🍓 Strawberry Cake 01 🍓

1.7K 155 67
                                    

>> 𝙎𝙩𝙧𝙖𝙬𝙗𝙚𝙧𝙧𝙮 𝘾𝙖𝙠𝙚 <<

~ Mapple kering menandakan musim gugur mulai tiba ~

>>🍓<<

Mentari pagi menyingsing dari ufuk timur, mengusir gelapnya malam beserta bulan dan bintang.

Suara burung - burung bercuit dengan kegirangan, seakan memberitahukan jika hari sudah berganti.

Membangunkan seseorang dari tidur lelapnya, remaja laki - laki itu mengusap kelopak matanya yang masih tertutup.

"Hm, sudah pagi?" gumamnya dalam hati.

Melawan rasa malasnya, ia memaksa tubuhnya untuk bangun dan duduk di tepian ranjangnya.

Menapaki kedua kakinya pada lantai kamarnya yang dingin, tubuhnya bergetar pelan saat merasakan hawa dingin mengusik tubuhnya.

Tak di pungkiri, cuaca mulai mendingin karena memasuki musim gugur.

Terbukti jelas, beberapa daun maple yang berguguran di sepanjang jalan Kota kecil di London.

Remaja laki - laki itu melangkah pelan, membuka tirai kamarnya.

Mempersilahkan mentari hangat memasuki kamarnya, ia menikmati pemandangan di balik jendelanya.

Beberapa orang mulai beraktivitas, ia melihat tetangganya sudah bersiap untuk pergi ke ladang.

"Hai Gempa, baru bangun?" panggil tetangganya selagi melambaikan tangannya.

Remaja yang di panggil Gempa pun langsung membuka jendelanya, angin dingin menyerbu masuk ke dalam kamar dan menyerang dirinya.

Gempa menganggukkan kepalanya, menjawab panggilan tetangganya yang merupakan seorang Ibu dengan dua orang anak.

"Gemgem, jangan di buka jendelanya nanti kamu sakit. Cepat tutup, bibi mau ke ladang dulu. Nanti bibi bawakan buah plum kesukaanmu, bye" ucapnya lalu pergi begitu saja.

Gempa terkekeh kecil, ia kembali menutup jendelanya. Kesadarannya telah terkumpul seratus persen akibat angin dingin.

Kedua manik emasnya melirik jam di meja nakas, jam sepuluh nanti ia harus pergi bekerja.

Untungnya sekarang musim gugur, sekolahan mulai di liburkan. Namun, para siswanya di berikan tugas setiap harinya kecuali hari sabtu dan minggu.

Gempa meregangkan kedua lengannya, bersiap untuk mandi dan membuat sarapan.

Setelah membasuh dirinya dengan air hangat, Gempa berpakaian dengan cepat lalu memakai hoodie hangatnya.

Walaupun ia sudah menghidupkan penghangat ruangan, hawa dingin masih memasuki rumahnya.

Gempa menggosokkan kedua telapak tangannya, meniupnya pelan agar kembali hangat.

"Hm, sarapan apa kita hari ini?" ucap Gempa dalam hati.

Ia melihat lemari es nya, menatap semua bahan - bahan dapur yang mulai menipis. Sepertinya, ia harus berbelanja.

Tangan Gempa meraih sebutir telur dan dua roti, ia berniat sarapan ringan saja. Dengan lihai, Gempa memanggang roti dan juga telur.

Menunggu matang, Gempa membuat secangkir teh untuk menemani sarapan paginya.

Ia lebih menyukai teh di bandingkan susu, mau seenak apapun di katakan oleh orang lain, ia tak mau meminumnya.

Rasanya seperti besi, begitu kata Gempa.

Setelah roti dan telurnya matang, ia memindahkannya pada piring yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Strawberry CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang