.

"Jangan khawatir, yang mulia. Ini adalah ruangan yang ku ciptakan dengan kekuatan suciku."

"Baiklah, jadi permintaan apa yang kau miliki?"

Neska mengangkat pandangannya, di tatapnya iris Ruby yang tegas itu. Seolah-olah mata ruby itu memberikan rasa aman dan membuat seseorang mempercayainya.

"Yang mulia, saya yakin anda tahu. Bahwa kuil selalu mengadakan sedekah amal secara rutin setiap minggunya, menggunakan dana dari kekaisaran."

Yudrain mengangguk, dia tahu. Beberapa kali dia sudah membaca dokumen itu, laporan keuangannya agak kacau. Gadis itu meringis pahit, nadanya sangat kecewa.

"Pernahkan anda membayangkan dalam pikiran anda, bahwa kuil menggelapkan dana amal?.."

"...apa kau bilang?..."

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ~~~ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Yudrain membolak-balik kertas di tangannya, dia merasa sakit kepala datang. Buku anggaran dari kuil bukan hanya berantakan dan asal-asalan di tulis, tapi juga sengaja di letakan beberapa nota belanja palsu. Seorang pastor bisa melakukan hal tercela begini? Di kehidupan sebelumnya, Yudrain paling benci dengan yang namanya koruptor. Sayang sekali hal seperti ini akan dia temui di mana pun dia berada, terkutuklah mereka yang menari di ladang orang lain.

"Sungguh sangat berani."

Yudrain mendengus, dia langsung teringat ucapan Neska di perjamuan tadi. Lebih tepatnya teringat akan kejadian luar biasa yang terjadi padanya.

FLASHBACK ON:

Yudrain menatap canggung kala Neska bertekuk lutut di depannya sambil memohon, mata gadis itu mengeluarkan butiran - butiran kristal.

"Ku mohon, yang mulia! Saya meminta bantuan anda atas petunjuk dewa cahaya! Jika anda tidak membantu saya, ayah saya yang akan menjadi kambing hitam!"

'Dewa apanya...'

["Ya aku, lama tidak bertemu. Castitatea."]

Mata Yudrain terbelalak, dia melihat sekeliling namun tak menemukan siapa pun. Yudrain berpikir bahwa mungkin itu hanya perasaanya saja, namun Mata Neska membola. Neska melihat sosok pria berambut putih panjang di belakang Yudrain, orang itu di tutupi cahaya ilahi yang sangat besar. Pria itu mengirim telepati kepada Neska.

["Jagalah Castitatea-ku"]

"De-dewa cahaya!!."

Neska bersujud, seluruh tubuhnya gemetar karena merasakan kekuatan ilahi yang begitu besar. Dia merasa di dalam hatinya, bahwa Yudrain adalah orang yang sangat istimewa. Tapi apa itu Castitatea?

THE SAVIOR PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang