Chapter 8

548 78 10
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!
Happy Reading^^

☆࿐ཽ༵༆༒ 🥀🥀🥀 ༒༆࿐ཽ༵☆

.

.

.

      Di pandangan Yudrain, sebuah layar lebar menyala. Terlihat seorang anak laki-laki kecil di sana, lembut dan halus. Namun, wajahnya penuh cemberut, membuat aura di sekelilingnya agak suram dan menyedihkan. Yudrain diam-diam menghela nafas saat melihat anak lelaki di layar.

    Di layar, Asher kecil terlihat membaca banyak buku pelajarannya, hari sudah sangat larut saat itu. Segera pemandangan berganti ke keesokan harinya saat dia di sekolah. Bersamaan dengan pergantian itu, sebuah suara berbisik di telinga Yudrain.

"Aku belajar di sekolah 12 jam selama 5 hari dalam seminggu."

Pemandangan berubah lagi menjadi Asher remaja yang belajar di kamarnya, tumbukan buku berjejer penuh dengan tugas sekolah.

"Lalu aku belajar selama 3 jam setiap harinya di rumah, jika dihitung... Aku sering belajar 11 jam dalam sehari."

"Aku selalu tidur larut karna sibuk."

Asher dewasa tengah lembur hingga tengah malam, ketika jam menunjukkan pukul satu dini hari barulah Ia tertidur.

"Lalu aku harus bangun pagi keesokan Harinya."

     Asher itu bangun pada jam 4 dan melanjutkan pekerjaannya setelah mandi, bahkan tanpa sarapan. Lambat laun, tiba-tiba darah mengalir dari hidungnya.

Pemandangan berubah, ini adalah hari wisudanya Asher setelah kuliah kedokteran selama tiga tahun. Dia berdiri sendirian di sudut, menatap teman-temannya yang di kunjungi dan di berikan ucapan selamat oleh keluarganya. Mata Asher tidak menunjukkan emosi apapun, tidak ada kesedihan maupun kemarahan.

"Aku sudah tak punya ibu, ayah juga membenciku."

"Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik di setiap ujian, berusaha mendapatkan beasiswa untuk membuktikan diriku, berusaha melewati batas kemampuan. Kadang aku terjatuh, tapi aku harus berusaha bangun sendirian."

"berusaha, berusaha, berusaha, dan berusaha... Tapi...."

Asher dewasa, dengan pakaian persis seperti saat hari kematiannya dan bersimbah darah berdiri di depan Yudrain. Dia berteriak sambil tertawa, ah.. ternyata begitu. Lembah ini mengambil titik terendah dan tersakiti dari hati seseorang.
      

[Kenapa kau begitu bodoh?]

[Jika kau tidak berbakat, setidaknya berusahalah berguna untukku!]

.........

......

...


..



[Kau tidak pantas.]



      Suara-suara lain terdengar, penuh dengan makian dan tatapan menghina. Semua suara itu seperti bisikan yang terngiang, diakhiri oleh suara Frank yang menggema di udara. Asher, yang dari tadi tertawa hambar, terlihat meraung.

"Kenapa!? Kenapa? Apa semua usahaku tak cukup!?"-Asher berteriak dengan air mata mengalir deras. Dia menatap Yudrain, lalu mengguncang tubuh orang di depannya itu.

"Katakan!? Apa semua usaha kita tak cukup! Katakan padaku siapa yang harus ku salahkan!? Takdir!? Atau Frank yang telah membunuh kita!? Hahaha!!!"

    Yudrain menatap sendu pada dirinya di masa lalu, seperti inikah ternyata isi hatinya yang terdalam?

'Betapa menyedihkannya......'

Yudrain memeluk Asher seraya berkata.
"Maaf... Kau tidak salah, kau adalah sisi egois dari diriku sendiri."

"Kau tidak perlu menyalahkan orang lain, karena itulah..... Kumohon Salahkan saja aku, sisi baik dari dirimu. Maaf, aku benar-benar minta maaf."-Yudrain berbicara dengan senyum lembut, seolah-olah dia tidak memiliki masalah apapun dalam hidupnya.

Asher masih menangis dalam diam, membiarkan Yudrain berbicara. Suaranya serak karna tangisannya.

"Ti-tidak bisakah kau menjadi lebih serakah untuk dirimu sendiri?"

"Tidak..."

Yudrain menggeleng dengan senyum lemah, dia terbiasa mengutamakan orang lain sejak dulu. Apapun yang orang inginkan, seperti apa mereka ingin dia terlihat, Yudrain harus memberikannya. Bahkan jika bayaran atas itu semua membuat Yudrain sendiri tidak menemukan jadi dirinya yang sebenarnya.

    Sekeliling Yudrain memutih, Asher telah menghilang dengan senyum kecewa di wajahnya.

"Tidak apa, semuanya baik-baik saja."

Seorang lelaki berambut putih panjang dengan mata tajam terlihat, tangannya terulur mengelus surai hitam Yudrain. Sang gagak tidak memikirkan apapun, dia tersenyum kecil dengan mata sedih dan segera memeluk orang di depannya. Dewa cahaya tertawa, Castitatea-nya ini terlalu menekan dirinya sendiri.

"Yudrain, ikutlah denganku."

"Ke mana?"

Yudrain bertanya tapi dengan patuh tetap mengikuti, membiarkan sosok agung itu menggandeng tangannya. Tidak tau mengapa, tapi Yudrain tidak merasa canggung sedikit pun, padahal dengan jelas Ilugarria mengukir kesan buruk padanya saat pertama kali bertemu.

Mereka berjalan, Ilugarria membimbing Yudrain ke sebuah tempat. Di sana terdapat sebuah meja dengan kertas suci diatasnya, Yudrain memberikan tatapan bertanya pada Ilugarria.

"Ini adalah Wahyu dari alam, bacalah."

    mata Yudrain menelisik setiap huruf di kertas itu, itu menggunakan bahasa yang tak pernah dia ketahui bahkan di kehidupan sebelumnya. Namun anehnya Yudrain dapat memahami apa yang tertulis.

[ Entitas castitatea adalah makhluk suci yang dicintai alam dan dirindukan surga, siapa pun penghuni langit dan bumi yang memiliki Castitatea akan menjadi paling beruntung di dunia. Jika pemiliknya adalah dewa, maka dia akan menjadi pemimpin para dewa. Namun jika pemiliknya adalah orang bentala, maka dia akan menjadi seorang dewa suatu hari nanti. ]

Mata Yudrain membola, dia berbalik menatap Ilugarria yang tersenyum. Dewa Cahya itu berkata dengan suara mendominasi.

"Yudrain Von Khalid, saat ini kau tengah menjadi bahan rebutan Di langit dan di bumi."

"...apa?.."

     Ilugarria mengangguk. Setelah Yudrain bertransmigrasi, alam menyuarakan puluhan juta lagu cinta dan berkah.

"Benar, jadi begini."

Ilugarria tersenyum manis, tetapi matanya tajam. Dia tampak seperti melihat mangsanya yang telah di pantau sejak lama.Yudrain berjalan mundur kebelakang saat Ilugarria mendekat selangkah demi langkah, Ilugarria menatap dalam pada Yudrain.

"Kami para dewa memiliki prinsip, jika kami tidak bisa memilikinya. Maka orang lain juga tak bisa. Karena itulah...."

"Yudrain Von Khalid, jadilah Castitatea-ku."

.

.

.

See u in the next chap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SAVIOR PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang