satu

145 21 2
                                    


Happy reading!

Jaesun bocah laki laki itu baru saja memecahkan guci mahal koleksi ayahnya, sudah biasa... Tidak usah dikhawatirkan bocah nakal itu selalu saja seperti itu. Jaehyun hanya bisa memijat dahinya lamat-lamat.

"Bocah ini, benar-benar seperti mendiang ibunya, sangat ceroboh"

"Hehehe maafkan Jaesun daddy" Cengirnya.

Sangat tampan bukan?

"Sudah-sudah nanti biar bibi hong yang membereskan, dan kau anak nakal, harusnya pagi ini sudah tampan dan berangkat untuk sekolah? Kenapa masih berkeliaran dengan baju beruang ini Jaesun, cepat nanti terlambat, daddy tunggu dibawah" Pintanya sambil melenggang pergi dari lorong rumahnya.

Anak ini membuatnya pusing, Dari segi wajahnya memang 100 persen wajah jaehyun, tapi perilaku nya Benar-benar sama denganya.

"Ok dad, selamat menunggu"

.
.
.
.
.

At Home, 09.45 A.m
_______________________

"Daddy liburan kali ini jaesun ingin pergi ke jeju boleh? " Matanya berbinar-binar

"Kata teman jaesun disana cantik sekali dad, boleh tidak? "

"Tidak, kita ke swiss saja, bukan nya jaesun ingin kesana?" Jelas jaehyun

Jaehyun tidak ingin kesana, karena disana banyak kenangan indah bersama mendiang istrinya sekaligus kenangan terburuk yang  pernah dia alami.

Jaehyun tidak ingin saja.

"Kenapa tidak boleh dad, yasudah pokoknya Jaesun ingin kesana, jika tidak Jaesun mogok makan! "

"Daddy bilang tidak ya tidak Jaesun!" Ucapnya dengan nada tinggi

Jaesun pergi kekamar nya dengan raut wajah kesal, kenapa tidak boleh, padahal dekat dari sini, jaesun hanya ingin kesana.

Menjelang makan malam, jaehyun melangkahkan kakinya kekamar anak tunggalnya, dengan. Penuh harap ia melupakan liburanya ke pulau jeju, dan mencoba untuk mengajak nya makan bersama dengan nenek dan kakeknya yang sedang berkunjung.

Tok! Tok!

"Jaesun, nak makan dulu, buka pintunya, kau sudah besar jaesun sekarang bukan waktunya untuk Bermain-main"

"____"

Tidak ada jawaban sama sekali, pintunya pun dikunci rapat. Kali ini jaehyun mencoba abai, ia akan kembali lagi nanti.

Jaehyun kembali ke meja makan, menatap ayah ibunya sambil menggelengkan kepalanya.

"Tidak mau Jae? Memang ya, anak tidak tau diri itu menyusahkan putraku, dan Tidak biasanya sampai tidak mau makan. "

"Ibu stop merendahkan anakku, dan Aku tidak tau, dia ingin liburan ke pulau jeju, dan aku melarangnya"

"AH, memang bagus kamu melarangnya, Tidak, kau pun tidak boleh kesana Jae" Ucap ibu jaehyun, Jung ha young.

Ibu Jung tidak ingin putranya kesana, Karena ada sesuatu yang ibu Jung sembunyikan, ia tidak mau 6 tahun ini sia sia.

"Tidak bisa ku biarkan"

.
.
.

__________________________________

"Jaesun, nak ayo keluar daddy harus bicara" Jaehyun khawatir anak tunggalnya terjadi apa apa, Tidak biasa jaesun seperti ini hanya karena masalah sepele seperti ini, Jaesun tidak pernah melewatkan makan, dia suka makan, ini aneh.

Seharian jaehyun abai dengan Jaesun, ia pikir,ia harus mendewasakan Jaesun.

Tapi ketika jaehyun ingin membuka kamarnya, Tiba-tiba pintu itu tidak terkunci, Ia begitu terkejut melihat anaknya meringkuk diatas kasur,demi Tuhan dia sosok ayah yang bodoh, apa hanya karna ini dia harus membentak dan mengabaikan putranya.

"Astaga! Jaesun! Maafkan daddy Jaesun, daddy minta maaf, daddy tidak ingin orang yang daddy sayangi membenci daddy untuk yang kedua kalinya" Jaehyun menitikkan air matanya, ia benar-benar bodoh.

Jaesun, terlihat seperti ibunya.

"Daddy ma-affkan Jaesun" Ucapnya terbata bata, lalu tidak sadarkan diri dipangkuan ayahnya.

Sesampainya dirumah sakit, Jaehyun sangat khawatir dengan putra nya.

"Daddy akan mengabulkan apapun permintaan Jaesun, jadi cepat bangun ya? Daddy minta maaf Jaesun"  Ia bersalah sekali kepada putranya.

Dokter bilang, Jaesun mengalami dehidrasi dan pingsan.

"Sebaiknya tuan jung, tuan selaku orang tua nya seharusnya tidak membiarkan anak sekecil itu kelaparan, makanan ataupun cairan yang masuk dalam perutnya itu penting bagi seusia Nak Jaesun tuan, baiklah.., Setelah dua hari mungkin Jaesun bisa pulang kerumah, Saya resep kan obatnya disini ya tuan, terimakasih " Dokter itu melenggang pergi dari kamar VIP yang jaehyun tempati.

"Baik dokter, terimakasih"

( Skiptime)

Saat membuka matanya, Jaesun melihat daddynya terus saja memegang tanganya yang kecil.

"Da-ddy Jaesun tidak apa apa"

"Oh! Tuhan sukurlah Jaesun sudah bangun, apa ada yang sakit? Maaf kan daddy ya Sayang, daddy benar-benar jahat ya?"

Sang empu yang ditanyakan hanya diam, Ia pikir Rencananya berhasil.

"Daddy akan mengabulkan permintaan Jaesun" Finalnya

Ini berat sebenarnya, Tapi jaehyun tidak bisa jika menghindar terus, akan ia hadapi bagaimana hatinya nanti, sangat memilukan.

Jeju adalah kenangan indah, sekaligus paling terburuk dalam hidup nya, dan itu membuatnya merasa bahwa dia lah yang harus disalahkan atas semunya.

Bukan mendiang istrinya. Lee haechan.

"Daddy tidak bohong kan? "

"Sejak kapan daddy pernah berbohong Jaesun"

"Pernah! Waktu itu daddy berbohong, padahal daddy sendiri yang makan kue nya malah menyalahkan Jaesun 😐 " Ucapnya datar

"Baiklah baiklah untuk itu daddy minta maaf" Ucap jaehyun yang tengah tersenyum.

"Jaesun ingin pergi ke pulau jeju, dad"

"Boleh"

"YEAYYYYY DADDY TERBAIK"

Jaesun melompat lompat kegirangan, bahkan ia lupa jika tangannya di infus dan mengeluarkan darah.

Dasar anak nakal.

To be continued
13/03/2024

Salam Cinta dari haechan, 😆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam Cinta dari haechan, 😆

the shining of sunflowers  ||on Going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang