Hello lovee❤️
Akhirnya author bisa update hari ini. Hari ini segini aja ya guys karena author lagi gak enak badan.
Terimakasih buat kalian yang selalu support author dengan vote dan comen kalian. Walaupun sedikit tapi author udah happy.
Udah ahh cape author nulis.
See you next part love ❤️
Happy reading
________________Setelah menurutnya perutnya sudah mendingan, Seva pun membuka pintu toilet dan dikagetkan oleh dua orang pria yang ternyata menunggu nya diluar.
"Kamu sakit?" Steven bertanya
"Saya hanya magh saja pak"
"Kamu belum sarapan?" Tanya Steven lagi. Seva pun menggelengkan kepala.
Steven memijat pelipisnya pelan.
"Lain kali makan dulu" Seva mengangguk pelan.
"Kantin dimana?" Steven bertanya ke Rayden.
"Ikutin gue" Rayden berjalan didepan memandu. Namun baru beberapa langkah mereka dikejutkan dengan suara dibelakang pun menoleh serentak.
"Seva!" Seva terkapar tak berdaya dilantai membuat beberapa orang yang lewat heboh.
Dengan cepat Rayden membopong tubuh gadis itu dan berlari meninggalkan Steven dibelakang nya yang mengikuti langkahnya.
Semua orang yang melihat adegan tersebut bertanya-tanya siapakah orang yang digendong atasan mereka itu?
....
CEKLEK
GREPP
"Habis dari mana?"
Eve tersentak saat ada tangan yang melingkari perutnya. Ia menoleh kearah pelaku yang malah dengan nyamannya menyandarkan kepalanya dibahu nya.
Dengan cepat gadis itu melepas lilitan tersebut dan menatap nya tajam
"Kok Lo udah pulang?"
Theo terkekeh saat melihat ekspresi kaget Eve yang belum hilang.
"Kamu lupa aku udah bilang kalo mau lunch bareng kamu" Eve melihat jam ditangannya. Masih ada setengah jam sebelum waktu lunch orang kantor.
"Masih kurang setengah jam"
"Emang sengaja aku selesaiin sebelum jam nya. Biar bisa berduaan lebih lama sama kamu" tangan Theo sudah terangkat mengarah ke Eve Berniat memeluknya kembali namun urung saat tangan Eve menghalangi dengan menutup wajahnya.
"Minggir" ketus Eve dan berlalu dari sana. Ia membawa belanjaannya menuju dapur. Ia ingin memasak untuk mereka berdua.
"Galak amat" cibir Theo pelan dan tetap mengekor dibelakang Eve mengikuti langkah gadis itu pergi.
Pria itu bersandar di depan kulkas sembari melihat Eve yang tengah mengucir rambutnya setelah memakai celemek.
Gadis itu terlihat sangat lihai dalam memotong bahan nya. Eve yang sedang memasak itu sangat terlihat seperti istri idaman. Dijaman sekarang sangat susah mencari istri yang pinter masak, ia malah mendapat kan Eve dengan kesempurnaan nya.
Ia sangat beruntung mendapatkan kan Eve. Nanti ketika pulang ke indo, ia akan sujud sukur didepan ibu nya. Karena ibu nya lah ia bisa mendapatkan kan Eve walau dulu ia tidak pernah melihat Eve.
Tidak, mungkin bisa dibilang ia sudah jatuh cinta pandangan pertama dengan gadis itu. Tapi karena sikap gadis itu yang membuat nya jadi abai akan diri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different Lives Of Four Bestie
FantasyBerteman bisa dengan siapa saja, namun bersahabat tentu harus dengan orang yang dapat melengkapi dan ikut merasa bahagia jika sahabat kita sedang berbahagia tanpa harus merasa iri takut tersaingi. Seperti halnya persahabatan empat gadis SMA yang men...