Happy reading:)
Eva cemberut kesal menatap Xavier yang terlihat sibuk berbicara dengan temannya. Benar tebakan nya bahwa Xavier kembali membawanya ke markas.
Pria itu tanpa merasa bersalah terlihat santai berbincang dengan tangan pria itu yang masih menggenggam erat tangannya.
Eva yang tidak paham apa yang dibicarakan oleh mereka memilih diam dengan memainkan ponselnya, lebih baik ia membaca manhwa kesukaannya. Melihat pacar gepengnya lebih baik daripada ia kebosanan.
Ceklek
Pintu ruangan terbuka menampilkan dua gadis yang membawa beberapa kantong plastik besar.
"Hallo semua, tadi gue mampir supermarket jadi sekalian gue beliin buat kalian" ucap Yuna dengan mengangkat kantong plastik ditangannya, setelahnya dia letakkan dimeja yang langsung diserbu oleh anak-anak black orca.
"Aduh pengertian banget kalo kita lagi kelaparan" ucap salah satu anggota
"Makasih ya, untung ada Lo yang bawa makanan, kalo gak gue udah mati kelaparan " ucap dramatis Refaldi yang langsung dapat lemparan Snack dari farel.
"Lebay" farel menatap jijik Refaldi
"Haha, refal ada-ada aja, mana mungkin kamu mati kalo telat makan sebentar " ucap Yuna yang sudah duduk didekat Yeni.
"Lo gak tau? Ada loh orang mati karena nahan lapar walaupun sebentar"
"Itu emang udah takdirnya kali bukan karena gak makan sebentar" farel kembali menimpali.
"Gue bicara sama Yuna kali ngapain Lo yang nyaut Mulu?" Refaldi menatap farel sinis.
"Sudahlah jangan bertengkar" Yuna berusaha menengahi sebelum pertengkaran terjadi.
Mata Yuna menatap Yeni yang terlihat asik bermesraan dengan menyuapi Valdo Snack. Kemudian beralih ke arah Xavier yang terlihat berbicara dengan seorang gadis yang sangat Yuna kenal.
Tiba-tiba gadis itu berdiri dan menghampiri Xavier dengan Snack dan minum ditangannya.
"Xavier, ini tadi gue beli Snack sama minuman, Lo mau?" Tanya Yuna menyodorkan kearah Xavier.
Xavier dan Eva menoleh kearah Yuna. Xavier hanya diam dan Eva yang terlihat berbinar.
"Eng-" belum sempat Xavier mengucap, namun Snack dan minuman ditangan Yuna sudah lenyap diambil oleh Eva.
"Makasih, kebetulan gue lagi laper" Yuna terlihat kesal, padahal ia berniat memberi Xavier, tapi kenapa gadis itu yang mengambilnya?
Xavier menghela nafasnya, pria itu menatap Yuna dan mengucapkan terimakasih. Setelah itu pria itu menarik tangan Eva untuk menuju ke kamar pribadi nya.
Yuna menatap kedua nya dengan pandangan sedih apalagi melihat tangan Xavier yang terus saja menggenggam tangan Eva.
"Tenang aja, palingan sebentar lagi Xavier bosan dengan gadis kasar seperti dia" Yeni tiba-tiba sudah berada disamping Yuna.
"Semoga aja" lirih Yuna
....
"Seva~ sini disini" Seva menoleh kearah orang yang memanggil nya dan terlihat Risma yang melambaikan tangan ke arahnya.
Gadis itu terlihat bersama beberapa orang yang tidak ia kenal. Akhirnya Seva mendekati rombongan Risma karena kebetulan hanya meja mereka yang masih terdapat satu kursi kosong.
Setelah sampai tangan Seva ditarik untuk duduk disebelah Risma, untung saja reflek nya bagus sehingga makanannya tidak tumpah.
"Lo lagi nyari kursi kan? Disini aja, gue liat meja lain udah penuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different Lives Of Four Bestie
FantasyBerteman bisa dengan siapa saja, namun bersahabat tentu harus dengan orang yang dapat melengkapi dan ikut merasa bahagia jika sahabat kita sedang berbahagia tanpa harus merasa iri takut tersaingi. Seperti halnya persahabatan empat gadis SMA yang men...