Pagi ini matahari masih malu malu menampakkan dirinya namun Alex sudah berada di halaman depan rumah,ia masih menjalan kan apa yang dokter itu katakan pada nya yaitu olahraga ringan pagi hari .
"Nak kapan mau kerumah Tante necci nya"tanya Naila,karena semalam Alex bilang ia ingin berkunjung kerumah Yura
"Nanti siangan dikit ma"jawab Alex
"Lex sini bentar "panggil Naila
Alex pun mendekat kearah Naila yang sedang menyiram bunga di taman rumah nya
"Kenapa ma?"tanya Alex bingung
Lalu Naila memeluk putra semata wayangnya itu.
"Kenapa ma?"tanya Alex semangkin bingung
"Mama mau kasih tau sesuatu "jawab Naila menggantungkan ucapan nya
"Apa ma?"tanya Alex lagi
"Mama sama papa udah-"Naila tak sanggup melanjutkan ucapan nya ia kembali memeluk putra nya dengan tangisan yang kian menyakitkan.
Alex mengendur kan pelukannya ,lalu ia mengusap wajah mama nya yang penuh air mata itu .
"Ada apa ma? Ada apa yang Alex gak ketahui?"tanya Alex ia benar benar bingung dengan semua ini
"Kamu kuat ya sayang,mama sama papa udah pisah"lanjut Naila air matanya kembali luruh membasahi wajahnya.
Alex yang mendengar itu pun terdiam beberapa saat,ia masih tak menyangka hidup nya benar benar hancur.
"Maafkan mama sayang,mama terpaksa,mama udah gak tahan sama sikap papa mu"mohon Naila dengan airmata yang kian deras membanjiri wajahnya,Alex pun mengusap wajah sang mama .
"Alex gak apa-apa ma,Alex tau mama capek sama tingkah papa,Alex gak marah sama mama hmm,mama adalah perempuan terhebat dalam hidup Alex ma"jelas Alex
"Udah ya ma jangan nangis,kita kedalam yuk ma "tutur Alex sambil menggandeng tangan sang mama
Lalu keduanya masuk kedalam rumah .
"Ma Alex ke kamar dulu mau ganti pakaian,soal nya udah bau keringat baju alex"pamit Alex ,lalu ia melenggang pergi menuju kamar nya
Saat sampai di kamar nya ia berbaring sebentar karena dada nya kembali sakit seakan di hujan ribuan anak panah, keringat dingin mengucur dari wajahnya ia meremas dada nya yang sakit,lalu Alex meraba laci nya dan mengambil sebotol obat lalu meminum nya,namun sakit yang ia rasakan belum juga redah.
"Argh "erang Alex rasa sakit ini benar-benar menyiksa diri nya
Lalu Alex merubah meja di samping tempat tidur nya,dan mulai menelpon seseorang.
Tut..Tut
"Halo Lex ada apa?"
"Argh to-tolong gue nik,dada gue sakit"
"Lo sekarang dimana "
"Gue dikamar"
"Lo tunggu,gue otw rumah Lo"
Tut..Tut..
Sambungan telepon terputus,lalu Alex menaruh hp nya itu di samping nya,dada nya kini benar benar semangkin sakit, wajahnya memucat .
"Gue gak bisa kayak gini Mulu gue harus siap siap buat kerumah Yura"gumam Alex sambil memegang dadanya dan menguatkan diri untuk bangkit dari tempat tidur nya
Alex pun berjalan kearah cermin yang ada pada lemari pakaian nya
"Aelah ni muka dah kayak mayat aja pucat amat "gumam Alex disertai kekehan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexander
Genç Kurgu"enak ya lex Lo hidup nya "ujar Malika "hehehehe Alhamdulillah"ujar nya tapi siapa yg tau apa rahasia yang ia simpan di balik ekspresi bahagia nya -setiap manusia punya luka namun tidak semua manusia bisa menceritakan luka nya pada orang lain- _al...