PART 11

3K 160 1
                                    

Happy reading:)
-------------------------














"Pagi mom dad. Eve belom turun?"

Eva yang baru saja turun untuk sarapan dan hanya melihat orang tuanya pun heran. Tumben sekali eve belum bangun jam segini?biasanya eve kalo bangun paling cepet.

Sebenarnya tadi ia ingin menghampiri eve namun ia urungkan begitu mengingat ada Theo juga dikamar eve

"Pagi/pagi sayang"

"Iya mungkin mereka lagi menghabiskan waktu bersama. Sudahlah biarkan mereka mengurus urusannya sendiri. Kita makan saja dulu. Nanti biar bagian mereka kita pisah"

Mengangguk setuju Eva pun mulai mengambil makan untuk nya.

"Oh ya mom. Eva sama eve berniat mau keluar nanti agak siangan bolehkan?"

Mendengar perkataan putrinya max yang tadi menikmati makanannya menoleh

"Kemana?"

Kaget. Itulah yang Eva rasakan. Ia baru pertama kali melihat Daddy nya mengajaknya bicara

"Em itu, kami mau ke kafe depan mau ketemu sama Aera"

"Tidak boleh"

Eva melotot. Ha?ada apa dengan Daddy nya ini?kenapa baru sekarang dia tiba-tiba melarang nya keluar?

"Kenapa? Kan kami gak pergi jauh kok. Cuman cafe Deket sini. Itu pun buat ketemu Aera  masa gak boleh?"

"Sayang, maksud Daddy itu kamu kan lagi sakit nak, Belum pulih banget kan? Jadi sebaiknya dirumah saja. Atau suruh Aera yang kesini. Om Leon pasti juga gak ngijinin Aera pergi ke tempat umum "

'aduh mom. Kalo ketemuan disini yang ada kami gak bebas. Nanti kalo ada yang denger pembicaraan kami gimana?'

"Itu mom, Eva bosen dirumah terus. Butuh suasana baru. Kan gak mungkin kami berdua dirumah terus. Pasti kami juga harus pergi kuliah dan sebagainya bukan?"

Riana hanya menghela nafas.

"Baiklah.tapi berjanji lah kalo kalian akan pulang dengan keadaan sehat. Dan kalo ada apa-apa telpon mommy atau Daddy"

Eva yang mendapat ijin dari Riana pun tersenyum,kemudian ia menoleh ke arah max menatapnya untuk meminta ijin.

Max yang diperhatikan Eva pun hanya melirik menghela nafas pelan kemudian

"Hm"

Eva pun tersenyum sumringah. Lalu ia berdiri menghampiri mommy dan Daddy nya kemudian mencium pipi mereka satu persatu.

Max yang diperlakukan seperti itu menegang. Dan tanpa bisa ditutupi ia tersenyum tipis.

"Waah daebak, Daddy bisa tersenyum juga toh? Gila tambah cakep. Daddy mending senyum deh ganteng banget kalo senyum gak keliatan galak"

Ucap sepontan Eva begitu melihat sang Daddy tersenyum tanpa menyadari ucapannya.

Max yang mendengar kata 'galak' dari mulut putrinya pun kembali mendatarkan wajahnya.

"Siapa yang galak?"

Eva yang mendengar pertanyaan itu pun tersadar bahwa ia sudah salah kata.

"I,itu. Tidak. S,Siapa yang galak ya? Oh mungkin satpam depan itu muka nya galak banget dad. Pantes maling pada takut. Hehe"

Riana yang menyaksikan adegan ayah dan anak tersebut tersenyum senang. akhirnya keluarganya yang dulu telah kembali.

Ia berharap waktu berhenti dan membuat kedua putrinya tetap bersama mereka

The Different Lives Of Four Bestie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang