Setelah kepergian pria yang tidak diketahui itu, tidak lama kemudian Muthe dan Christy datang untuk menjenguk Zee.
Sebelumnya, Shani sudah memberitahukan mereka dimana Zee berada dan meminta tolong untuk menjaga Zee sebentar.
"Yang ini kah?" tanya Christy sambil menunjuk salah satu tirai yang tertutup
"Kamu yakin? Kalo sampe salah malu banget" ucap Muthe
"Gak yakin sih, tapi ci Shani bilang di tirai paling ujung kanan jadi harusnya ini" jawab Christy
"Masuk duluan deh kamu, aku malu kalo salah" suruh Muthe
"Hadeh, yaudah" ucap Christy lalu mengintip sedikit ke dalam sebelum akhirnya masuk melewati tirai
"Bener, masuk sini tapi jangan berisik. Zee lagi tidur" bisik Christy
"Okee" jawab Muthe
"Dia masih marah gak ya sama kita?" tanya Christy
"Harusnya ngak, tadi kan dia kesel sama kita karen ngomel mulu. Intinya jangan ngomel aja" ucap Muthe
"Akhir-akhir ini Zee aneh banget, dia jadi gampang sakit, lebih sensitif terus kayak lagi nyembunyiin sesuatu. Kamu ngerasa juga gak?" tanya Christy
Sebelum Muthe menjawab pertanyaan dari Christy, seorang dokter datang untuk memeriksa kondisi Zee.
"Loh ada orang ya, maaf mengaggu saya izin periksa sebentar ya" ucap sang dokter
"Iya dok, silakhan. Kita tunggu diluar aja" jawab Christy lalu menarik Muthe keluar
"Kebangun ya, saya perika sebentar ya" ucap dokter melihat Zee membuka matanya
"Ada keluhan apa ngak?" tanya dokter
"Ngak ada dok, tapi kok dokternya beda sama yang tadi?" tanya Zee
"Yang tadi itu teman saya, tapi sekarang udah ganti shift jadi saya yang disini. Kenalin nama saya dokter Ray, tapi panggil kak Ray aja biar akrab" ucap dokter yang bernama Ray itu sambil memeriksa Zee
"Iya ka, kenalin juga aku Zee" ucap Zee sambil tersenyum ramah
"Namanya cantik kayak orangnya hehee, btw keluarga kamu mana?" tanya Ray
"Lagi pergi ka, mereka semua sibuk" jawab Zee
"Semangat yaa, udah selesai periksanya nanti kalo infusnya abis udah boleh pulang kok" ucap Ray diangguki Zee
"Yaudah kak Ray lanjut kerja dulu ya, tapi boleh minta nomor kamu butuh bantuan bisa langsung chat kak Ray aja" ucap Ray
"Boleh ka" ucap Zee lalu menyebutkan nomornya
"Udah kakak chat, masuk gak?" tanya Ray
"HP aku ketinggalan di rumah ka, nanti aku bales kalo udah pulang" jawab Zee
"Oke deh, kamu cepet sembuh ya ka Ray kerja dulu" pamit Ray
"Iya ka, makasih semangat kerjanya" ucap Zee sambil tersenyum ramah
Kemudian Ray keluar dari tirai penghalang lalu Christy dan Muthe kembali masuk untuk menjaga Zee.
"Ngapain kalian? Emang udah pulang?" heran Zee
"Ini aja udah jam 4, kita disuruh ci Shani jagain kamu" jawab Muthe
"Kata dokter kalo infus aku abis udah boleh pulang. Ini sisa dikit" ucap Zee sambil melihat botol infusannya
"Iyaa, tapi jangan banyak tingkah dulu" ucap Christy
"Tau toy, pinjem hp kamu dong aku bosen hampir 8 jam dirumah sakit gaada hp" pinta Zee
"Aku hari ini cuma bawa satu hp" jawab Christy
"Pake hp aku aja nih" ucap Muthe memberikan salah satu ponselnya
"Maksih" ucap Zee lalu memainkan ponsel Muthe
Setengah jam kemudian, infus Zee dicabut karena sudah habis dan Zee sudah diperbolekan untuk pulang.
"Eh tunggu ini barangnya ketinggalan" ucap seorang suster sambil membawakan sebuah paperbag
"Ah iya, maksih sus" ucap Zee menerima barang tersebut
"Itu apa Zee?" tanya Muthe
"Barang cici kayaknya, aku juga gak tau" jawab Zee diangguki Muthe
"Kita pulang dulu ya Zee, sopir aku dah di depan" pamit Muthe
"Ci Shani sama ci Gre gak balik?" tanya Zee
"Gatau deh, mereka gak ngomong. Apa mau pulang sama kita?" jawab Christy
"Gak usah kalian pulang dulu aja, aku mau beli seusatu dulu nanti aku pulang naik taxi aja" ucap Zee
"Kita bisa nunggu kok" ucap Muthe
"Pulang aja, aku lama" tolak Zee lalu pergi menjauhi Muthe dan Christy
Zee pergi menuju resepsionis rumah sakit karena ingin menanyakan sesuatu.
"Permisi ka, mau nanya dokter Gracia Natio ada gak ya?" tanya Zee
"Wah, sekarang bukan jam dokter Gracia jadi dia udah gak ada dari tadi" jawab resepsionis
"Oh gitu ya ka, makasiih" ucap Zee lalu pergi
Akhirnya Zee memutuskan untuk mencari taxi dan pulang, namun Zee teringat tasnya tertinggal di mobil Shani dan ponselnya di rumah.
"Bodoh banget lu Zee" gumam Zee
"Ini isinya apa ya?" ucap Zee sambil melirik paperbag tersebut
Karena penasaran, Zee kemudian membuka paperbag itu dan terlihat ada sebuah surat dan beberapa buah.
"Cepet sembuh ya anak cantik" gumam Zee membaca isi surat
"Ini siapa yang kasih? Aneh banget" ucap Zee dalam hati
"Udah ah mau pulang, tapi gimana caranyaaa" decak Zee
Beberapa saat Zee duduk disana sambil memikirkan cara untuk pulang, Zee didekati oleh seseorang lalu orang itu duduk di sebelah Zee.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
😭😭😭😭😭😭 sedih dan tidak bisa berkata kata
Semangat klean
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoyaa
FanfictionAzizi Asadel Natio, anak terakhir yang harus kehilangan orang tuanya diumurnya yang baru satu tahun