empatbelas

11K 543 28
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Allah tidak membenci orang yang tahu tentang urusan dunia, Tetapi Allah benci kepada mereka yang mahir urusan dunia, Bodoh urusan akhirat."

-Ustaz Wadi Annuar-

Happy reading


Setelah adzan Isya, Aisyah duduk diatas kasur dengan punggung bersandar dikepala ranjang, tanganya memegang buku novel, mungkin jika Rasya sudah pulang dari masjid akan di tegur karena membaca novel terus.

Sudah lama Aisyah tidak mengubah posisinya sampai tidak sadar ada seseorang yang sedang bersandar diambang pintu dengan tangan bersedekap dada tersenyum tipis kearahnya.

"Ngapain?" Ketus Aisyah saat melihat Rasya hanya diam berdiri diambang pintu.

Rasya menggeleng lalu mendekati Aisyah setelah meletakkan sajadah dan pecinya.

"Gus utang penjelasan sama saya!" Ucap Aisyah tiba-tiba saat Rasya duduk di hadapannya.

"Hut--."
"Ngga usah sok lupa ya," sela Aisyah cepat.
"Saya juga tidak lupa."
"Yaudah, cerita."

Rasya mengangguk setelahnya mengingat-ingat awal mula bertemu Syahra. Ah sebenarnya tidak mau sekali di ingat-ingat tapi apalah dayanya saat istrinya meminta.

"Dulu waktu pertama saya masuk kuliah di Al-Azhar, saya tidak memiliki teman, saya selalu sendiri karena niat saya mencari ilmu bukan mencari teman jadi kalo tidak memiliki teman tidak masalah bagi say--."

"Iya Gus, itu ngga usah dijelaskan langsung aja, pas kenal sama wanita itu!" Aisyah menyela.

Rasya menghela nafas. "Ya intinya gitu, saya ngga punya teman terus ketemu Syahra, dah."

Kening Aisyah mengerinyit. "Singkat, padat, ngga nyambung! Yang bener napa Gus!"

"Ya kamu, saya jelasin secara rinci ngga mau."

"Yaudah iyaaaaa mauuuu."

Flashback on.

Seorang pemuda berkemeja putih itu sedang duduk di kursi panjang dengan mushaf Al-Qur'an kecil berada ditangannya.

"Assalamualaikum," suara seorang wanita membuat pemuda itu mendongak lalu kembali menunduk.

"Waalaikumusalam."

"Am I disturbing?"

"No, what do you need?"

"Nothing, I always see you alone, is it okay for me to be your friend"

Pemuda itu kembali menatap wanita disampingnya. "I think it's no problem"

Wanita itu tersenyum saat ajaknya di terima. "Where do you come from?"

"Indonesia"

"Loh, aku juga orang Indonesia."

Keduanya terkekeh pelan. "Pakai bahasa Indonesia saja." Kata pemuda itu dan dijawab anggukan.

"Nama kamu?" Tanya wanita itu.

"Rasya."

"Kenalin, aku Syahra."

"Namnya, cantik."

"Thank You."

"Apa kita satu angkatan?"

RASYAISYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang