(chapter 38) kelahiran si kembar

29 12 2
                                    

Sudah sembilan bulan. Lebih berlalu tak terasa kini kandungan Yura sudah besar bahkan kadang ia letih walaupun hanya berjalan sebentar,setiap pagi Alex selalu menyiapkan sarapan untuk Yura,membatu Yura berjalan ke kamar mandi,bahkan hal hal kecil pun selalu Alex perhatikan agar sang istri baik baik saja .

"yank mau makan apa hm?"tanya Alex

Memang semejak kehamilan Yura membesar Alex lah yang mengantikan tugas Yura walaupun kadang Yura suka menyuruh nya istirahat tapi ia tak pernah mendengar.

"Apa aja "jawab Yura

Lalu Alex pun mengendong tubuh Yura dan membawanya ke ruangan makan .

Lalu ia mendudukkan Yura, sementara itu ia memasak beberapa masakan kesukaan Yura dan dirinya.

Setelah selesai memasak ia pun langsung menyajikan masakan itu ke meja makan .

"Enak gak"tanya Alex

"Enak bangettt"jawab Yura

"Argh "ringis Yura sambil menegang perut nya yang buncit itu

"Kenapa ay"tanya Alex panik

"Perut aku sakit"jawab Yura

Lalu Alex pun langsung membawa Yura ke kamar rawat yang memang di sediakan di sana dan juga sudah ada dokter kandungan disana, semuanya sudah di siapkan karena takut disaat Yura mendadak kontraksi seperti ini .

Lalu saat sampai di kamar rawat,Alex pun membaringkan tubuh Yura.

Lalu dokter mulai memeriksa keadaan Yura .

"Ini baru pembukaan 3 buk masih lama"jelas sang dokter.

"Tapi apa ibuk yakin mau lahiran normal,anak ibuk kembar loh buk?"tanya dokter tersebut karena jika melahirkan normal banyak yang mungkin bisa terjadi salah satunya Yura mengalami pendarahan.

"Saya yakin dok, apapun konsekuensinya nanti saya akan terima saya ikhlas"jawab Yura

"Tapi ay gimana nanti kalok kamu kenapa Napa ,aku gak mau sampai terjadi hal buruk sama kamu"khawatir Alex

"Hey sayang kamu percayakan sama aku,aku bakalan baik baik aja Alex junior bentar lagi bakalan lahir jadi kamu harus bahagia oke"ucap Yura mencoba menenangkan suaminya

"Argh "ringis Yura kembali merasakan sakit diperut nya

Semangkin lama semangkin sering Yura merasakan kontraksi nya

"Buk sudah siap buk,ikuti saya ya"intrusi sang dokter

"Satu,dua, tiga,dorong"instruksi sang dokter

Yura pun mendorong sekuat tenaga nya.

"Ayo buk bisa buk kepalanya sudah keluar "instruksi sang dokter lagi

Yura terus mengejan hingga akhirnya lahir satu anak mereka .

"Wah wajahnya sama seperti ayah nya,tampan selamat ya pak buk bayi pertama nya laki laki"ucap dokter tersebut

Lalu dokter itu pun memberikan bayi itu pada suster untuk di bersihkan sedangkan dokter mengurus Yura.

"Belum ada tanda-tanda yang kedua mau keluar ya buk"imbuh sang dokter

Berselang lima menit setelah itu Yura pun merasakan sakit diperut lagi.

"Ayo buk dorong buk"intrusi sang dokter

Yura pun mengejan sekuat tenaga nya .

Keringat bercucuran dari wajah nya .

Yura sempat berhenti mengejan karena lemas akibat tenaganya terkuras.

"Ayo buk bisa buk ini udah keluar kepala nya "instruksi sang dokter

Alexander Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang