enambelas

10.3K 532 37
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Jika dunia membuatmu terpuruk dan tidak ada yg menemanimu, ketahuilah bahwa Allah lebih dekat denganmu daripada yg kamu bayangkan."

Happy reading


"Jelaskan sama saya kenapa kalian berdua naik keatas pohon?!" Ucap Rasya tegas dengan wajah tidak bersahabat.

"Metik mangga," balas Safira.

"Sekali lagi maaf Gus, tadi saya sudah bilang sama Ning Aisyah dan ukhti Safira untuk tidak naik," balas Meysa.

Rasya menghela nafas kasar, sejak kapan istrinya yang kalem itu menjadi bar-bar? Apalagi jadi jago manjat pohon.

"Kalian saya ta'zir, bersihkan semua inci masjid sampai bersih jangan ada debu yang ketinggalan!" Perintah Rasya.

mereka bertiga menatap satu sama lain. Sedangkan Agam hanya bisa diam itu adalah tugas Rasya yang memberikan ta'ziran.

"Lo kan istrinya, minimal bujuk dia Syah, biar ngga ngasih hukuman," bisik Safira di telinga Aisyah.

Gadis mengangguk pelan lalu mentap Rasya.

"Gus, itu terlalu berat! Cuma naik pohon aja masa di hukum," protes Aisyah tidak terima.

"Mau saya tambah menghafal nadhom alfiyah, hm?" Rasya menaikan satu alisnya yang membuat tiga gadis itu menelan salavinya susah payah.

"Enggak!" Balas tiga-tiganya barengan.

"Setelah Isya, kalian tetap di masjid untuk mengganti pelajaran yang sudah ditinggal, dan saya sendiri yang akan mengajari kalian." Jelas Rasya.

Hanya anggukan yang mereka berani tunjukkan. "Dan ingat kalo waktunya sholat, SHOLAT."

•••

Seperti yang di perintahkan Rasya, kini Aisyah dan dua temannya sedang berjalan menuju masjid dengan mulut yang setia mendumel kecuali Meysa menerima dengan lapang dada.

"Ck sebel banget si, masa cuma masalah sepele aja di hukum," Safira beralih melirik Aisyah lalu berkata,"suami lo kejam banget tau Syah!" Lanjutnya.

"Gus Rasya emang gitu, kalo udah marah, ngasih hukumannya terlalu berat, untung aja ngga ditambahin suruh hafalin nadhom alfiyah nya," timpal Meysa.

Aisyah dan Safira menghela nafas.

"Eh iya Syah, ko tadi ada ka Agam?" Tanya Safira setelah hening beberapa detik.

"Oh iya lupa ngasih tau, ka Agam itu ternyata adiknya Gus Rasya," balas Aisyah yang membuat Safira tak percaya.

"Gila, dunia emang sesempit itu ya Syah,"

"Kalian sebelumnya kenal sama Gus Agam?" tanya Meysa.

"Iya Mey, dulu ka Agam itu Kaka kelas kita di sekolah, sekaligus pacar Aisyah," kata Safira, mencolek dagu Aisyah saat mengatakan kalimat terakhir.

"Ngarang cerita kamu, pacaran juga engga! Udah ngga usah bahas itu, ini masjidnya di mana Mey?" Aisyah mengalihkan pembicaraan padahal ia sudah tau dimana letak masjidnya.

"Tuuu," tunjuk Meysa ke arah samping kanan.

Tepat di depan masjid mereka mendiskusikan pekerjaan yang akan mereka bertiga bagi.

"Lo nyapu depan Syah," perintah Safira.

"Mmm Meysa lo, bersihin kaca," lanjutnya menyuruh Meysa.

"Dan gue duduk, diam, memantau kalian," ucapnya yang langsung mendapatkan tatapan horor dari dua gadis itu.

RASYAISYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang