Hallo love!
Sorry ya telat author nya lagi pilek gak enak bgt buat nunduk jadilah ngerjainnya dikit² sambil dongak biar gak meler😭
Ada yang sama gak sih cuaca lagi panas-panasnya malah kena pilek?
Kayanya cuma aku doang deh. Udah ah gak kuat nulis kebanyakan udah gatel ni idung.
Maaf banget sepertinya yang ini bakal banyak typo nya harap maklum ya guys 🤧
Jangan lupa dukung author dengan vote dan comennya love.
See you next part dadahh~😘
Happy reading
________________"wahh, ya ampun Xavi, ini banyak banget buahnya. Mana pada Mateng semua. Kok gak dipetikin sih?" Tanya Eva melihat banyak sekali strawberry yang matang dipohon.
(Contoh gambar)
Mata Eva berbinar menatap puluhan pohon strawberry di depannya. Ia sangat bersemangat memetik buahnya. Sesekali gadis itu mencomot dan memakannya langsung.
Xavier yang melihat gadisnya senang pun tersenyum. Awalnya pria itu tidak mengetahui jika Eva sangat menyukai strawberry, namun tadi saat mereka makan pria itu melihat Eva hanya mengambil buah strawberry diantara beberapa buah yang tersaji dimeja makan. Maka pria itu dapat menyimpulkan bahwa sang gadis menyukai strawberry.
Untungnya di markas mereka menanam beberapa buah untuk camilan anak- anak Black Orca ketika nongkrong salah satunya adalah strawberry.
"Xavi, sini deh liat ada yang gede banget" suara Eva membuyarkan lamunan Xavier. Pria itu dengan cepat melangkah mendekat kearah gadis nya.
"Nih kamu mau nyoba gak?" Eva menyodorkan sebuah strawberry kearah Xavier. Gadis itu hanya berniat basa basi karena tidak enak memakan sendiri buah dari kebun pria itu, alhasil ia menawarkan nya ke Xavier.
Ia pikir Xavier tidak menyukai nya jadi ia dengan entengnya menyodorkan buah itu tepat didepan mulut Xavier.
Xavier hanya melihat kearah tangan Eva yang memegang strawberry itu lama. Eva yang melihat itu pun berniat menarik tangannya kembali namun dengan cepat mulut Xavier menyentuh tangan Eva melahap buah itu membuat Eva mematung.
Eva melotot saat merasakan betapa lembut nya bibir Xavier yang menyentuh tangannya.
Dengan tangan yang masih menggantung Eva menatap nya tercengang. Buru-buru gadis itu menarik turun tangannya dan membuang muka ke sembarang arah.
Ia menjadi canggung dan malu secara bersamaan. Xavier tersenyum melihat Eva yang salah tingkah.
"Manis" ujar Xavier yang masih menatap Eva lekat. Pria itu tak henti tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different Lives Of Four Bestie
FantasyBerteman bisa dengan siapa saja, namun bersahabat tentu harus dengan orang yang dapat melengkapi dan ikut merasa bahagia jika sahabat kita sedang berbahagia tanpa harus merasa iri takut tersaingi. Seperti halnya persahabatan empat gadis SMA yang men...