🍓 Strawberry Cake 08🍓

875 115 82
                                    

>> 𝙎𝙩𝙧𝙖𝙬𝙗𝙚𝙧𝙧𝙮 𝘾𝙖𝙠𝙚 <<

~ Raja said, "Gemy itu punya saya, jadi seharusnya saya bawa pulang biar bisa kumpul lagi"


>>🍓<<

"Di wajibkan dengarkan musiknya saat membaca chapter ini, bisa buka youtube atau aplikasi musik lainnya"

>>🍓<<


Pandangan Gempa kembali seperti sebelumnya, melirik semua orang yang tidak ia kenal sedang mengelilinginya.

Hanya beberapa saja yang ia kenal, ada dua temannya dan om - om yang ia temui di toilet mall.

Gempa meringis pelan, ia berusaha untuk bangkit dari rebahannya. Namun, kedua pundaknya ditahan oleh Blaze dan menyuruhnya kembali bersandar di pangkuannya.

"Gem, jangan dipaksa bangun." Pekik Blaze.

"Kau kenapa sebenarnya bocah?" Tanya Raja khawatir.

Ia menatap lekat wajah Gempa yang sedikit pucat, tanpa sadar ia menyatukan dahinya pada dahi Gempa, mengecek suhu tubuh remaja yang mirip dengan adiknya.

Gempa terkejut bukan main, ia bahkan menahan napasnya ketika Raja mendekat kearahnya.

Manik emas Gempa terpaku pada manik heterochromia milik orang didepannya, terutama manik yang berwarna merah menyala.

'Wo-woah, warna merahnya sa-sama seperti A-abang Hali' batin Gempa.

Raja menimang - nimang suhu tubuh Gempa, merasa cukup ia langsung menjauhkan wajahnya.

"Tidak panas, kamu belum makan siang?" Raja mencengkram dagu Gempa, membolak - balikkannya dengan pelan

Gempa yang masih melamun pun kembali tersadar berkat Raja, rasa pusing kembali menyerang kepalanya.

Ice langsung memukul lengan Raja dengan kuat, "Berhenti om, Gemgem jadi pusing tuh."

Ia sedari tadi berusaha membubarkan kerumunan orang - orang yang datang, ia tidak mau mereka menjadi pusat perhatian banyak orang.

'Syukurlah, Cece peka..' Ucap Gempa dalam hatinya.

Blaze juga melepaskan tangan Raja dari wajah Gempa, ia langsung mengusap kedua pipi temannya dengan lembut.

"Gem bilang sama Aze, kamu kenapa?!" Blaze menarik tubuh Gempa agar duduk bersender di dadanya.

Gempa menggerakkan tangannya yang masih lemas, "Engga papa, tadi cuma pusing dikit ehehe. Maafin Gem yah,"

"Kalau kamu pusing, kenapa engga kasi tahu kita berdua Gem?" Ujar Ice, ia memberikan sebotol air pada Gempa.

Gempa menerima pemberian Ice, dia meminumnya perlahan untuk menenangkan dirinya yang sempat terguncang.

Ia tidak mungkin salah lihat, ia sempat melihat kejadian masa lalu bersama dua kakak kembarnya saat kecil.

Kenangan yang sangat membekas dihatinya, sangat tidak mungkin terulang kembali dimasa ini.

Gempa sedikit meremat botol air ditangannya, sejak tadi ia selalu merepotkan kedua temannya bahkan orang asing yang baru ia kenal.

"Terimakasih semuanya, maaf selalu membuat kalian khawatir tapi aku sekarang baik - baik saja,"

Gempa berusaha menjelaskan keadaannya, kalau dia sudah lebih baik dan siap untuk bermain kembali.

Tak lupa dengan orang asing disebelahnya, Gempa juga mengucapkan terimakasih dengan tulus.

Strawberry CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang