Di depan pintu, terlihat sebuah kotak berwarna hitam berukuran kecil.
"Sis cek cctv, gua ke rumah sakit dulu. Langsung kabarin gua kalo ketemu sesuatu" ucap Shani lalu segera pergi
Sesampainya di rumah sakit, Anin dan Shani langsung membawa Zee untuk menjalani pemeriksaan.
Saat sedang menunggu hasil pemeriksaan Zee, Shani mendapatkan pesan dari Sisca
--------------------------------------------
Sisca
Shan
Kenapa?
Udah cek cctv?Lagi rusak cctvnya
Kok bisa
terus kenapa?Isi kotaknya foto
Foto apa
Bayi
Nih
Itu foto siapa?Itu Zee pas umur 1
Cek semua cctvdari lobby, lift, semua
Iyaaaa
Zee gimana?Lagi nunggu hasil tes
Oke
--------------------------------------------
Setelah menunggu beberapa saat, suster memanggil mereka untuk masuk ke ruangan dokter.
"Jadi dari hasil pemeriksaan, dia punya beberapa alergi. Tapi sebelum itu saya mau nanya, dia sebelumnya minum ASI sampai umur?" tanya dokter
"Cuma sampai umur 1 tahun dok, karena setelah itu gaada yang bisa memberikan ASI lagi" jawab Shani
"Karena cuma minum ASI satu tahun jadinya imun dia tidak sekuat anak-anak lainnya jadi nutrisinya harus tetap terjaga. Selain itu, dia juga punya alergi kucing, kacang-kacangan dan seafood ya" ucap dokter
"Dokter, apa alergi Zee cukup serius?" tanya Shani khawatir
"Dari hasil tes, alergi Zee termasuk cukup serius. Ini bisa menyebabkan reaksi alergi yang berat seperti kesulitan bernapas, ruam kulit yang parah, bahkan anafilaksis jika tidak diatasi dengan benar. Untungnya gejala alergi kali ini tidak terlalu parah" jelas dokter
Selesai berkonsultasi dengan dokter, Anin dan Shani berpisah disana dan Shani memutuskan untuk membawa Zee pulang ke rumah.
"Zee kucing kamu boleh cici bawa?" tanya Shani
"Dino punya zoya, nanti zoya nda punya temen" ucap Zee
"Tapi kalo zoya deket-deket sama dino, nanti zoya jadi sakit" ucap Shani
"Zoya udah ga cakit" jawab Zee
"Masih, badannya masih panas ini" ucap Shani
"Jadi zoya ga boleh sama dino? Telus nanti main sama siapa?" tanya Zee
"Nanti cici cariin mainan. Bii tolong bersihin kamar dedek ya, kucingnya pindahin ke tempat lain dulu ya bi" pinta Shani
"Bibi taro di kandang kecilnya aja ya" ucap bi sum diangguki Shani
Sambil menunggu kamar Zee selesai di bersihkan, Zee dibawa Shani ke kamarnya.
"Mandi dulu dek, masih pusing, kedinginan ato apa nga?" tanya Shani
"Pucing dikit ci, tapi tangan zoya cakit tadi di cuntiik telus sustelnya kasih minuman pahit" ucap Zee
"Itu biar dedek cepet sembuhnya, sekarang mandi ya" ucap Shani
"Zoy bisa mandi cendili" ucap Zee
"Cici mandiin aja ya, kamu masih kecil udah pinter banget sih deek. Maaf ya semuanya pada sibuk" ucap Shani kemudian mencubit hidung Zee
Zee pun dibawa oleh Shani ke kamar mandi untuk dimandikan. Dan setelah selesai mandi, mereka pun beristirahat bersama di kamar.
Beberapa hari kemudian, keadaan Zee sudah mulai membaik dan juga Jinan sudah kembali ke rumah.
"Ga bangunin dedek ci?" tanya Gracia di tengah sarapan mereka
"Nanti, cici mau ngomong dulu. Kemaren pas cici bawa Zee ke kantor, ada orang ngetok ruangan cici kenceng banget. Terus pas dibuka gaada siapa-siapa, cuma ada kotak tapi karena cici mau bawa Zee ke rs jadi cici suruh Sisca buat liat. Ternyata pas di buka isinya ada foto Zee di kamarnya lagi tidur malem-malem" ucap Shani
"Pengirimnya siapa? Belom ketemu ci?" tanya Jinan
"Belom, ohiya cici juga mau bilang kalo Zee alergi sama kucing dan seafood jadi kalian tolong jaga dedek baik-baik" ucap Shani
"Iya ci" jawab ketiganya
"Cici hari ini mau pergi sama Ignacio" ucap Shani
"Pacaran troos" sindir Gracia
"Kalian semua juga udah punya pacar" jawab Shani
"Tapi kan kita ga buciin" ucap Jinan
"Perasaan kemaren ada yang bilang mau pergi hari ini sama ka Marcell" ucap Feni
"Jinan mau pergi juga?" tanya Shani
"Iya ci, lupa bilang ke cici kemaren" jawab Jinan
"Cicii....hiks" tangis Zee yang tiba-tiba datang ke sana
"Loh dedek baru bangun kenapa nangis?" tanya Shani lembut lalu memangku Zee
"Zoya mimpi celem cici" jawab Zee masih menangis
"Mimpi apa zoy?" tanya Jinan
"Tadi zoya mimpi agi di tempat geyap telus ada suala tembakan kenceng banget cici, zoy takut" ucap Zee sambil memeluk Shani
Mendengar hal itu, mereka semua saling bertatapan lalu kembali melihat ke arah Zee.
"Itu cuma mimpi dek" ucap Feni
"Selem banget tapi ka mpen" ucap Zee
"Gapapa dek, gausah takut lagi ya" tambah Jinan
"Sini zoy sama ci gre" ajak Gracia
"Udah ya jangan nangis lagi, hari ini cici mau pergi nanti cici pulang beliin dino deh" ucap Shani
"Benelan?" tanya Zee
"Iya, tapi stop dulu nangisnya yaa" jawab Shani
"Zoya mau main sama dino" ucap Zee
"Nanti kan cici beliin" ucap Jinan
"Bukan dino yang ituu, zoya mau dino" rengek Zee
"Jangan ya, nanti kamu sakit mau?" tanya Shani dijawab gelengan
"Dino bukannya boneka?" tanya Feni
"Bukan, kemaren sebelum sakit cici beliin dia kucing terus dinamain dino tapi setelah itu kucingnya di titipin ke bibi katanya di taro di halaman belakang" jawab Shani
"Udah sampe dia, cici pergi dulu ya" pamit Shani
"Aku juga cii" timpal Jinan
"Jagain adeknya ya fen, ge. Babaii dek" ucap Shani dan Jinan
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Gimana hari iniii?
Masih sedih gak?
Semangat kaliaaan, aku up minggu depan lagi yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoyaa
FanfictionAzizi Asadel Natio, anak terakhir yang harus kehilangan orang tuanya diumurnya yang baru satu tahun