𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END)

chapter 32

•Happy Reading 💐

      Sementara di pondok pesantren Al-Khafi seorang gadis sedang di nasehati oleh Kiyai nya karena ia seringkali membuat hal yang sangat merugikan beberapa warga pesantren. Ya gadis itu adalah Sakeyla Mutiara Putri yang kerap di panggil Keyla, ia sudah beberapa kali dinasehati oleh teman nya karena sering melakukan hal-hal yang diluar nalar.

"Keyla saya sudah peringatkan beberapa kali, kenapa selalu saja kamu membuat masalah seperti ini. Terlebih kamu tidak sopan dengan ning Aisyah berserta Gus Fajar seharusnya kamu sudah tau bahwa Gus Fajar sudah menikah tak seharusnya kamu masih menganggunya seperti tadi" Ucap Abi Ridwan dengan penuh kesabaran.

Keyla hanya bisa menundukkan kepala nya sebenarnya ia tak terima jika Gus Fajar sudah memiliki istri terlebih bukan ia yang menjadi istrinya, padahal ia sudah menyimpan rasa sejak lama kepada Gua Fajar.

"Benar yang dikatakan Abi, keyla seharusnya kamu sadar bahwa Fajar itu sudah memiliki istri. Tak seharusnya kamu bersikap seperti itu kepadanya kamu itu perempuan keyla seharusnya menjaga marwah kamu sebagai wanita muslimah. Apa pantas kamu bersikap begitu dengan Fajar?" Umi maryam kini ikut berbicara.

"Maaf Umi Keyla fikir yang dikatakan anak-anak pondok lainnya tentang Gus Fajar itu gak bener" Cicit Keyla yang masih menunduk karena tak berani melihat kearah Umi dan Kiyai.

Terdengar helaan nafas dari Umi maryam lalu kembali berucap "Ya sudah jangan diulangi lagi, sekarang kamu balik ke asrama karena ini sudah hampir larut malam, dan satu lagi Umi ingin berpesan kepadamu Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-hujurat: 'Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.' ( Q.S al hujurat) amal kan ini dalam kehidupan mu sehari-hari nak jangan seperti tadi, Umi harap kamu bisa berubah setelah ini."

"InsyaAllah Umi terimakasih untuk nasihatnya, kalau begitu Keyla pamit balik ke asrama dulu Assalamu'alaikum Umi kiyai" Jawab Keyla lalu pergi dan tak lupa ia salim.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Jawab keduanya.

Jika kalian menanyakan kemana Aisyah Dan Fajar kini mereka sedang perjalanan menuju Jakarta, karena mereka memang berencana untuk pulang ke Jakarta tadi sore.

"Kamu kalau kamu ngantuk tidur aja syah, ini bentar lagi sampai kok nanti mas bangunin" Ujar Gus Fajar kepada Aisyah yang terlihat sudah lelah dan ngantuk.

"Tapi nanti mas ga ada yang nemenin ngobrol gimana dong" Jawab Aisyah sedikit tak enak untuk tidur di mobil.

Gus Fajar menoleh ke arah Aisyah sebentar dan mengelus kepala Aisyah sambil berkata "engga apa-apa, kamu tidur aja."

Aisyah lalu mengangguk dan mulai memejamkan matanya, ya kini ia tertidur di dalam mobil. Tak berselang lama kini mereka telah sampai di apartemen milik Gus Fajar dengan Aisyah yang masih tertidur lelap, karena Gus Fajar tak tega membangunkan Aisyah ia memilih menggendongnya dengan ala bridal style.

Kini malam berganti pagi, Aisyah sudah bersiap untuk berangkat ke kampusnya dan meminta surat izin homeschooling, ya walaupun ia sebentar lagi akan melakukan skripsi. Kini ia sedang menyiapkan sarapan untuk diri nya dan Gus Fajar sambil menunggu Gus Fajar yang sedang mandi.