>> 𝙎𝙩𝙧𝙖𝙬𝙗𝙚𝙧𝙧𝙮 𝘾𝙖𝙠𝙚 <<
[Mereka pergi begitu saja, meninggalkan Gem dengan semua luka dan masalah yang mereka perbuat][Sebegitu tidak pantaskah Gem berada diantara kalian semua?]
>>🍓<<
"Wajibkan dengarkan musiknya saat membaca chapter ini, kalian juga bisa membuka youtube atau aplikasi musik lainnya."
>>🍓<<
Spesial Birthday Chapter to
YanLffy>>🍓<<
Suara sepasang sepatu menapak aspal jalanan menemani langkah seseorang, sesekali menendang batu yang menghalangi langkahnya.
Beberapa dedaunan kering menghiasi langkahnya, menandakan jika saat ini mulai memasuki musim gugur lalu cuaca berangsur mendingin.
Remaja laki - laki bernetra emas itu mengeratkan jaket tebal pemberian seseorang, berusaha menghangatkan tubuhnya yang mendingin karena terpaan angin.
"Wo-woah, benar kata Kak Liung. Anginnya semakin dingin dan kencang," batinnya.
Gempa menarik lengan jaketnya, menutupi jemarinya yang sudah mendingin dan memerah.
Sesekali ia meniup kedua telapak tangannya, barangkali suhu tubuhnya mampu menghangatkan kedua tangannya yang kaku.
Masih terbayang diingatannya, kedua Kakak angkat barunya melarang dirinya untuk pulang dari toko.
"No, Gemy engga boleh pulang sendiri!" sargah Beliung.
Laki - laki dewasa itu kembali memeluk erat Gempa, mengusalkan pipinya yang masih terdapat bekas tangisannya ke surai lembut Gempa.
Gempa terkekeh kecil, ia membalas pelukan erat Beliung. Setelah sekian lama berlalu, ia kembali merasakan sebuah pelukan hangat nan erat.
"Gemy pulang ke rumah Kak Liung aja, yah. Kak Liung mau meluk Gemy sampai besok pagi!"
Gempa menggeleng pelan, ia sudah berjanji dengan kedua Abangnya kalau dia tidak akan meninggalkan rumah itu.
Beliung semakin manja, ia menelusupkan wajahnya pada leher hangat Gempa. "Hangat, seperti Rista."
"Kak Liung boleh gigit?" bisik Beliung pelan.
Gempa mengerjapkan kelopak matanya kencang, dia menggelengkan kepalanya dan berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Beliung.
Tawa Beliung semakin kencang, puas sudah hatinya menjahili Gempa dipelukannya.
Raja menghela napasnya, sudah khatam dengan tingkah jahil Beliung yang tiada tanding. Dia lalu mendekati keduanya.
"Gemgem, Kak Raja anterin pulang pakai mobil, yah."
Laki - laki dewasa bernetra heterochromia ruby dan saffire gold itu melepaskan Gempa dari pelukan maut adiknya, menjauhkannya dari Beliung.
Raja merapikan sweater yang dipakai Gempa, kedua tangannya beralih pada wajah Gempa. Menangkupnya dengan gemas, kedua jempol miliknya mengusap pipi gebu Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Cake
Fanfiction[Continued Story dari chapter Polaroid Terindah di Senandika] Hidup itu seperti kue Strawberry , hiasan kuenya terlihat manis dan lucu namun rasanya bisa saja asam karena buah strawberrynya. Hai, aku Gempa Renandra. Remaja awal yang hidupnya biasa...