part ini aku dedisikan untuk semua readers yang udah mau ngevote maupun koment dan baca.... dan aku juga mau bilang terimakasih sama @wsptri yang udah ngingetin gua untuk publis cerita ini......
>>>>>
hari ini sudah kuputuskan untuk membawa kak Rahenza ke pengobatan China di Semarang, yang di rekomendasikan sama Tia, sahabatku yang pernah lumpuh waktu kecelakaan di Semarang saat SMA.
"nama pengobatannya apa Ti?"tanyaku sembari menyetir mobil kak Dion kearah jalan Semarang.
"chien Xiang"
"chien Xiang?"
"iya, di daerah Gajah Mada, rumahnya di gang, tapi mobil nggak masuk"
sontak kaki kiriku menginjak Rem mendengar perkataan Tia, kepalaku menoleh kebelakang dan menghela nafas panjang, untung aja nggak ada mobil di belakangku, kalo ada, bisa di pastikan akan ada tabrakan beruntun, dengan pelan kembali kulajukan mobil dengan kecepatan sedang.
"loe gila yah?"tanyaku geram tak habis fikir, kenapa dia baru ngasih tau kalau mobil nggak bisa masuk? astaga Tiaaaaa!!!!!
"hehehe sory kemaren gua lupa ngasih tau"
aku mendengus sebal mendengar perkataan Tia "ada lagi yang loe lupa ngasih tau ke gua?"
"nggak ada nyet, loe kira gua udah se pikun itu?"
aku terkekeuh kecil mendengar omelannya "nggak nyadar diri. gua ke rumah elo aja Nyet, loe tunjukin jalan ke gua"
"loe kira gua GPS berjalan?"
"udahlah nyet, terima aja napa? kita kan plend"kataku sembari terkekeuh mendengar nada bicaraku yang alay gila.
"jijik gua denger bicara alay loe, yaudah loe ke sini sekang, gua lagi nggak di rumah, gua lagi di rumah camer"
"sengak banget loe jadi bocah. ecieee yang jadian sama Fridolin, Pj-nya mana? kok nggak nyampe?"
"bacot loe. udah loe ke sini aja, jl pangandaran no 38. loe tau pasar johar kagak?"
"ya taulah, loe kira se annoying itu? terus?"
"hehehehe ceilah ada yang marah nih. di pasar Johar kan ada gang yang bisa di masukin mobil, di belakang tukang buat serep kunci, nah loe masuk aja, lurus aja jangan belok-belok, loe kan sukanya belok"
"wah gua lakban juga mulut loe kalo ketemu. lurus aja? nggak usah belok? yakin loe? gua ragu sama loe, loe kan orangnya jail"
"lakban aja kalo bisa. iya percaya sama gua, btw loe udah nyampe mana?"
"udah nyampe alun-alun Semarang, bentar lagi nyampe pasar Johar"
"ok deh, kalo gitu gua tutup telfonnya? gua mau ayang-ayangan dulu ma my baby boy"
"ugh. jijik gua dengernya. loe lebih alay dari gua tau nggak?"
"what ever you say lah, see you mmmuuuaaacccchhh"
bulukudukku beridiri semua mendengar kecupan dari Tia, bukan karena kecupannya tapi suaranya yang di buat mendesah, dasar cewek mesum satu itu, kayaknya aku harus perlu nge rukiyahin kepala Tia deh, dari pada otaknya semakin geser ke dekul, kan berabe.
kefokusanku penuh ke jalan mencoba mengacuhkan kak Rahenza yang menatap rumah-rumah di sebelah, tak ada yang beda darinya, dia masih datar dan irit ngomong, kalo aku mau bicara sama dia aku kayak orang gila yang kehabisan obat, bicara sendiri dan jawab sendiri. semoga aja aku bisa tahan sama sifatnya yang ini, mengingat aku orangnya nggak suka di cuekin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Story
Romancegua nggak nyangka gu akan nikah sama kakak sahabat gua sendiri. ini musibah atau anugerah??!! dan parahnya gua yang ngerlamar dia. gua ulangi sekali lagi GUA YANG NGELAMAR DIA. catet baik-baik itu. -Airin Maharani- dia ini sudah gila atau ap...