🍓 Strawberry Cake 04 🍓

1.2K 129 141
                                    

>> 𝙎𝙩𝙧𝙖𝙬𝙗𝙚𝙧𝙧𝙮 𝘾𝙖𝙠𝙚 <<

~ Hati ini hanya rindu, berharap dapat bersama seperti sebelumnya ~

>>🍓<<

"Di wajibkan dengarkan musiknya saat membaca chapter ini, bisa buka youtube atau aplikasi musik lainnya"

>>🍓<<

Gempa menolehkan kepalanya, sedikit terkejut ketika pelanggannya telah berada di dekatnya.

Blaze menaikkan sebelah alisnya, menatap aneh pelanggan laki - laki yang sedari tadi berusaha menarik perhatian mereka.

Blaze menarik lengan Gempa ke arahnya, "Ah iya, bunganya memang cantik".

Ice mengambil buket bunga dari tangan Gempa, mengikat buket bunga itu dengan pita berwarna putih sesuai pesanan sang pelanggan.

Pelanggan itu tersenyum sendu, bayangan kenangan masalalu terbayang - bayang di benakknya.

Tak ia pungkiri, ia mengingat adik kecilnya ketika melihat wajah sang penjaga toko.

Kedua manik Gempa tanpa sengaja bertembung dengan manik heterochromia yang menurutnya unik, warnanya sangat langka.

Blue saffire - Golden Saffire

"Woah cantiknya" batin Gempa tanpa sadar.

Merasa di perhatikan, pelanggan itu menatap Gempa dengan senyuman lebarnya.

"Kedua mataku aneh ya?" tanyanya pelan.

Ketahuan sedang memperhatikannya, Gempa menggerakkan tangannya secara spontan. Memberitahukan padanya jika perkataannya tidak benar.

Ia malah menganggumi kedua mata itu, terlihat tenang dan memupuk kerinduan secara bersamaan.

Terlupa jika pelanggannya tidak bisa membaca bahasa isyarat, Gempa merogoh ponselnya dan mengetik dengan cepat.

"Anda salah, kedua mata anda sangat indah dan cantik. Maaf telah menatap anda terlalu lama, saya belum pernah melihat dua mata yang berbeda warna"

Setelah membaca pesan yang ditujukan oleh Gempa, pelanggan itu terkekeh pelan, "Terimakasih, maaf aku lupa memperkenalkan diriku".

Pelanggan itu menjulurkan tangannya ke arah Gempa, "Aku Beliung, kamu bisa panggil Kak Beliung. Mungkin, kedepannya aku akan selalu membeli bunga di toko ini".

Gempa menatap Beliung dengan berbinar, senang bisa mendapatkan pelanggan setia lainnya.

Tak mau membuat pelanggannya menunggu lama, ia mengantungkan kembali ponselnya ke dalam sakunya.

Membersihkan kedua telapak tangannya dengan handuk kecil yang di bawanya, ia tak mau mengotori tangan bersih pelanggannya.

Saat ia ingin membalas uluran tangan Beliung, temannya dengan tanggap membalas uluran tangan Beliung.

"Halo, aku Ice dan kembaranku Blaze anak pemilik toko ini, lalu si manis itu Gempa" ujar Ice dengan wajah malasnya.

Gempa menatap temannya dengan penuh tanda tanya, menuntut penjelasan tentang hal ini.

Strawberry CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang