URBAN LEGEND #4: "HAVE YOU SEEN MY SON?"
"HAVE YOU SEEN MY SON?"
"APA KAU MELIHAT ANAKKU?"
"Apa kau melihat anakku?" seorang wanita bertanya dengan panik pada seorang gadis di seberang jalan.
"Maafkan saya, tapi saya tak melihatnya." gadis itu menjawab dengan iba.
"Apa kau melihat anakku?" ia kemudian bertanya pada polisi dengan nada ketakutan.
"Tidak, bu ... kami tidak melihatnya. Namun kami akan mencarinya segera!" polisi itu segera menghubungi kantornya dengan radionya, sambil berusaha tidak menatap mata wanita itu yang sembab oleh air mata.
"Tolong ... tolong katakan dimana anakku ..." tanyanya pada tetangganya yang tinggal di sebelah rumahnya.
"Maaf, kami belum melihatnya ..." jawab sang tetangga dengan kasihan.
Wanita itu mencari di segala penjuru jalan sambil berteriak, "Dimana anakku!" Ia menangis dan menjambak rambutnya dengan putus asa. Semua orang di lingkungan tempat tinggalnya berusaha untuk membantu mencarinya, namun percuma. Mereka tak menemukan anak itu dimanapun.
"ANAKKU, DIMANA ENGKAU! KUMOHON KELUARLAH!!!"
Dua minggu setelah itu, wanita itu masih saja mencari anaknya. Tetangga-tetangganya bertambah iba karena menganggap wanita itu telah menjadi gila karena kehilangan anaknya.
Ia akhirnya pergi ke kantor polisi,
"Apa kalian sudah menemukan anakku?" tangisnya.
Polisi yang bekerja di meja depan hanya menghela napas, "Maaf Bu ..."
Sang ibu berjalan dengan lunglai ke rumah. Namun begitu sampai di dalam, ia segera menutup pintunya sambil tersenyum.
"Berarti aku menyembunyikan mayatnya dengan sangat baik ..."
URBAN LEGEND #5: VANDALISM
VANDALISM
VANDALISME
Belakangan ini aku mengalami kejadian tak mengenakkan. Begitu aku pulang, kamarku selalu saja acak-acakan. Tak ada yang hilang sih, tapi ini mulai mengangguku . akhirnya aku memutuskan untuk memasang kamera CCTV di pojok kamarku.
Ketika aku pulang hari ini, akupun mengecek isinya. Awalnya tak ada apapun yang terjadi, namun kemudian aku melihat kenop pintuku berputar. Pintu kamarku terbuka dan seorang wanita, sambil membawa pisau di tangannya, masuk ke dalam kamarku. Sambil tertawa-tawa ia mengobrak-abrik seisi kamarku dan kemudian bersembunyi di dalam lemari.
Di dalam video, seseorang kembali memutar kenop pintu dan membukanya. Itu aku.
URBAN LEGEND #6: A KILLER INSIDE THE HOUSE
A KILLER INSIDE THE HOUSE
PEMBUNUH DI DALAM RUMAH
Aku terbangun tengah malam dan merasakan suatu perasaan tak enak.
Aku menyalakan lampu mejaku dan melihat genangan darah yang sangat banyak di selimutku.
Aku menjerit dan berlari keluar kamarku. Aku buru-buru turun ke lantai bawah dan melihat Buddy, anjingku, kini terbaring bersimbah darah di dasar tangga. Aku hendak keluar melalui pintu depan ketika aku mendengar suara di ruang makan. Pembunuh itu masih ada di sini!
Aku segera berlari ke atas lagi untuk menemukan orang tuaku, berharap mereka masih hidup.
Aku membuka pintu kamar orang tuaku dan melihat kolam darah di lantai. Darah menetes dari atas tempat tidur dimana kedua orang tuaku terbaring tak bernyawa.
Aku mendengar sang pembunuh naik ke atas. Pelan namun pasti, ia membuat suara decitan ketika kakinya menginjak anak tangga yang terbuat dari kayu.
Aku meringkuk di pojok ruangan,tak ada lagi jalan keluar.
Pembunuh itu masuk melalui pintu.
Aku bernapas lega. Itu bukan pembunuh, ternyata itu pria berseragam polisi.
Aku hendak berlari ke arahnya, meminta tolong. Namun ia justru bergerak mundur ketika ia melihatku.
"Ke...kenapa?" tanyaku ketakutan, "A...apa ia ada di belakangku?"
Kemudian ia berkata dengan suara tegas sambil berusaha meraih pistol yang ada di sabuknya.
"Nak, tenanglah dan berikan kepadaku pisau itu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/43438968-288-k537129.jpg)