Bab 1

760 62 2
                                    


[ Baca dulu Miss Lawyer's FAKE Husband: Menikahi Supir Berondong]

Karya ini dilindungi oleh Undang Undang Hak Cipta no. 28 Tahun 2014. Bagi pelanggar akan diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Diari Kuning,
Hari ini aku lagi sedih.
Tadi siang ada jam pelajaran olah raga.
Aku enggak suka jam olah raga.
Setiap kali kami ganti seragam, teman-teman selalu komentar sama punggungku.
Kata mereka, punggungku jelek karena banyak bekas luka.
Aku emang enggak bisa liat, tapi mereka bisa.

Tadi aku cerita ke Nenek.
Nenek bilang aku enggak usah sedih, karena jadi ketahuan siapa yang benar-benar teman dan siapa yang pura-pura.

Tapi, aku enggak percaya. Nenek ngomong gitu hanya buat hibur aku.

Wita

*****

"Jadi, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, klien kita kali ini dituntut dengan pembunuhan berencana." Suara Bu Fernie yang memimpin rapat terdengar jernih di ruangan besar kantor AW Law Firm. Rapat kali ini, jauh lebih serius dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya dikarenakan Pak Boss ikut menghadiri pertemuan.

Anggota yang tergabung dalam tim memakai pakaian formal, Wita dan Bu Fernie mengenakan blazer gelap berpadanan celana dengan rambut dicepol,  sedangkan Pak Dodi dan Yusuf seakan kompakan dengan kemeja putih lengan panjang dan celana kain.

Layar raksasa proyektor menunjukkan presentasi hasil buatan Yusuf. Pria itu mengerjakan presentasi keduanya untuk AW Law selama seminggu, dengan bantuan Wita yang sering dia paksa untuk ikut bergadang.

Karena tempat proyektor berada di depan dinding dekat pintu, yang berarti di sisi kiri meja kayu raksasa tempat mereka duduk, para peserta harus memutar kursi menghadap ke kiri. Wita kini duduk di membelakangi Yusuf. Gadis itu beberapa kali sudah menahan kuap. Semalaman mereka baru bisa tidur jam dua belas malam karena berdebat beberapa fakta penting yang wajib dimasukkan ke dalam slide.

"Di sini kita bisa lihat denah rumah, lokasi kejadian."

Yusuf yang ditugaskan menjadi operator laptop langsung menekan tetikus hingga layar berubah, sedangkan Wita menatap slide dengan mata berair. Gadis itu jenuh setengah mati melihat citra membosankan yang sama berulang-kali.

Wita menoleh ke Pak Dodi dan Pak Boss yang duduk di seberang mereka. Berbeda dengan Wita dan Yusuf yang sudah memahami materi hingga di luar kepala, kedua pengacara itu fokus mengamati presentasi Bu Fernie yang telah melakukan gladi resik merangkap gladi kotor dadakan tadi pagi.

"Lokasi korban ditemukan di sini." Bu Fernie menyalakan senter mini berwarna merah dan mengarahkan ke tulisan ruang tamu.

Bosan. Wita menyeka air mata dengan tangan kiri. Namun, punggung gadis itu refleks menegang saat seseorang menyentuh tangan kanannya yang menggantung bebas, tersembunyi di bawah meja.

Yusuf yang sepertinya juga jenuh, kini sibuk mengusili istrinya. Pria itu dengan leluasa mengaitkan jari mereka dan membuat napas Wita tertahan selama beberapa detik.

"... seperti diskusi internal yang sudah kami lakukan ...."

Mata Wita melirik panik peserta lainnya. Pria perlente itu duduk di posisi paling depan dan sedang mendengarkan penjelasan dengan saksama sambil bersedekap, sedangkan Pak Dodi sibuk membandingkan isi presentasi dengan berkas yang dia pegang.

Mata Wita kemudian beralih ke sang presentator dengan jantung berdegup kencang karena takut. Dia bahkan tidak berani melalukan tindakan apa pun sehingga memancing kecurigaan. Namun, keisengan Yusuf belum cukup sampai di sana. Melihat istrinya sama sekali tidak melawan, kini ibu jari pria itu bergerak perlahan, berulang kali membelai punggung tangan Wita.

Miss Lawyer's FAKE Husband: Sekretaris Simpanan Nona PengacaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang