"Tidak selamanya kamu berbahagia di hari istimewamu, terkadang luka-luka juga sudah menantimu, jadi jangan berharap lebih"
Hari ini adalah hari ulang tahun Shireen yang ke-17 dan Tristan adalah orang pertama yang mengucapkan itu kepada Shireen. Lalu disusul oleh teman-teman Shireen yang lain.
Happy sweet seventeen cici, lucu kan? Gue panggil lo cici haha
Makasih dah bantuin gue, jangan jauh-jauh dari gue ya
Sekali lagi happy birthday cici nya akuuu
Haha makasih Titann
Shireen tertawa melihat Tristan yang mengucapkan ulang tahunnya seperti itu. Dasar cowo aneh. Shireen segera sadar dan ngga boleh baper. Bahkan Arga saja tak mengucapkannya karena Arga lupa hari istimewa Shireen. Banyak yang mengucapkan dan tag Shireen di IG dan Shireen pun repost ke story nya.
Hari ini Tristan datang kerumah Shireen lagi dan menyiapkan laporan magang. Tristan selalu datang pagi sekitar jam 9 dan pulang sesudah Dzuhur. Shireen selalu sabar menjelaskan dang mengajari Tristan.
"Nih, gue bawain buat lo cicii" Kata Tristan sambil menyerahkan kantong yang cukup besar
"Ini apa?" Tanya Shireen
"Buka aja. Untuk bocil yang lagi ulang tahun" Ucap Tristan
"Wah, makasih loh. Gue ngga pernah dapet kado dari temen-temen" Kata Shireen
"Eh gue baru liat susu Frisian Flag rasa sweet delight, tapi ini enak banget pliss, auto jadi kesukaan gue ini mah" Kata Shireen
Tristan tersenyum melihat Shireen. Tingkah Shireen memang selalu menggemaskan. Mereka kembali melanjutkan kegiatan mereka. Dan seperti biasa, mama Shireen selalu membuatkan makanan. Kali ini mama Shireen membuatkan mie ayam. Shireen dipanggil mamanya ke dapur untuk membawa mie ayam itu.
"Tristan, bisa bantuin gue ngga?" Tanya Shireen dari dapur
"Boleh bentar" Kata Tristan
"Nah, lo bawain mie ayam ini" Kata Shireen
"Hah? Gue makan disini lagi? Aduh kok repot-repot" Kata Tristan
"Udahlah, gue juga laper nih" Kata Shireen
"Iya sih keliatannya enak juga hahah" Kata Tristan
Mereka membawa makanan ke ruang tamu. Shireen siap siaga menyediakan sendok, garpu dan sumpit. Terserah mau pakai yang mana untuk makan. Namun baru saja Shireen menyuapkan makanan ke mulutnya dia melihat Tristan yang ada di depannya sedang tersenyum kearahnya.
"Lo kenapa sih? Kesambet apa lo" Ketus Shireen
"Makan aja, gue pengen liat lo pake sumpit" Kata Tristan
"Dih gue colok juga mata lo, buruan makan keburu dingin" Kata Shireen
"Haha iya iya" Kata Tristan
Mereka melanjutkan makan. Dan setelah itu Tristan kembali mengetik dengan serius. Tujuan dia agar laporannya cepat selesai dan tidak lelah lagi memikirkan materi apa yang akan dia cantumkan di laporan itu.
"Udah siap laporannya?" Tanya Shireen
"Belum, gue belum dapet struktur kantor gue. Nanti kalau udah dapet gue kesini lagi. Minggu depan lah, sama minggu depannya lagi gue kesini lagi nyiapin ini" Kata Tristan
Tristan menyandarkan kepalanya di bahu Shireen yang sedang bermain HP. Shireen kaget karena ia mengira Tristan pingsan atau sakit.
"Tan, lo ngga apa-apa? Kok nyender di bahu gue?" Tanya Shireen
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN FEELINGS [TELAH TERBIT]
Teen Fiction"Nyembunyiin semua perasaan itu capek, tapi diungkapin juga ngga mungkin" - Shireen Zalynda Amora "Tak perlu saling berpapasan lagi, perasaanku terjalin tanpa harapan dan balasan" - Shireen Zalynda Amora Shireen, seorang gadis cantik yang sangat dis...