Saat ini, Zee baru saja terbangun dan mencoba untuk duduk. Dia baru teringat kemarin malam Zee sedang mengantarkan obat untuk Ray.
"HP aku mana" gumam Zee sambil melihat sekelilingnya
Karena tidak menemukan apa-apa, Zee mulai mencoba untuk berdiri dan mencari cicinya.
Dengan sekuat tenaga, Zee berdiri dan keluar dari kamarnya sambil memegang tembok untuk menopang tubuhnya.
"Ci Shanii? Ci Gree?" panggil Zee
"Kalian dimanaa" ucap Zee lagi namun tidak ada jawaban
Zee melihat sekeliling dan tidak menemukan satu orang pun di dalam ruangan itu.
Pandangannya pun berhenti ke atas meja, disana terdapat barang-barang Zee yang sudah dibersihkan bi Wati.
"Bahkan di saat aku sakit mereka gak ada yang jagain aku" gumam Zee
Setelah itu Zee mengambil ponselnya dan memesan taxi online lalu segera pergi dari rumah itu.
"Kemanan neng?" tanya supir taxi
"Danau deket sini aja pak" jawab Zee
"Siap neng" jawab supir taxi
Mobil pun melaju menuju danau yang dimaksud oleh Zee. Selama perjalanan Zee juga menghubungi Ray untuk meminta maaf.
Selain itu, Zee juga menghubungi Muthe dan Christy agar bisa menghampirinya dan merahasiakan dari cici dan juga kakaknya.
Sesampainya di danau, Zee turun dari mobil dan tidak lama kemudian mobil itu pun pergi.
Lalu Zee berjalan mendekati danau dan duduk di rumput, tepatnua di tepi danau itu.
Disana sangat sepi, tenang, dan sunyi oleh karena itu Zee menyukai suasana yang ada di situ.
Tidak lama kemudian, Muthe dan Christy menghampiri Zee yang sedang memandangi danau.
"Zoy kamu kenapa? Tadi pagi kita panik banget tau" ucap Christy
"Iya, kamu tiba-tiba ngilang" tambah Muthe
"Aku juga gatau aku kenapa, tapi aku takut banget. Kemaren malem aku pergi karena temen aku sakit dan butuh bantuan, tapi tiba-tiba aku pingsan terus pas bangun aku dipukul, badan aku sakit semua, aku takuut" ucap Zee sambil menahan tangisnya
"Keluarin aja zoy, jangan ditahan" ucap Christy lalu memeluk Zee
"Gak ada yang peduli lagi sama aku, aku gak mau ada disini, semuanya sakit, aku mau nyari orang tua aku aja, aku harus mengerti banyak hal disaat anak seumur aku masih main-main, aku harus hidup mandiri disaat anak lain diberi kasih sayang. Aku juga mau disayang, aku juga mau dijemput setelah pulang sekolah, aku juga mau dibikinin bekal kayak anak anak lain. Kapan aku bisa dapetin semuanya itu? Kapaaaaan?" ucap Zee sambil menangis dengan kencang
"Jangan nangis kenceng-kenceng ya, nanti dada kamu sakit Zee" ucap Muthe lembut
"Mereka gak peduli Muthe, mau aku sakit, mau aku diculik, aku hilang, apapun yang aku lakukan gak ada yang peduli. GAK ADA YANG PEDULI SAMA AKU, aku capek, aku mau nyerah sama segala hal" lirih Zee di akhir kalimatnya
"KAMU JANGAN GILA ZOY, MASIH ADA AKU, ADA MUTHE, KITA SAYANG KAMU ZOY" bentak Christy yang ikut menangis
"Tapi aku capek toy, aku berusaha terlihat kuat di depan semuanya biar gak ada yang khawatir. Bodohnya aku yang gak nyadar kalau aku sakit pun gak ada yang peduli. AKU BODOH KARENA NUTUPIN AKU SAKIT PADAHAL GAK ADA YANG PEDULI" ucap Zee
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoyaa
FanfictionAzizi Asadel Natio, anak terakhir yang harus kehilangan orang tuanya diumurnya yang baru satu tahun