PART 31

2.3K 131 6
                                    

Hallo love❤️

Huhu maap ya update nya jam segini, karena sibuk ngurus lomba 17an , terus ketiduran dan baru sempet ngelanjutin nulisnya deh.

Guys, aku tiba-tiba kepikiran deh waktu nulis part ini, gimana kalo aku bikin spoiler dikit-dikit di Ig ada yang mau gak?

Rasanya pengen publish tapi tulisannya belom kelar, akhirnya nahan buat ngepublish deh. Jadi aku pengen spill spoiler nya di Ig gitu.

Komen dong kalo pada setuju di next part bakal aku spill akun ig ku.

Udah ah author nya mau lanjut tidur dulu. Babay~

See you next part love ❤️







Happy reading
----------------------

"Hoaaam" Eva menguap sembari mengucek matanya. Gadis itu sedang berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

Tadi sebelum tidur ia lupa menyiapkan air minum dikamarnya dan akhirnya tengah malam begini ia harus terpaksa turun karena tenggorokan sudah sangat kering.

Ting! Pintu lift terbuka, Eva meneruskan langkah gontai nya menuju dapur.

Namun saat ia akan melewati pintu, matanya menatap perawakan pria yang sedang memasak didapur rumahnya.

Namun saat ia akan melewati pintu, matanya menatap perawakan pria yang sedang memasak didapur rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk meyakinkan penglihatan nya, Eva mengucek matanya berulang kali. Bahkan gadis itu juga mencubit pipinya agar sadar dan tidak berhalusinasi karena mengantuk.

Benar saja, memang ada pria didapur nya, jika dilihat dari  belakang perawakan pria itu bukan seperti perawakan Daddy nya. Lalu siapa pria itu?

Bentar! Bulu kudu Eva merinding seketika saat menyadari bahwa sekarang sudah tengah malam. Jangan bilang pria itu adalah sosok penunggu dirumahnya?

Tidak, belum tentu pria itu hantu, untuk memastikan bahwa orang yang dilihatnya adalah manusia, Eva berjalan mengendap-endap dan bersembunyi dibelakang meja. Kepalanya dimiringkan untuk melihat kebagian bawah lantai.

Melihat kaki pria ini menampakkan dilantai, Eva bernafas lega. Berarti kemungkinan terakhir yang menjadi opsi pilihannya adalah...maling!

Yaps! Pasti pria ini maling makanan dirumahnya. Berani sekali maling ini mencuri dirumahnya. Mana bukan uang yang diambil, pria ini malah mau mencuri makanan, harga diri keluarganya yang kaya raya jadi terluka. Ish-ish.

Eva mendongak keatas melihat teflon yang kebetulan terletak dimeja. Dengan pelan-pelan gadis itu mengambil teflon tersebut agar malingnya tidak sadar.

Setelah berhasil mengambil teflon, Eva berdiri mengendap-endap lalu melangkah mendekati pria yang sedang asik memasak itu.

DUK!DUK!DUK

"MAMPUS KAU MALING! BERANINYA NYURI DIRUMAH GUE HAH? MANA LO CUMAN NYURI MAKANAN DOANG, KAN ADA LAPTON,TV,UANG,  LO AMBIL JUGA DADDY GUE GAK BAKALAN BANGKRUT!"saat Eva sedang memukul-mukul maling tersebut dengan teflon yang didapatnya, masih sempat saja gadis itu pamer.

The Different Lives Of Four Bestie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang