Chapter Six : The Raid (Beta)

285 16 4
                                    

Hari demi hari berlalu, namun belum ada peningkatan dari kondisi kritis yang sedang terjadi. Agata dan para staff yang ada di laboratorium tersebut mencoba sekuat tenaga untuk membebaskan para pemain yang terjebak di dalam permainan tersebut.

"sial apapun yang kita lakukan tidak memberikan dampak apapun" ucap Agata kesal. Asbak yang tergeletak di mejanya sudah penuh akan puntung-puntung rokok yang habis dihisapnya. Dibukanya laci meja kerjanya tersebut dan didapatinya sebuah data yang tidak berani dia sentuh beberapa hari ini. Data valid yang diberikan pada Agata oleh salah seorang yang mendapat julukan jenius diantara jenius, Ichijou Hana.

-tok tok

Ditutupnya laci meja tersebut dan dikuncinya rapat-rapat setelah mendengar dua ketukan di pintu ruangannya "masuk" kata Agata sembari mematikan rokok yang ada ditangannya.

"selamat pagi proff"

"ah, Jun duduklah"

Kemudian orang bernama lengkap Jun Sumeragi tersebut berjalan masuk dan duduk tepat di depan Agata "saya berhasil tersambung dengan zenovia, namun hanya beberapa orang yang bisa saya pantau" ucapnya dengan sebuah senyuman lebar.

Agata yang mendengar hal tersebut mendadak berdiri dan menggebrak mejanya "Sungguh!!! Ini peningkatan besar!!" Dipeluknya tubuh Jun dan diangkatnya tinggi. Dia masih ingin mengangkat tubuh Jun namun rasa penasaran mencegahnya "tidak khayal kau dijuluki, Supah hakah" "Super Hacker" ucapnya membenarkan "terserahlah"

"lalu siapa saja yang berhasil kita pantau, Jun?" tanya Agata penasaran. Jun kemudian menyebutkan satu persatu pemain yang masih tersambung ke Zenovia namun diantara nama-nama tersebut tidak ada satu orangpun yang berasal dari anggota clan "maaf tapi tidak ada seorangpun anggota clan yang bisa saya sambung" ucap Jun.

Agata mengusap dagunya pelan. Ditepuknya pundak Jun dengan tangannya yang lain "tidak masalah, asalkan koneksi tersambung kita bisa mencoba lagi. saat ini kita fokuskan dulu untuk mengeluarkan para pemain yang berhasil tersambung di jaringan tersebut" ucap Agata

Sebuah loncatan besar, pikir Agata. Dia berhasil membuktikan bahwa teori yang diberikan oleh Ichijou Hana tidaklah benar sama sekali. Agata kemudian meninggalkan ruangannya bersama dengan Jun untuk memeriksa kondisi para pemain yang berhasil di sambungkan.

***

"segarnya" Aku dan Roxxane tengah merendam diri di sebuah air terjun yang tidak jauh dari markas kami berada "benar kan? 'Rainbow Fall' ini memang tempat yang cocok untuk beristirahat. Kami berdua sedang menikmati segarnya air yang mengalir di bawah air terjun yang diberin nama Rainbow Fall yang berarti pelangi musim gugur ini.

Nee-san, seandainya kau ada di sini. "Hmm ada apa Fiona? Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu" ucap Roxxane yang tengah membasuh tubuhnya di aliran sungai. "ah tidak... aku hanya teringat dengan keluargaku saja" Roxxane berjalan mendekatiku. Punggungku yang terbuka lebar ini kemudian dicoleknya dengan jarinya yang lembut

"kya. A-apa yang kau lakukan?"

"eh... kulitmu halus juga"

Roxxane memperhatikan tubuhku dengan seksama. Aku secara spontan menutupinya dengan kedua tanganku.

"dan dadamu juga besar"

"kau sendiri juga besar, Roxxane"

"hmm... tapi tidak sebesar punyamu"

Aku memandang ke arah air terjun tersebut. Nampak sebuah pelangi kecil yang melintas. "jadi? Apa kau benar-benar yakin untuk mengikuti turnamen itu?" tanyaku pada Roxxane. Roxxane mengangguk pelan "ya. Dan aku juga ada urusan di Quantrum yang harus aku selesaikan" ucapnya.

Zenovia : Fantasy Beyond the Horizon (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang