Chapter 40 (end)

21 7 2
                                    

Dua bulan lebih seorang pria dengan wajah lelah itu berbaring di ruang serba putih,bahkan bau obat seakan bersahabat dengan kekalutan ruangan itu,suara mesin EKG seakan menjadi melodi dalam ruangan itu.

"abu,bangun la abu sabiru rindu dibacakan kisah sahabat para nabi oleh abu setiap pagi,hiks hiks hiks"ucap sabiru dengan tangis nya
ia merindukan abu nya itu,rasa rindu yang tak terpendam lagi.

"abuuuu,sagara sama kak biru udah hafal 29 juz abu,bentar lagi 30 juz abu kaan bangun nya kita kangen makan bareng abu hiks hiks hiks hiks hiks"tangis sagara benar benar pecah keduanya mencium tangan sang abu cukup lama.

" Abu kapan sadar kita rindu sama abu"rindu kedua nya kini benar benar tak tertahan

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam umi" jawab sabiru

"Assalamu'alaikum sayang " ucap yura sambil mencium tangan sangat suami

"Sini sayang kita makan bentar nanti kita ngobrol sama abu lagi ya " ucap yura sambil menrangkul kedua anak nya

Keduanya pun makan bersama sang umi,keduanya juga menyetor surah an-naba padaa sang umi setelah menyelesaikan makanan.

"hebat nya anak anak abu dan umi bentar lagi bakalan masuk ayat kedua dalam juz 30"puji yura

"umiiiiii,kapan abu bangun kita rindu sama abu"tanya sabiru,ia benar benar merindukan sang abu

"kita doa ya sayang supaya abu cepat sembuh,supaya kita bisa kumpul lagi sama abu ,supaya kita bisa cerita sama sama lagi kayak dulu,kita jangan putus doa buat abu pokok nya ya ,nak"jawab yura sambil engusap rambut kedua anak nya

"umi,kata kak raisya kak raisya mau kesini bareg bang al mau jenguk abu" ucap sagara

tok..tok

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"jawab yura dan kedua anak nya

"tante gimana kabar nya"tanya raisya sambil menyalim tangan yura diikuti oleh alsenio

"alhamdilillah baik sya"jawab yura

"abi sama bunda mu gimana kabar nya"tanya yura

"abi masih koma,kalok umi alhamdulilah sekarang udah sehat"jawab raisya

"semoga abi mu cepat sadar ya sya,tante tau rasanya jadi bunda mu ,tante aja di saat suami tante koma udah dua bulan hampa sya apa lagi bunda mu yang menunggu kesadaran abi mu selama bertahun tahun"ucap yura

"sebenernya abi udah pernah sadar tapi gak lama,abi cuman sadar satu hari "jelas raisya

"tan aku liat om ya"izin raisya

"iya sya silahkan "jawab yura

lalu raisya menuju bankar alex,lalu ia duduk dikursi samping bankar

"halo om ganteng ini raisya kecil om dulu,maaf ya om beberapa tahun yang lalu raisya gak bisa ketemu om,raisya lagi kuliah diluar waktu itu,hiks hiks sekarang raisya udah pulang om bangun dong"tangis raisya tak tertahan lagi,ia bagai kehilangan sosok ayah kedua nya

ia mengelus tangan alex yang terhubung ke alat EKG

"om bangun raisya rindu sama tawa om,om raisya juga masih simpan dengan baik buket dan kado dari om,al-Qur'an yang om kasih juga cantik om raisya juga sering baca al-Qur'an yang om kasih,om tau selama raisya di negri orang raisya merindukan orang orang sekitaran raisya,sekarang raisya udah pulang,raisya mau liat senyuam om lagi hiks hiks hiks hiks hiks hiks hiks"tangisan raisya benar benar pecah,melihat sang adik menangis alsenio langsung memeluk sang adik penuh sayang.

Alexander Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang