🍓 Strawberry Cake 07 🍓

926 122 76
                                    

>> 𝙎𝙩𝙧𝙖𝙬𝙗𝙚𝙧𝙧𝙮 𝘾𝙖𝙠𝙚 <<

~ Sebenarnya ada apa ini?
Aku siapa dan mereka siapa? ~

>>🍓<<

"Di wajibkan dengarkan musiknya saat membaca chapter ini, bisa buka youtube atau aplikasi musik lainnya"

>>🍓<<



Perlu beberapa menit untuk mencari toilet yang berada diujung lantai, remaja laki - laki bermanik emas itu sesekali akan bertanya pada petugas mall.

Setelah sekian lama, akhirnya ia menemukan toiletnya. Senyuman manis terbit diparasnya yang lugu, ia lalu melangkahkan kakinya dengan riang.

Gempa memasuki toilet mall yang sangat bersih, aroma wewangian menerpa indra penciumannya.

Ia langsung mengarah ke washtaple untuk mencuci kedua tangannya yang lengket, karena permen kapas yang dimakannya tadi.

Untungnya toilet tidak terlalu ramai, jadi ia bisa puas mencuci kedua tangannya hingga bersih.

Suara kunci pintu yang dibuka terdengar cukup nyaring, Gempa melirik kearah cermin dihadapannya.

Ia melihat seorang pria dewasa yang sangat tinggi, kepalanya tertunduk sehingga rambutnya menutupi kedua matanya.

Pria dewasa itu berjalan kearahnya, lebih tepatnya menuju washtaple disebelahnya.

Tak mau memperhatikan pria disebelahnya, Gempa menyudahi mencuci kedua tangannya yang sudah bersih.

Senyum simpul muncul diwajahnya, ia lalu mengambil beberapa lembar tisu yang dibawanya.

Gempa sudah antisipasi sebelumnya, ia sudah menebak jika persediaan tisu di toilet mall akan cepat habis dan belum diisi ulang oleh petugasnya.

Jadi, Gempa akan selalu membawa tisu yang banyak didalam tasnya. Terjaga - jaga seperti saat ini, ia tak mungkin mengeringkan tangannya dengan celana atau bajunya seperti Blaze.

Ingatkan dirinya untuk memarahi Blaze, sudah besar tetapi masih saja seperti anak kecil.

Setelah membuang tisu di tempat sampah kecil dibawahnya, Gempa ingin langsung keluar dari toilet.

Namun, maniknya menangkap tingkah pria disebelahnya yang terdiam ketika kedua tangannya sudah bersih.

Gempa menautkan kedua alisnya, menatap bingung pria dewasa disebelahnya yang masih menggantungkan kedua tangannya.

'Om ini kenapa?' Batin Gempa bingung.

Gempa akhirnya ikut terdiam, ia bahkan terang - terangan melihat pria disebelahnya.

Mencari tahu apa penyebab pria disebelahnya terdiam bak patung, 'Oh apa mungkin om - om ini sakit perut lagi?'

Pria dewasa itu tak mempedulikan orang lain disekitarnya, ia masih tertunduk dan melabuh dalam lamunannya.

Ia kembali tersadar saat seseorang menarik lengan kemejanya, kedua netranya yang tertutup rambutnya pun sedikit melebar.

Beberapa lembar tisu mengarah padanya, akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan.

Salahkan dirinya yang lupa membawa tisu atau saputangan miliknya, pria dewasa itu mengambil tisu pemberian orang disebelahnya.

Gempa mengedipkan kedua matanya pelan, ketika beberapa lembar tisunya diambil oleh pria dewasa itu.

"Owalah, om - om ini perlu tisu! Ngomong aja napa sih om, gengsi amat' rutuk Gempa dalam hatinya.

Strawberry CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang