🍓 Strawberry Cake 14🍓

823 100 24
                                    

>> 𝙎𝙩𝙧𝙖𝙬𝙗𝙚𝙧𝙧𝙮 𝘾𝙖𝙠𝙚 <<

~ Sebenarnya.., kebenaran hidupku ada dimana dan siapa? ~

>>🍓<<

"Wajibkan dengarkan musiknya saat membaca chapter ini, bisa buka youtube atau aplikasi musik lainnya"

>>🍓<<

Gempa menatap seseorang yang baru saja datang dengan terkejut, seseorang yang ia kenal baru - baru ini.

Berapa kalipun ia bertemu dengannya, kedua manik heterochromia miliknya akan selalu memikat kedua netranya.

Entah mengapa, setiap ia melihatnya ada perasaan penuh kerinduan muncul di dalam benaknya.

"Astaga, ternyata pegawai baru dua minggu lalu itu Gemoy?!" pekik seorang laki - laki dewasa yang baru saja masuk.

Jas hitamnya tergantung pada lengan kirinya, kemeja biru mudanya terlihat mahal dengan beberapa kancing atasnya yang terbuka.

Gempa yang dipanggil hanya mengangguk kecil, ia menggaruk pipinya yang tidak gatal.

Manik blue Saffire - yellow Saffire menatap Gempa dengan penuh binar kebahagiaan, sosoknya langsung berlari dan menghampiri Gempa.

Ia menopang setengah dagunya pada meja kasir yang tinggi, menatap Gempa dengan penuh cengiran jahil khasnya.

"Kalau kasirnya seperti ini, aku rela menghabiskan semua uangku untukmu ehehe," ucap Beliung mendayu.

Gempa terkekeh kecil, ia menutup mulutnya dengan tangannya. Ia lalu menggerakkan tangannya, membalas godaan Beliung padanya.

"Berapa banyak uang yang anda punya Tuan?"

Beliung memiringkan kepalanya, memproses gerak tangan isyarat Gempa. "Sebentar, biarkan aku mencerna gerak tanganmu Gemoy."

Fang mencebirkan bibirnya, ia mendekati keduanya lalu memukul kepala belakang Beliung dengan keras.

"Bodoh, sudah bodoh mengaku saja." Fang melampiaskan kekesalannya pada pemilik toko kue ini.

Beliung berdesis sakit, ia mengusap kepala belakangnya dengan kasar. Kedua manik berbeda warnanya menatap Fang tajam, berani sekali seorang karyawan memukul bosnya.

"Sialan, karyawan mana yang melukai bosnya sendiri?!" Beliung membalas pukulan temannya, tepat dipunggung Fang.

Tidak mau terkena pukulan, Fang berpindah dengan cepat. "Ada, gue."

"Gue pecat lo," ujar Beliung sarkas.

Fang menjulurkan lidahnya, tidak peduli dengan ancaman yang diberikan oleh Beliung.

Diabaikan oleh keduanya, Gempa mencoba melayani beberapa pelanggan yang mulai berdatangan.

Para pelanggan itu berbaris dengan rapi, mereka khususnya pelanggan perempuan sudah menyiapkan kamera ponsel mereka.

Gempa sedikit kewalahan, ia harus menulis pesan yang akan ia tanyakan pada pelanggan. Jadi, ia terus meminta maaf.

"Hey, jangan minta maaf terus. Lagipula, aku mengerti bahasa isyarat lhoo!" pekik pelanggan perempuan dengan senang.

Kedua netra emas Gempa berbinar terang, akhirnya ada pelanggan yang memahami bahasa isyarat.

"Maafkan aku, untungnya kamu bisa paham yahh. Kamu mau pesan apa hari ini?"

Strawberry CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang